Bersama Ibu Guru Bahasa Inggris Yang Masih Bohay

 

 

 

Bersama Ibu Guru Bahasa Inggris Yang Masih Bohay

 

C erita Sex Bersama Ibu Guru Bahasa Inggris Yang Masih Bohay. Namaku Dewa dan sekarang umurku baru 19 tahun, dan tinggi badanku 171.5 cm dan kulitku sawo matang, sedangkan mataku berwarna coklat, dan kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata sekaligus pengalaman seumur hidup. Tahun 2010 beberapa tahun yang lalu, saat ini aku sekolah di salah satu SMK yang ada di Medan Area

Sekolahku letaknya jauh (kira-kira 20 km dari tempat tinggalku), dan sehari-hari aku pergi menggunakan bus jemputan sekolahku, dan dari akhir kisahku bermula. Pada suatu siang saat di sekolahan aku dan teman-teman sedang istirahat di kantin sekolah dan sambil bercanda ria, dan saat itu pula ada guruku (berjilbab) sedang makan bersama kami, pada saat itu pula aku merasa sering di lirik oleh ibu guru itu (panggil saja Enjel).

 

Bu Enjel badannya cenderung agak kurus, matanya besar, mulutnya agak lebar dan bibirnya tipis, payudaranya kelihatan agak besar, sedangkan pantatnya padat dan seksi, bu Enjel adalah guru kelasku yang mengajar mata pelajaran bahasa Inggris.

Dan dalam hal pelajarannya aku selalu di puji olehnya karena nilaiku selalu mendapat 8 (maaf bukan memuji dirinya sendiri!!) Saat dalam pelajaran sedang berlangsung bu Enjel sering melirik nakal ke arahku dan terkadang dia sering mengeluarkan lidahnya sambil menjilati bibirnya, dan terkadang dia suka meletakkan jari tangannya di selangkangannya dan sambil meraba di daerah sekitar vaginanya.

Dan terkadang saya selalu salah tingkah di buatnya (maklum masih perjaka!!!!), dan kelakuannya hanya aku saja yang tahu. Saat istirahat tiba-tiba aku ditelepon ke kantor oleh ibu itu, dan saat itu aku di suruh menyusul dari belakang.

Jarak kami terlalu dekat sehingga saat aku berjalan terlalu cepat sampai-sampai tangan ibu Enjel menyentuh penisku (karena bu Enjel kalau berjalan sering melenggangkan tangannya) yang saat itu sedang tegang akibat tingkahnya di kelas.

Namun reaksi ibu Enjel hanya tersenyum dan wajahnya sedikit memerah. Sampai saat aku pulang menaiki bus jemputan kami. Aku dan temanku duduk paling belakang, sedangkan bu Enjel duduk di kursi deretan paling depan.

Saat semua teman-temanku sudah turun semua (saat itu tinggal aku, bu Enjel dan supirnya) bu Enjel melirik nakal ke arahku, dan tiba-tiba ia langsung pindah duduknya di sebelahku, dia duduk paling pojok dekat dinding, dan dia menyuruhku pindah di sebelahnya, dan aku pun mendengarkan ajakannya.

Saat itu dia meminjam ponselku, dia mau beli hp yang mirip katanya punyaku (iphone 6 plus) entah alasan atau apalah. Saat dia memegang hpku, tiba-tiba hpku berbunyi, dan deringan hpku saat itu berbunyi desahan wanita saat di kentot.

“Aaaahhhhh……. ahhhhshhhhshshh…. ooooo…. oooohhhhhhhh” dan selanjutnya ternyata temanku yang menelepon. Tanpa basa basi bu Enjel bilang…
“Apa ngga ada yang lebih hot, ibu mau dong”. dengan nada berbisik. Yang membangkitkan nafsu.
“Jangan malu-malu tunjukin aja ama ibu…”

Saat itu kupasang earphone dan langsung aku melihat rekaman video porno yang ku dapat dari temanku. Tanpa aku sadari bu Enjel meraba tititku yang saat itu sedang tegang-tegangnya, dan dia terkejut,
“Wooow besar sekali anumu…”

Padahal aku punya ngga gede-gede amat, panjang 15 cm dan diameternya 2,3 cm aja yaaa standart lahhhh. Dan terjadilah percakapan antara aku dan bu Enjel. Saat itu dia berbisik padaku…
“Aku masih perawan looo……” diiringi dengan desahan.

Lalu jawabku
“Oh yaaa, saya juga masih perjaka bu…”
“Jadi klo begitu kita menemukan saja antara perjaka dan perawan, pasti nikmat”.
Tanpa basa-basi lagi.

“Ngg ah bu, saya ngga berani !!”
“Ayolah… (dengan nada memelas)”
“Tapi di mana bu?” tanyaku!

“Di rumah ibu aja ”

Dan saat itu tiba dirumah ibu itupun langsung beraksi tanpa basa basi lagi. ia melucuti bajunya satu persatu sambil di iringi dengan desahan yang pertama ia melepas adalah jilbab yang menutupi kepalanya, lalu baju, kemudian rok panjangnya dan tibalah saat ia melepaskan BHnya, yang kulihat saat itu adalah payudara bu Enjel yang putih mulus (mungkin karena sering di tutupi ) dan putingnya yang masih merah dan pada saat ia mau melepaskan celana di dalamnya.

“Mau bantuin ngga…..” tanya bu Enjel saya.
Lalu hanya kujawab dengan mengangguk saja tanpa basa basi juga, aku mulai melepaskan celana dalamnya yang berwarna putih tipis yang kulihat saat itu adalah jembut tipis saja, lalu aku mulai menyandarkannya di dinding kamar sambil kujilati.

Dan timbullah suara desahan yang membuat tegang tititku.
“Aah… ahh….. ahhhshhh… terruusss……. ohhh…… yeahhh……. ooohhhh……. au….. udahh dong ibu ngga tahan lagi…. ooohhhh….. ya….. o..o… oo…. ohhhh…”

Tanpa ku sadari ada cairan yang membasahi wajahku. Cairan putih itu kuhisap dan kutumpahkan ke dalam mulut, ternyata bu Enjel suka.
“Mau lagi donggg……….” lalu aku kembali menghisap pepek bu Enjel yang basah dan licin kuat-kuat…
“Aaahhhh….ahhh… aarrgghh…… uh..uh… uh…uh… ouuu….. yeah….. dan di sela teriakan kerasnya muncrat lagi cairan putih kental itu dengan lajunya.

“Crroot….crooot…..” di saat dia terbaring lemas aku menindih badan bu Enjel dan sengkangnya kubuka lebar-lebar, lalu aku mencoba memasukkan tititku ke dalam pepeknya bu Enjel dan yang terjadi malah ngga bisa karena sempit. Saat kutekan kepala tititku sudah masuk setengah dan ibu itu berteriak.

“Ahhhh…. ahhhhhhhh….. ahhhhh………, sakitttt.. ahhh… pelan-pelan dong…”
Seakan tak perduli kutekan lagi. Kali ini agak dalam ternyata seperti ada yang membatasi. ku tekan kuat-kuat.

“Ahhhhh…… aaaaaa……. aaaauuuuu…… sakit…. ohh…. oh….. ooghhhhhh…” aku paksakan saja… akhirnya tembus juga.
“Aahhhhhhhhhh……….. aaaahhhhh….. sakitttttttt…..” bu Enjel berteriak keras sekali.
Sambil kudorong tititku maju mundur pelan dan kupercepat goyanganku.

“Aaahhhhh…… auhhhhhh….. uh…. uu.hh… a…. u.. u…… hhhhh.hhhh………
Dia terus menjerit kesakitan, dan sekitar 20 kali goyanganku aku terasa seperti mau keluar. Lalu aku arahkan tititku ke mulut dan….

Croot……… crroootttt …… sekitar 5 kali muncrat mulut bu Enjel telah di penuhi oleh spermaku yang berwarna putih kental (maklum udah 2 minggu ngga ngocok). Selang beberapa menit aku baru menyadari kalau pepek bu Enjel mengeluarkan cairan seperti keputihan . Lalu ibu Enjel cepat-cepat ke kamar mandi.

Setalah keluar dari kamar mandi bu Enjel langsung menyepong tititku sambil tiduran di temapt tidurnya. Bu Enjel pandai sekali musim dingin. Lalu ku pegang pinggul bu Enje dan arahkan ke posisi menungging. Lalu aku arahkan tititku ke pepek bu Enjel, lalu ku genjot lagi….

“Oohhh….. oh……. o….. hhhhhh.. h.hhhhh…… hhhhhh.. hhhhh… yeahhhhh oouu…. yesssss….. ooohhhhh… yeahhhhh…”
Saat aku sudah mulai bosan ku cabut tititku lalu ku arah kan ke buritnya
“Sakit ngga…..” tanya bu Enjel.

“Paling dikit bu…..” jawabku sambil aku mencoba memasukkan tetapi ngga bisa karena terlalu sempit.
“Ngga apa-apa kok kan masih ada pepekku mau lagi nggaaaa…..” tanya bu Enjel.

Lalu kukentot lagi pepeknya tapi sekarang lain waktu aku memasukkan titkku ke dalam, baru sedikit saja sudah di telan oleh pepeknya. Ternyata pepek bu Enjel mirip dengan lumpur hidup. Aku menggenjot ibu Enjel denga mentok mentok lagi .

“Aahhh… ahhh… ahhh…. ahh…. oooouuuhh….. yeah… ou…. ou… ohhhhhh… dan saat sekitar 15 kali goyanganku bu Enjel melepaskan tititku.
“Aku mau keluar….”
“Aku juga bu…., kita keluarin didalam lobang burit ibu yaa…”
“Iya deeh” jawabnya.

Lalu kumasukkan lagi tititku ke lubang burit ibu Enjel yang sangat sempit dibantu dengan lendir memek ibu Enjel, saya olehkan ke titit saya.

Lalu saya masukkan perlahan lahan ,sesudah masuk saya langsung mentokin ke burit bu Enjel.
“Aaaahhhh……. ahhhh………. aaaahhhhhh. ooooouuuuuuhh…..” sakitttt sekelaiiiii ahhhhh udah udah ibu gak tahannn Dewa
“Saya pun terus menggoyang tanpa mendenggarkan kata bu Enjel, saya semakin ganas ,semakin nafsuu
“aaahhhhhh sudahhh, sudahhh ahhhhhhh”.

“Akhirnya saya pun mengeluarkan sperma saya ke dalam burit bu Enjel.

Keren…. crootttt… aku mendengar kata-katanya.
“Nikmat sekali…….”
Dan aku pun mencabut titit dari burit bu Enjel, berlumuran darah dan mencampurkan sedikit tai.

Bu Enjelpun langsung mengambil tisu basah dan memberihi titit saya , setelah diberisihi bu Enjel mejilat jilat titit saya , sebelum saya ketiduran di kamar bu Enjel.

 

Bersambung..