Cerita Sex Aku di Perkosa 3 wanita
Sesungguhnya saya tidak istimewa, wajahku pula tidak sangat tampan, besar serta wujud tubuhku pula biasabiasa saja. Tidak terdapat yang istimewa dalam diriku. Tetapi entah mengapa saya banyak disukai perempuan. Apalagi terdapat yang terangterangan mengajakku berkencan. Tetapi saya tidak sempat berpikir hingga ke situ. Saya belum ingin pacaran. Waktu itu saya masih duduk di bangku kelas 2 SMA. Sementara itu nyaris seluruh temantemanku yang laki, telah memiliki pacar. Apalagi telah terdapat yang sebagian kali ubah pacar. Tetapi saya sama sekali belum memiliki kemauan buat pacaran. Walaupun sesungguhnya banyak pula gadisgadis yang ingin jadi pacarku.
Waktu itu hari Pekan pagi. Iseng- iseng saya berjalanjalan mengenakan baju olah raga. Sementara itu saya sangat malas berolah raga. Tetapi entah mengapa, hari itu saya gunakan pakaian olah raga, apalagi gunakan sepatu pula. Dari rumahku saya terencana berjalan kaki. Sesekali berlari kecil menjajaki orangorang yang nyatanya lumayan banyak pula yang menggunakan pekan pagi buat berolah raga ataupun cuma hanya berjalanjalan menghisap hawa yang masih bersih.
Tidak terasa telah lumayan jauh pula meninggalkan rumah. Serta kakiku telah mulai terasa pegal. Saya duduk istirahat di bangku halaman, memandangi orangorang yang masih pula berolah raga dengan seluruh berbagai tingkahnya. Tidak sedikit anakanak yang bermain dengan gembira.
Belum lama saya duduk istirahat, tiba seseorang wanita yang langsung saja duduk di sebelahku. Cuma sedikit saja saya melirik, lumayan menawan pula mukanya. Ia menggunakan pakaian kaos yang ketat tanpa lengan, dengan potongan leher yang lebar serta rendah, sehingga memperlihatkan segala bahu dan sebagian punggung serta dadanya yang menonjol dalam dimensi lumayan besar. Kulitnya putih serta bersih celana pendek yang dikenakan membuat pahanya yang putih serta padat jadi terbuka. Lumayan bebas buat memandangnya. Saya langsung berpurapura memandang jauh ke depan, kala ia tibatiba saja berpaling serta menatapku.
Lagi terdapat yang ditunggu?, tegurnya tibatiba.
Saya kaget, tidak menyangka jika wanita ini menegurku. Cepatcepat saya menanggapi dengan agak gelagapan pula. Sebab tidak menebak jika ia hendak menyapaku.
Tidak.., Eh, kalian sendiri..?, saya balik bertanya.
Sama, saya pula sendirian, jawabnya pendek.
Saya berpaling serta memandang mukanya yang fresh serta agak kemerahan. Wanita ini bukan cuma mempunyai wajah yang lumayan menawan tetapi pula memiliki wujud badan yang dapat membuat mata lelaki tidak berkedip memandangnya. Terlebih pinggulnya yang bundar serta padat berisi. Wujud kakinya pula indah. Entah mengapa saya jadi tertarik memperhatikannya. Sementara itu umumnya saya tidak sempat mencermati perempuan hingga sepanjang itu.
Jalanjalan ayo.., ajaknya tibatiba sembari bangkit berdiri.
Kemana?, tanyaku turut berdiri.
Kemana saja, dari pada bengong di mari, sahutnya.
Tanpa menunggu jawaban lagi, ia langsung mengayunkan kakinya dengan gerakan yang indah serta gemulai. Bergegas saya menjajaki serta mensejajarkan ayunan langkah kaki di samping sebelah kirinya. Sebagian dikala tidak terdapat yang bicara. Tetapi seketika saja saya jadi tersentak kaget, sebab tanpa diprediksi sama sekali, wanita itu menggandeng tanganku. Apalagi perilakunya begitu mesra sekali. Sementara itu baru sebagian detik berjumpa. Serta akujuga belum tahu namanya.
Dadaku mendadak jadi berdebar menggemuruh tidak menentu. Kulihat tangannya begitu halus serta lembut sekali. Ia bukan cuma menggandeng tanganku, tetapi malah mengge1ayutinya. Apalagi sesekali merebahkan kepalanya dibahuku yang lumayan tegap.
Eh, nama kalian siapa..?, tanyanya, mengawali pembicaraan lebih dahulu.
Angga, sahutku.
Akh.., seperti nama wanita, celetuknya. Saya cuma tersenyum saja sedikit.
Jika saya sih biasa dipanggil Ria, katanya langsung memperkenalkan diri sendiri. Sementara itu saya tidak memintanya.
Nama kalian bagus, saya menyanjung cuma hanya berbasabasi saja.
Eh, boleh tidak saya panggil kalian Mas Angga?, Soalnya kalian tentu lebih tua dariku,? katanya memohon.
Saya cuma tersenyum saja. Memanglah jika tidak gunakan seragam Sekolah, saya nampak jauh lebih berusia. Sementara itu umurku saja baru 7 belas melalui sebagian bulan. Serta saya memperkirakan jika wanita ini tentu seseorang mahasiswi, ataupun karyawati yang lagi mengisi hari libur dengan berolah raga pagi. Ataupun cuma hanya berjalanjalan sembari mencari kenalan baru.
Eh, bubur ayam disitu nikmat lho. Ingin tidak..?, ucapnya menawarkan, sembari menunjuk gerobak tukang bubur ayam.
Boleh, sahutku.
Kami langsung menikmati bubur ayam yang memanglah rasanya nikmat sekali. Apa lagi perutku memanglah lagi lapar. Sembari makan, Nisa banyak menceritakan. Perilakunya begitu riang sekali, membuatku jadi bahagia serta semacam telah lama mengenalnya. Nisa memanglah pandai membuat atmosfer jadi akraab.
Berakhir makan bubur ayam, saya serta wanita itu kembali berjalanjalan. Sedangkan matahari telah naik lumayan besar. Telah tidak lezat lagi berjalan di dasar siraman teriknya mentari. Saya bermaksud ingin kembali. Tanpa diprediksi sama sekali, malah Nisa yang mengajak kembali lebih dahulu.
Mobilku di parkir disitu.., katanya sembari menunjuk deretan mobilmobil yang lumayan banyak terparkir.
Kalian membawa mobil..?, tanyaku heran.
Iya. Soalnya rumahku kan lumayan jauh. Malas jika naik kendaraan universal, katanya beralasan.
Kalian sendiri..?
Saya tidak menanggapi serta cuma mengangkut bahu saja.
Turut saya ayo.., ajaknya langsung.
Belum pula saya menanggapi, Nisa telah menarik tanganku serta menggandeng saya mengarah ke mobilnya. Suatu mobil starlet warna biru muda masih lembut, serta nyatanya masih lumayan baru. Nisa malah memohon saya yang mengemudi. Untungnya saya kerap pinjam mobil Papa, jadi tidak canggung lagi bawa mobil. Nisa langsung mengatakan alamat rumahnya. Serta tanpa banyak tanya lagi, saya langsung membawakan wanita itu hingga ke rumahnya yang terletak di area komplek perumahan elite. sesungguhnya saya ingin langsung kembali. Tetapi Nisa menahan serta memaksaku buat singgah.
Mari.., Sembari menarik tanganku, Nisa memforsir serta membawaku masuk ke dalam rumahnya. Apalagi ia langsung menarikku ke lantai atas. Saya jadi heran pula dengan perilakunya yang begitu berani bawa lakilaki yang baru dikenalnya ke dalam kamar.
Tunggu sebentar ya.., kata Nisa sehabis membawaku ke dalam suatu kamar.
Serta saya percaya jika ini tentu kamar Ria. Sedangkan wanita itu meninggalkanku seseorang diri, entah ke mana perginya. Tetapi tidak lama ia telah tiba lagi. Ia tidak sendiri, tetapi bersama 2 orang wanita lain yang sebaya dengannya. Serta gadisgadis itu pula mempunyai wajah menawan dan badan yang ramping, padat serta berisi.
Saya jadi tertegun, sebab mereka langsung saja menyeretku ke pembaringan. Apalagi salah seseorang langsung mengikat tanganku sampai terbaring menelentang di ranjang. Kedua kakiku pula direntangkan serta diikat dengan tali kulit yang kokoh. Saya benarbenar kaget, tetapi tidak dapat berbuat apaapa. Sebab kejadiannya begitu kilat serta tibatiba sekali, sampai saya tidak pernah lagi menyadari.
BACA JUGA : Cerita Sex Di Paksa Bos Tambang
Saya dahulu.., Saya kan yang menciptakan serta membawanya ke mari, kata Nisa tibatiba sembari membebaskan pakaian kaosnya.
Kedua bola mataku jadi terbeliak lebar. Nisa bukan cuma menanggalkan bajunya, tetapi ia melucuti segala penutup badannya. Sekujur tubuhku jadi menggigil, dadaku berdebar, serta kedua bola mataku jadi membelalak lebar dikala Nisa mulai membebaskan baju yang dikenakannya satu persatu hingga polos sama sekali.. Akhh badannya luar biasa bagusnya.. baru kali ini saya memandang buah dada seseorang wanita secara dekat, payudaranya besar serta padat.
Wujud pinggulnya ramping serta membentuk bagai gitar yang siap dipetik, Bulubulu vaginanya berkembang rimbun di dekat kemaluannya. Sesaat setelah itu Nisa menghampiriku, serta merenggut seluruh baju yang menutupi tubuhku, sampai saya henarbenar polos dalam kondisi tidak berdaya. Bukan cuma Nisa yang mendekatiku, tetapi kedua wanita yang lain pula turut mendekati sembari menanggalkan penutup badannya.
Eh, apaapaan ini? Apa ingin kamu..?, saya membentak kaget.
Tetapi tidak terdapat yang menanggapi. Nisa telah menciumi wajah dan leherku dengan hembusan napasnya yang keras serta memburu. Saya menggelinjang serta berupaya meronta. Tetapi dengan kedua tangan terikat serta kakiku pula terentang diikat, tidak gampang bagiku buat membebaskan diri. Sedangkan itu bukan cuma Nisa saja yang menciumi wajah serta sekujur tubuhku, tetapi kedua wanita yang lain pula melaksanakan perihal yang sama.
Sekujur tubuhku jadi menggeletar hebat Semacam tersengat listrik, kala merasakan jarijari tangan Nisa yang lentik serta halus menyambar serta langsung meremasremas bagian batang penisku. Mendadak itu pula batang penisku tibatiba menggeliatgeliat serta membeku secara sempurna, saya tidak sanggup melawan rasa kenikmatan yang kurasakan akibat penisku di kocok- kocok dengan bergairah oleh Ria. Saya cuma dapat merasakan segala batangan penisku berdenyutdenyut nikmat.
Saya benarbenar kewalahan dikeroyok 3 orang wanita yang telah semacam kerasukan setan. Gairahku memanglah terangsang mendadak itu pula. Tetapi saya pula ketakutan separuh mati. Bermacam berbagai perasaan berkecamuk jadi satu. Saya mau meronta serta berupaya membebaskan diri, tetapi saya pula merasakan sesuatu kenikmatan yang umumnya cuma terdapat di dalam hayalan serta mimpimimpiku.
Saya betul- betul tidak berdaya kala Nisa duduk di atas perutku, serta menjepit pinggangku dengan sejoli pahanya yang padat. Sedangkan 2 orang wanita yang lain yang kutahu bernama Rika serta Sari terus menerus menciumi wajah, leher serta sekujur tubuhku. Apalagi mereka melaksanakan suatu yang nyaris saja membuatku tidak yakin, jika tidak melihat dengan mata kepala sendiri.
Dikala itu pula saya langsung menyadari jika gadisgadis ini bukan cuma mengidap penyakit hiperseks, tetapi pula biseks. Mereka dapat melaksanakan serta menggapai kepuasan dengan lawan jenisnya, serta pula dengan sejenisnya. Apalagi mereka pula memakai alatalat buat menggapai kepuasan intim. Saya jadi ngeri serta khawatir membayangkannya.
BACA JUGA : Cerita Sex Bercinta Dengan Adek Ipar
Sedangkan itu Nisa terus menjadi asik menggerakgerakkan badannya di atas tubuhku. Walaupun terdapat rasa khawatir dalam diriku, namun saya benarbenar merasakan kenikmatan yang amat sangat, baru kali ini penisku merasakan kelembutan serta hangatnya lubang Miss V seseorang wanita, lembut, rapat serta sedikit basah, Riapun merasakan kenikmatan yang sama, apalagi sesekali saya mendengar ia merintih tertahan. Nisa terus menggenjot badannya dengan gerakangerakan yang luar biasa cepatnya membuatku benarbenar tidak kuasa lagi menerima kenikmatan bertubitubi saya berteriak tertahan.
Nisa yang mencermati teriakanku ini tibatiba mencabut vaginanya serta secara kilat tangannya mencapai serta menggenggam batang penisku serta melaksanakan gerakangerakan mengocok yang kilat, sampai tidak lebih dari sebagian detik setelah itu saya merasakan puncak kenikmatan yang luar biasa berbarengan dengan spermaku yang menyemprot dengan derasnya. Nisa terus mengocokngocok penisku hingga spermaku habis serta tidak dapat menyemprot lagi tubuhku merasa ngilu serta mengejang.
Namun Nisa warnanya tidak menyudahi hingga disana, setelah itu dengan kilat ia dibantu dengan kedua temannya menyedot segala spermaku yang bertebaran hingga bersih serta mengawali kembali menggenggam batang penisku eraterat dengan genggaman tangannya sembari mulutnya pula tidak lepas mengulum kepala penisku. Perlakuannya ini membuat penisku yang umumnya sehabis orgasme jadi lemas saat ini jadi dituntut buat senantiasa keras serta upaya Nisa saat ini benarbenar sukses. Penisku senantiasa dalam kondisi keras apalagi terus menjadi sempurna serta Nisa kembali memasukkan batangan penisku ke dalam vaginanya kembali serta dengan cepatnya Nisa menggenjot kembali vaginanya yang telah berisikan batangan penisku.
Saya merasakan agak lain pada game yang kedua ini. Penisku terasa lebih kuat, normal serta lebih sanggup meredam kenikmatan yang kudapat. Tidak lebih dari 10 menit Nisa memperkosaku, tibatiba ia menjerit dengan tertahan serta Nisa seketika menghentikan genjotannya, matanya terpejam menahan suatu, saya dapat merasakan Miss V Nisa berdenyutdenyut serta menyedotnyedot penisku, sampai kesimpulannya Nisa membebaskan teriakannya dikala dia merasakan puncak kenikmatannya. Saya merasakan Miss V Nisa tibatiba lebih merapat serta memanas, serta saya merasakan kepala penisku semacam tersiram cairan hangat yang keluar dari Miss V Ria. Dikala Nisa mencabut vaginanya kulihat cairan hangat mengalir dengan cukup banyak di batangan penisku. GAME ONLINE TERBAIK
Sehabis Nisa Baru saja memperoleh orgasme, Nisa menggelimpang di sebelah tubuhku. Sehabis menggapai kepuasan yang diinginkannya, memandang itu Sari langsung mengambil alih letaknya. Wanita ini tidak kalah liarnya. Apalagi jauh lebih buas lagi daripada Ria. Membuat batanganku jadi sedikit sakit serta perih. Cuma dalam tidak hingga satu jam, saya digilir 3 orang wanita liar. Mereka bergelinjang kenikmatan dengan dalam kondisi badan polos di sekitarku, sehabis masingmasing menggapai kepuasan yang diinginkannya.
Sedangkan saya cuma dapat merenung tanpa bisa berbuat apaapa. Gimana mungkm saya dapat melaksanakan suatu dengan kedua tangan serta kaki terikat semacam ini..?
Saya cuma dapat berharap mereka cepatcepat membebaskan saya sehingga saya dapat kembali serta melupakan seluruhnya. Tetapi harapanku cuma tinggal anganangan belaka. Mereka tidak melepaskanku, cuma menutupi tubuhku dengan selimut. Saya malah ditinggal seseorang diri di dalam kamar ini, masih dalam kondisi telentang dengan tangan serta kaki terikat tali kulit. Saya telah berupaya buat membebaskan diri. Tetapi malah membuat pergelangan tangan serta kakiku jadi sakit. Saya cuma dapat meringik serta berharap gadisgadis itu hendak melepaskanku.
Sangat saya tidak menyangka sama sekali. Nyatanya ketiga wanita itli tidak ingin melepaskanku. Apalagi mereka mengurung serta menyekapku di dalam kamar ini. Tiap dikala mereka tiba serta memuaskan nafsu birahinya dengan metode memforsir. Apalagi mereka memakai obatobatan buat memicu gairahku. Sehingga saya kerap kali tidak menyadari apa yang sudah kulakukan pada ketiga wanita itu. Dalam pengaruh obat perangsang, mereka membebaskan tangan serta kakiku. Tetapi sehabis mereka menggapai kepuasan, kembali mengikatku di ranjang ini. Sehingga saya tidak dapat meninggalkan ranjang serta kamar ini.
Serta secara bergantian mereka mengurus makanku. Mereka memandikanku pula di ranjang ini dengan memakai handuk basah, sehingga tubuhku senantiasa bersih. Walaupun mereka menjaga serta memperhatikanku dengan baik, tetapi dalam kondisi terbelenggu semacam ini siapa yang suka? Kesekian kali saya memohon buat dilepaskan. Tetapi mereka tidak sempat menggubris permintaanku itu. Apalagi mereka mengecam hendak membunuhku jika berani berbuat macammacam. Saya membayangkan jika orang tua serta saudarasaudara dan seluruh temanku tentu kebimbangan mencariku. rayuanjanda.com
Sebab telah 3 hari saya tidak kembali akibat disekap gadisgadis binal serta liar ini. Walaupun mereka senantiasa memberiku santapan yang lezat serta bergizi, tetapi cuma dalam waktu 3 hari saja tubuhku telah mulai nampak kurus. Serta saya sama sekali tidak memiliki tenaga lagi. Apalagi saya telah pasrah. Tiap dikala mereka senantiasa memaksaku menelan obat perangsang supaya saya senantiasa bergairah serta dapat melayani nafsu birahinya. Saya benarbenar tersiksa. Bukan cuma raga, tetapi pula batinku benarbenar tersiksa. Serta saya sama sekali tidak berdaya buat membebaskan diri dari cengkeraman gadisgadis binal itu.
api sangat aneh. Sehabis 5 hari terkurung serta tersiksa di dalam kamar ini, saya tidak lagi memandang mereka tiba. Apalagi satu hari tadi malam mereka tidak nampak. Saya benarbenar ditinggal sendirian di dalam kamar ini dalam kondisi terikat serta tidak berdaya. Sedangkan perutku ini terus menerus menagih sebab belum diisi santapan. Saya benarbenar tersiksa lahir serta batin.
Tetapi keesokan harinya, pintu kamar terbuka. Saya kaget, sebab yang tiba bukan Ria, Santi ataupun Rika Tetapi seseorang lelaki tua, bertubuh kurus. Ia langsung menghampiriku serta membuka jalinan di tangan serta kaki. Dikala itu saya telah benarbenar lemah, sehingga tidak sanggup lagi buat bergerak. Serta orang tua ini memintaku buat senantiasa tiduran. Apalagi ia membagikan satu stel baju, serta membantuku menggunakannya.
Tunggu sebentar, Ayah ingin ambilkan santapan, katanya sembari lalu meninggalkan kamar ini.
Serta memanglah tidak lama setelah itu ia telah kembali lagi dengan bawa sepiring nasi dengan lauk pauknya yang mengundang selera. Sepanjang 2 hari tidak makan, membuat nafsu makanku jadi besar sekali. Sebentar saja sepiring nasi itu telah habis berpindah ke dalam perut. Apalagi satu teko air pula kuhabiskan. Tubuhku mulai terasa fresh. Serta tenagaku berangsur pulih.
Ayah ini siapa?, tanyaku
Aku pengurus rumah ini, sahutnya.
Kemudian, ketiga wanita itu.., tanyaku lagi.
hh.., Mereka memanglah anakanak bandel. Maafkan mereka, Nak.., katanya dengan nada pilu.
Ayah tahu dengan mereka?, tanyaku.
Bukannya tahu lagi. Aku yang mengurus mereka semenjak kecil. Tetapi aku tidak menyangka sama sekali jika mereka hendak jadi binal semacam itu. Tetapi untunglah, orang tua mereka sudah membawanya berangkat dari mari. Mudahmudahan saja peristiwa semacam ini tidak terulang lagi, katanya menuturkan dengan mimik wajah yang pilu.
Saya pula tidak dapat bilang apaapa lagi. Sehabis merasa tenagaku kembali pulih, saya memohon diri buat kembali. Serta orang tua itu mengantarku hingga di depan pintu. Kebetulan sekali terdapat taksi yang melalui. Saya langsung mencegat serta memohon supir taksi mengantarku kembali ke rumahku. Di dalam ekspedisi kembali, saya berupaya merenungi seluruh yang baru saja terjalin. rayuanjanda.com
Baca Pula: Cerita Pendek Rumah Kosong Citra Indah
Saya benarbenar tidak paham, serta nyaris tidak yakin. Seakanakan seluruh yang terjalin cuma mimpi belaka. Memanglah saya senantiasa menyangka seluruh itu cuma mimpi kurang baik. Serta saya tidak berharap dapat terulang lagi. Apalagi saya berharap peristiwa itu tidak hingga mengenai orang lain. Saya senantiasa berdoa mudah- mudahan ketiga wanita itu menyadari kesalahannya serta ingin bertobat. Sebab yang mereka jalani itu ialah sesuatu kesalahan besar serta perbuatan hina yang sepatutnya tidak butuh terjalin.
