
Cerita Sex Indah Nya di Malam Tahun Baru
Cerita Sex Indah Nya di Malam Tahun Baru. Pertama-tama, perkenalkan namaku Alex. Kisah yang tak terlupakan ini terjadi tepat di malam Natal tahun 2002. Saat itu, umat Kristiani sedang bersiap-siap menyiapkan perayaan besar keesokan harinya. Namun, aku memilih memperingatinya dengan caraku sendiri—bersama kekasihku, Gres, dan sahabat baikku, Friska.
Saat pertama kali melompat, Gres tampil begitu memikat. Ia mengenakan blus kaos ketat berwarna kombinasi hitam-putih, panjangnya hanya sampai tengah paha sehingga kulit putih mulus di pahanya tampak jelas. Bahannya tipis, dengan model tali yang terikat manis di bahunya, membuat penampilan kian mempesona malam itu.
Blus yang dikenakan Gres benar-benar menonjolkan lekuk tubuhnya. Buah dada yang berukuran 36B tampak tercetak jelas, sementara dari belakang, bokongnya yang montok membentuk bulatan sempurna bak gunung kembar. Blouse tipis itu bahkan menampilkan garis celana dalam kecil yang dikenakannya. Saat ia duduk, paha putih mulusnya semakin terlihat jelas, dan dari sela-selanya tampak samar celana dalam tipis berwarna gelap—sungguh pemandangan yang membuat malam itu terasa semakin panas.
Friska tampak sumringah begitu melihat Gres. Beberapa kali ia ketahuan mencuri pandang ke arah tubuh seksi sahabatku itu. Saat kami meluncur dengan mobil menuju sebuah tempat karaoke di bilangan Harmoni, Friska sering kali mengajak Gres berbincang. Tubuhnya sesekali condong ke belakang, mendekati Gres yang duduk di kursi belakang, sementara aku terus fokus menyetir dengan senyum kecil, membiarkan suasana hangat di antara mereka berdua mengalir begitu saja.
Malam itu tujuan kami sederhana: bersantai dan melepas lelah, terutama aku yang lagi penuh beban pekerjaan. Rasanya bernyanyi, tertawa, dan teriak-teriak di ruangan tertutup memang cara paling lezat untuk meluapkan stres. Tak peduli suara pas-pasan atau fals, yang penting adalah menikmati suasana. Lagipula, sahabat-sahabatmu sudah tahu, bernyanyi itu bukan soal bagus tidaknya suara, tapi soal melepaskan beban—teriak sekencang-kencangnya pun sah-sah saja, asal jangan sampai bikin kuping teman jadi budeg.
Kami pun masuk ke sebuah ruang VIP. Ruangan itu cukup mewah, dengan sofa panjang berbentuk huruf U, lengkap dengan kamar tidur kecil dan kamar mandi di dalam. Setelah memesan makanan—satu pitcher bir dingin, nasi goreng, kentang goreng, dan kacang mede—malam pun dimulai. Kami bernyanyi bersama, kadang duet, kadang sendiri-sendiri, lalu berganti dengan dansa bertiga atau sekadar joget berdua. Pokoknya, suasana malam itu penuh tawa dan kebahagiaan.|okewla.com
Sehabis tuntas makan serta minum kembali bernyanyi sehabis mengamati atmosfer sudah menghangat saya memandang antara Friska serta Gres terdapatnya perasaan mau berbincang tanpa terdapatnya saya, hingga saya mengambil inisiatif buat ke dasar, bilangnya buat mengambil rokok, sementara itu tinggal pesan saja ke kamar rokok bisa di antar ke kamar.
Bagaimanapun pula peristiwa yang kemudian berlangsung lumayan lama sehingga mereka agak berisiko pula membuat atmosfer yang ada semakin mengakrabkan. Ini tampak kala sebagian kali Friska berusaha lebih mendekatkan diri ke Gres dengan posisi duduk Gres di antara kami berdua tampak.|rayuanjanda.com
Friska kadangkala dengan ragu meletakkan tangan di pundak Gres apabila Gres merebahkan tubuhnya ke kursi, kadangkala dengan pura- pura bercanda tangan diletakkan di paha Gres serta Gres pula tampak canggung, kadangkala mencubit paha Friska kadangkala merebahkan kepala serta berbaring ke bahu Friska serta memeluk pula ia melakukan perihal itu. Kesimpulannya,“ Saya ke dasar dulu ya… ingin ambil rokok di mobil” kataku. Kulihat Friska tersenyum, “Aku jika dapat Marlboro…” kata Friska. Gres hanya tersenyum,“ Yaa telah aku cariin deh jika terdapat warung rokok di seberang jalur,” kataku memberikan peluang ke mereka berdua buat waktu yang agak membolehkan mereka lebih mengakrabkan atmosfer yang terdapat sebab bagaimanapun Gres merupakan kekasihku serta Friska merupakan sahabat baikku yang telah kuanggap sebagai saudaraku sendiri.
Saya keluar ruangan serta lekas mengambil rokok di mobil serta lekas naik kembali ke atas. Saya terencana tidak masuk ke dalam ruangan, tetapi karena kulihat pintunya yang sebagian tengahnya dari cermin hitam hingga saya bisa memandang ke dalam. Saya mau tahu apa mereka sudah akrab kembali? Kebetulan di lantai atas suasananya hening serta dari luar cermin itu saya bisa memandang ke dalam, sebab di dalam ruangan itu lampunya dalam kondisi hidup sedangkan di luar dalam kondisi hitam.
Umumnya di dalam dimatikan serta hanya diterangi dari sinar Televisi yang menyala. Kulihat nyatanya posisi Friska sudah berganti-ganti saat ini. Mereka tampak lagi silih berpelukan mesra. Kulihat tangan Gres melingkar ke balik leher Friska, sedangkan tangan Friska pula memeluk pinggang Gres . Friska lagi mencium bibir Gres serta nyatanya Gres membalas dengan menengadahkan kepalanya ke atas.|okewla.com
Mereka silih melumat, tampak dari gerakan kepala Friska serta Gres yang silih bergerak ke posisi miring kiri serta kanan dengan penuh emosi mereka berdua tengah silih mempermainkan lidahnya. Sehabis lumayan lama hingga tangan Friska mulai berbaur lekuk lekuk badan Gres .|rayuanjanda
Kadangkala memijat meremas bongkahan bokong Gres serta lama- lama menetap ke atas serta hingga gundukan bukit buah dada Gres serta dengan remasan lama- lama tapak tangan kemudian melakukan gerakan meremas serta semacam memutar pemijatan.
Kala Gres menengadahkan kepalanya ke samping lekas Friska menundukkan kepalanya ke gundukan buah dada Gres serta melakukan gerakan mencium buah dada dari luar blus sambil menciumi dada Gres . Dari luar, tangan Friska menarik tali di bahu kiri Gres kemudian menarik tali itu ke dasar melewati tangan karena ia tidak mengenakan BH.
Hingga tersembulah dada buah bagian kiri dengan daging yang putih lembut dengan putingnya yang sudah membeku di muka Friska . Dengan lama-lama lidah Friska menyapu gundukan bukit buah dada Gres serta sesekalikala menghirup lama-lama puting Gres .
Kulihat Gres memejamkan mata serta mulut terbuka. Saya tidak bisa sama sekali mendengar erangan serta desahan Gres karena ruangan itu kedap suara serta pula terdapat suara lagu- lagu yang terus berputar di ruangan itu. Tetapi itu tidak membatasi keinginanku untuk terus mengamati dari luar tanpa berusaha masuk ke dalam kamar karena aku telah berjanji kepada Friska kalau aku akan membagi seluruh milikku di persahabatan kekasihku serta aku bercerita di peluang lain bagaimana Friska pula membagikan adiknya padaku.
Gres sudah birahi, ia menggelinjangkan tubuhnya kala Friska terus menghirup putingnya. Sedangkan tangan mengirimkan pengangkutan barang Gres ke atas serta Gres dengan pasrah menjajaki gerakan tangan Friska yang mengangkut blus ketat Gres ke atas. Blouse itu menyudahi bagian atas pinggulnya sehingga sebagian pinggulnya yang berwarna putih lembut itu sudah terletak di dalam genggaman tangan Friska.
Tangan itu terus mengusap serta mengipasi paha jenjang, sedangkan celana dalam gelap Gres yang tipis tampak jelas serta gundukan daging liang kemaluannya tercetak di kain penutup celananya pula tampak remang-remang bulu- bulu kemaluannya keluar dari atas celana dalam mini Gres .
Tangan Friska yang kiri kulihat membuka reitsleting celana jeansnya serta kulihat tangan menghasilkan kejantanannya yang nyata sudah mengencang serta besar kemudian memusatkan tangan Gres buat memegang batang kejantanannya.
Gres dengan lama- lama memegang alat kelamin tersebut, serta secara lama- lama batang lama kelamaan mulai mengurutkan batangan itu ke atas ke dasar serta mereka berdua terus membagikan rangsangan kepada lawannya tiap-tiap. Tangan Friska sesekalikala meremas bongkahan pantat Gres serta meremas pinggul Gres.
Sedangkan Gres tangannya terus mengurutkan batang kemaluannya ke atas ke dasar. Lumayan lama mereka melaksanakan perihal itu. Kurasa mereka berdua silih mendesah serta mengerang tampak dari gerakan bibir serta mulut Friska serta Gres yang terkadangkala terbuka serta tertutup.
Kadangkala mereka silih bicara diselingi mencium mesra seperti orang yang bercumbu rasa penasaran serta cemburu tentu terdapat pada diri saya tetapi dorongan untuk memandang aksi mereka berdua lebih kokoh di otakku dikala ini. Blouse Gres , tali dipundaknya sudah terlepas kedua- duanya ke dasar sehingga blouse tersebut saat ini terlipat di tengah tubuh Gres , bibir serta lidah Friska berganti- ganti mengisap serta melumat bukit dada Gres kiri serta kanan buatnya mengerang serta menggelinjang tubuhnya.
Kulihat Friska mengatakan suatu ke Gres serta tangan Friska mengangkut Gres ke pangkuannya kulihat Friska duduk menyandarkan tubuhnya ke balik. Sedangkan Gres duduk di pangkuan Friska , dengan mesranya tangan Friska meremas bongkahan pantat Gres sedangkan mulut mereka berdua silih lumat silih bermain lidah serta kadangkala tangan Friska keduanya meremas kedua bukit dada Gres serta Gres juga sebab terangsang mulai menggerakkan lama- lama pinggulnya maju mundur.
Warnanya batang kemaluan Friska tengah digesek- gesekkan ke bagian kemaluan Gres meskipun Gres selalu mengenakan celana mininya yang tipis, tetapi saya percaya Gres merasakan batang kemaluan Friska di bagian kemaluannya.
Tidak kumengerti mengapa Friska tidak melepas celana dalam Gres yang tipis serta kecil itu sementara itu tinggal menarik ataupun menggeser sedikit tutup kain tipis kecil penutup bagian kemaluan Gres, hingga liang kemaluan Gres hendak terbuka di hadapannya serta pasti batang kemaluan besar itu bisa menembus bagian liang kemaluannya.
Cuma nampak tangan Friska masuk ke dalam celana Gres di bagian pantat serta hanya dengan menggeser kain tipis di pantat Gres. Jemari Friska dengan bebas meremas bongkahan pantat Gres.
Aku cuma bermasturbasi ria sambil menyaksikan atraksi yang menggairahkan itu. Gres terus bergerak di pangkuan Friska, kedua tangannya merangkul leher Friska sehingga bukit buah dada Gres pas terletak di muka Friska. Sedangkan gerakan pantatnya maju mundur menyalakan pada bagian kemaluannya kadangkala kepalanya tertunduk serta membuat bukit dada memencet muka Friska dikala itu Friska membagikan sapuan pada bukit tersebut dengan lidahnya.
Pada saat dia terlempar ke belakang, Friska meremas buah dada itu dengan tangan pengingat melakukan gerakan memuntir lama-lama puting Gres. Sedangkan tangan kirinya mendukung ke balik bongkahan bokong Gres serta membantu menggerakkan pinggul Gres maju mundur berirama kadangkala kilat kadangkala dengan gerakan lembut.
Lidah serta mulutnya tidak kalah jadwal padat terus melumat serta menjilati sekujur dada, leher serta muka Gres semacam mandi kucing. Kurang lebih 5 belas menit mereka berdua bergerak semacam penari erotis serta kesimpulannya Gres kayaknya sudah ejakulasi dengan keluarnya udara kenikmatannya, nampak dari gerakannya yang lama-lama serta lemas dibahu Friska .
Friska berbisik serta kemudian merebahkan Gres ke sofa panjang itu dengan posisi selalu seperti di pangkuan. Hingga kala direbahkan ke posisi sofa Gres dalam kondisi tertindih dengan kakinya yang senantiasa mengangkang lebar. Sedangkan kedua paha Friska terletak di antara paha Gres.
Batang kemaluan Friska dalam kondisi mengencang selalu terletak di bagian kemaluan Gres yang menutupi celana mini tipis itu. Tangan Gres memeluk leher Friska serta bibir mereka kembali silih berpagutan serta tampak mereka berdua silih bermain lidah. Sedangkan tangan Friska tidak lepas dari meremas serta menenangkan bukit buah dada Gres . Kemudian Friska mengatakan suatu ke Gres serta kulihat Gres penyesuaian kepalanya. Yak lama setelah itu Friska lama-lama mulai menggerakkan pinggulnya naik turun. Kulihat gerakan itu teratur bergerak naik turun serta kadang kala memencet. Sedangkan Gres menengadahkan kepalanya ke atas.|rayuanjanda.com
Saya tidak tahu apa mereka bersenggama ataupun hanya eges- eges (gesek gesek) tetapi celana dalam Gres selalu terletak di tempatnya. Jika melihat gerakan mereka tetap seperti orang bersenggama tetapi kok celana itu? Friska terus bergerak maju membuat penasaran serta batang kemaluanku tegang sendiri.
Memikirkan itu saya panik pula namun ia itu merupakan cewekku tetapi ini kami jalani cuma buat membuat ia bahagia serta mengisi kekosongan di atmosfer yang BT. Buat itu saya wajib memastikannya saya lekas membuka pintu lama-lama, tetapi nyatanya mereka berdua tidak mengetahuinya, tentu karena suara lagu yang diputar lumayan keras sehingga mereka tidak mengetahui serta menyadari keberadaanku di belakangnya.
Dengan berdiri di belakang mereka saya bisa melihat dengan jelas Friska letaknya dengan bersandarkan pada kedua sikunya sehingga badannya tidak menghimpit tubuh Gres tetapi buah dada Gres selalu silih berhimpitan dengan dada. Sebaliknya bagian bokong Friska terus melakukan gerakan maju serta menarik pantatnya.
Kulihat Gres mengerang serta mendesah lama- lama, tetapi saya tidak bisa melihat apakah celana dalam Gres digeser kain penutup depan bagian liang kemaluannya ataupun tidak karena terhalang oleh badan Friska yang besar besar, serta memanglah celana itu selalu terletak di tempatnya hanya turun sedikit ke dasar.
Nampak tali celana itu tidak lagi terletak di pinggangnya tetapi sudah terletak di pinggul. Penasaran melihat kesimpulan mereka saya merasa percaya mereka hanya gesek- gesek, hingga saya rebahan di kamar tidur kurang lebih 10 menit saya rebahan menenangkan diri.
Kala sudah tenang otakku kesimpulannya kupanggil Gres ke dalam, “Novvv…” kataku. Tidak terdapat jawaban, “Novvvvv…” kataku lagi. “Yaa…” kata Gres menanggapi.
Saya rasa ia berdua kaget jika saya nyatanya sudah di dalam. Gres ke dalam serta tersenyum malu dengan wajah merah.” Mengapa sayang…” kata Gres sambil memelukku. Kalian tadi ngapain…” kataku menyelidik sambil memandangnya gemas.” Kalian bisa mati sendiri…” kata Gres.
“Kalian tidur di sini…” kataku menarik ia rebahan di tempat tidur. Tanpa buang waktu kala ia belum rebahan kulepas pakaian kaosnya sehingga tinggal celana dalam mininya. Lama- lama kujilati buah dada, terasa wangi permen menthol. Memanglah di depan disediakan permen, tapi terus saja kulumat putingnya.
Ia mengerang serta warnanya tidak tabah, lekas menarik kaosku ke atas dan lekas membebaskan celana panjang serta celana dalamku. Warnanya pemanasan yang dicoba tadi di luar bersama Friska sangat lama buatnya telah mau buat bersenggama. Kejantananku yang telah mengencang lekas dipegangnya kemudian dihisap serta dimasukkan ke dalam mulut.
Kurasa dia begitu terangsang birahinya karena dalam melumat batang kemaluanku semuanya terserap hingga mentok di tenggorokannya. Kadangkala bijiku dihisap serta lidahnya dimainkan di sekujur batang kemaluanku hingga ke buah zakarku dijilatinya. Lidahnya terus bermain- main di ujung kepala kemaluanku serta menggeser- menggeser bagian lubang berkemih kemaluanku. Rasanya… “Uuufff aakkhhh…” desahku.
“ Edan banget! Kalian telah konackhh ya.. Ginnn…” erangku keenakan serta terasa geli kadangkala meriang( coba saja perihal itu dengan pendamping kamu tentu meriang itu tubuh). Edan pula Gres jika telah panas ia semacam orang di padang pasir. Habis seluruh kemaluanku dilumatnya, sedangkan kulihat dicelananya terdapat gumpalan cairan yang membasahi kain penutup penutup bagian kemaluannya, semacam bulatan. Warnanya terkena banjir tadi ataupun sisa air sperma Friska ? Penasaran saya tanya ia, “Kamuuu tadi gituan yaaa…?” tanyaku penasaran.
“Emmhh… emmhhhff…” ia tidak menanggapi hanya terus melumat batang kemaluanku lebih kokoh lagi. Digigitnya kepala kemaluanku pelan serta gemas, “Akkhhh… gilaaa kamuuu…” kataku. B
atang kemaluanku membeku kokoh semacam besi balok. Kubiarkan ia memuaskan hasratnya melumat habis kejantananku dari ujung hingga pangkalnya. Momen ini kunikmati serta lekas kubuka celana dalamnya, nyatanya kemaluannya sudah basah serta lembab. Dikala kubelai bagiannya masih terasa rapat, jadi bisa jadi ia belum hingga sepanjang itu, pikirku.
“Kalian di atas Nov…” kataku menarik hingga menduduki pinggangku. Lama-lama dengan tangan yang menggenggam batang kemaluanku mulai diarahkannya ke lubang kemaluannya. Kepala kemaluanku lama- lama ditekan dengan bibir kemaluannya serta lama- lama membelah bibir kemaluannya yang sudah basah membuat lebih mudah kepala batang kemaluan itu menyusup bagiannya.
Terus Gina memencet ke dasar pinggulnya serta,“ Akhhh…” erang Gres .“ Enaaakkk…aduuhhh pelan-pelan, enakkk…” desahnya.” Uufff… yaa enaakk…” desahku keenakan. Pelan- pelan batang kemaluanku kian lama kian tenggelam ke dalam liang kemaluannya.” Akkkh… masuuukkk… ookkhh titullu… akkkggg… ennnakkkk…” erang Gina terpejam.
“ Gilaaa… liang kemaluan kamuuu… masih rapat Ginnn…” kataku sambil menghentakkan pinggulku ke atas serta menariknya ke dasar lama- lama semacam slow motion kesekian kali. Sehabis 10 kali dengan gerakan itu, terasa sudah dengan leluasa serta mantap terkendali kemaluanku menyodoknya. Lama setelah itu gerakan batang kemaluanku kian mantap menyodok liang kemaluan Gina.
Dengan sepenuh tenaga kugerakkan pinggulku naik turun tanpa henti sebanyak 2 puluh kali membuat Gres berteriak sambil matanya terpejam histeris, “Aaakk.. akhhh.. akkkhh… oohhkkk… aahhh.. uufff… aduhhhh… giilllaa… aahhh… aadduuhh…” terengah-engah Gres .
Sangat bergairah ia dengan gerakanku buatnya membalas gerakanku dengan hentakan agresif. Gres lekas menghentakkan pinggulnya kilat kadangkala ia melakukan gerakan memutar pinggulnya sehingga terdengar bunyi “Brreeoott… brreettt… brreeeoott…” Warnanya sudah banjir sekali di dalam liang kemaluannya tetapi bilik kemaluannya selalu menjepit batang kemaluanku.” Luar biasa, edan kamuuu hot bangetttt.. Ginnn…” kataku.
“Gue mauuu yang kuattt… yang kuattt nekannya ahhkkk.. yang panjang tititnyaa… akkkhh terusss ngentotin tititnya… akkgg…” erang Gres histeris. Kurasa Friska pula mendengar erangan Gres karena pintu kamar tidak tertutup kala Gres masuk tetapi supaya saja ia terangsang, pikirku.
Selang 5 belas menit nyatanya gerakannya kian panas saja. Habis telah kemaluanku dihisap ditarik ke dalam liang kemaluannya. Sedangkan tubuhnya sudah keringatan, “Aahh… aaahhkkk… uufff… ennaakk…” desah kami berdua. Kadangkala saya terencana mengangkut pantatku tinggi- tinggi serta ia memencet kemaluannya kian ke dasar terus pinggulnya berputar-putar sehingga terdengar bunyi“ Breeet brett brrett…” Terasa panas di dekat batang kemaluanku.
Kokoh pula saya sudah 2 puluh menit dengan gerakan yang membuat keringat membanjir tetapi hingga dikala ini belum terasa pula jika air maniku hendak keluar. Umumnya yaaa dengan gerakan yang biasa sangat lama 10 menit keluar air maniku. Bisa jadi karena saya mau berjanji kalau saya pula dapat kokoh dari sahabat baikku.
Yang jelas batang kemaluanku dalam keadan normal mengencang terus serta gerakanku tidak berganti-ganti. Kadangkala lembut dengan hentakan yang kokoh serta agresif dengan gerakan memutar serta mengocokkan batang kemaluanku terasa seperti membor lubang kemaluannya serta nyatanya Gres menggemari gerakan serta hentakan yang kulakukan.
“ Giiilaaa.. kalian kokoh sekali… tumben tuh… oohh gue puaasss…” desah Gres keenakan dengan tersenyum puas.“ Ya sudah lama ya Nov, belum mulaii…” desahku. Sebab tidak keluar pula ini air sperma, kesimpulannya kami hasilkan sendiri. Dalam kondisi terengah-engah keenakan kami menyudahi sebentar. Kesimpulannya saya bertanya ke ia, “Gimana jika kita rehat dahulu Nov..” nyatanya ia mengangguk setuju dengan muka memerah serta keringat di dahi yang menetes. Saya usul lagi,
“Kita keluar yukk… Nov.. kasihan Friska… sendiri di luar,” kataku. Tanpa bertanya lagi Gres kemudian melepaskan keluar kemaluanku dari lubang batang kemaluannya. Warnanya ia pula belum tuntas serta keluar dari kamar berjalan dengan telanjang bulat. Ia keluar sendiri, sedangkan saya jadi bengong. Nyatanya Gres tanpa bertanya lagi keluar kamar dalam kondisi tubuh telanjang bulat.
Gila! telah konak ia warnanya. Beraninya ia telanjang bulat membahas Friska di ruang depan. Saya tersentak, lekas ke kamar mandi cuci kemaluanku yang sudah basah karena udara kenikmatan dari liang kemaluan Gres . Di kamar mandi saya berpikir mengapa Gres di luar bersama Friska , pastinya Friska kaget dengan kedatangan Gres yang telanjang di hadapannya. Sehabis lumayan lama di kamar mandi mensterilkan diri dekat kemaluanku. Lama- lama saya keluar kamar serta berdiri di pintu. Kulihat suatu yang sudah membuat saya kaget. Edan! saya jadi terangsang sendiri melihatnya.
Gres nyatanya dalam posisi yang sangat seksi sekali. Bisa jadi Gres sudah besar birahinya. Kayaknya sudah terangsang penuh birahinya serta tanpa malu serta ragu lagi ia dalam posisi menungging. Dalam posisi menungging di atas sofa dalam kondisi telanjang bulat. Nampak badan putih mulusnya dengan lekuk badannya, bokongnya putih lembut serta pinggul yang lumayan besar pinggangnya yang ramping.
Bokongnya yang besar ke atas serta buah dada menjuntai keras membentuk bulatan dengan putingnya yang sudah membeku, rambut yang gelap serta panjang lurus sebagian tergerai kesampingnya, sebagian lagi menutupi bantalannya yang halus dengan bulu-bulu halus di dekat bantalannya menaikkan seksi letaknya. Sedangkan tangan kiri Friska mengusap dan sesekali meremas bongkahan pantat Gres yang lagi menungging itu. Tangan kanan itu meremas buah dada Gres dengan remasan lama-lama dengan jemari menjepit puting Gres .
Friska sudah menarik celananya sendiri berikut celana dalamnya ke dasar di antara lututnya. Batang kemaluannya tampak mengecang keras serta besar dengan bulu-bulu kemaluan yang bercorak gelap. Sebaliknya kepala kemaluannya bercorak merah dengan dimensi diameter botol Aqua 600 ml.
Dimensi batangnya panjang 23 sentimeter, diameter batangnya 6 sentimeter. Nampak kepala kemaluannya tengah dicium- cium oleh bibir Gres . Gres nyatanya lagi asik menciumi kepala batang kemaluan serta bagian udara kencingnya. Dengan posisi menungging, dalam kondisi telanjang bulat, lambat- laun mulut itu menelan kepala serta batang kemaluan itu. Nyaris tidak memuat mulut Gres menelan kepala itu.
Mulutnya wajib membuka selebar- lebarnya dulu baru bisa mengulum batang kemaluan Friska . Lama- lama serta tidak lama setelah itu tampak kepala Gres naik turun ke atas ke dasar serta kadang kala lidahnya menjilati batang kemaluan Friska yang besar.
BACA Pula: https://rayuanjanda.com/cerita-sex-aku-di-perkosa-mas-bimo/
“Aahh Gooddhhh…” desah Friska terpejam keenakan. Sedangkan Gres hanya mengerang sebab tangan Friska terus memberikan remasan di dekat kemaluannya. Nampak tangan kiri Friska menyusup dari dasar tubuh Gres serta menyudahi jemarinya kala terletak di bagian selangkangan paha Gres . Jarinya menggerakkan bagian kemaluan Gres yang sudah basah. Sehabis kurang lebih 5 menit melihat adegan yang jantungnya berdebar, perasaanku berdebar kencang karena terangsang. Saya benar tidak tabah memandang adengan itu.
Malam itu menjadi salah satu kenangan yang tidak akan pernah kulupakan. Dari tawa yang pecah di ruang karaoke, cerita-cerita yang mengalir tanpa henti, hingga kebersamaan yang hangat bersama Gres dan Friska. Natal tahun 2002 bukan hanya tentang perayaan, melainkan juga tentang momen sederhana yang membuat hati terasa penuh: melepas penat, menikmati kebersamaan, dan menyimpan kenangan indah yang akan selalu terkenang sepanjang hidup.
Bersambung