
Cerita Sex Main di Rumah Elly
Cerita Seks Utama di Rumah Elly. Hari itu kebetulan aku sedang libur kerja. Sambil bersantai di ruang tamu, aku asyik bermain ponsel sambil sesekali melirik suasana rumah yang sebentar lagi pasti akan dipenuhi keriuhan teman-teman El
Saat itu, seluruh keluargaku kecuali Elly sedang pergi ke mal untuk membeli keperluan bulanan. Aku sendiri memilih untuk tidak ikut karena kebetulan sedang tanggal tua, jadi malas kalau harus keluar uang.
Sebelum berangkat, Elly sempat menghampiriku.
“Teh, Elly keluar sebentar ya, mau ke rumah teman dulu. Nanti kalau ada telepon dari Damas teman Elly bilang saja dia langsung datang ke rumah. Soalnya Elly mau ngerjain tugas bareng kampus dia,” ucapnya sambil mengenakan penampilan.
“Ok deh, adikku yang cantik!” Godaku sambil tersenyum.
“Makasih ya, Teh…” jawab Elly, lalu ia segera berangkat dengan langkah cepat.
Tak lama setelah Elly pergi, telepon rumah tiba-tiba berdering. Aku pun segera mengangkatnya, dan ternyata itu dari seorang pemuda bernama Damas —teman kuliah Elly yang tadi disebut. Sesuai pesan Elly, aku langsung mengatakan kepadanya agar datang saja ke rumah.
Sekitar dua puluh menit kemudian, terdengar suara ketukan di pagar depan rumah. Aku bangkit dari duduk dan membuka pintu untuk memastikan siapa yang datang. Ternyata ada tiga orang anak muda
“Maaf, mau cari siapa ya?” tanyaku sopan.
“Saya
Sayangnya Damas tidak datang sendirian. Ia membawa dua orang teman lain yang ternyata juga anggot
“Elly masih di rumah temannya. Tunggu saja di dalam, mungkin sebentar lagi dia pulang,” kataku sambil mempersilakan mereka masuk.
“Makasih
Aku hanya bisa menghela nafas kecil. Dasar Elly, teman kelompoknya kok cowok sem gumamku d
Setelah sedikit berbincang, barulah saya mengetahui bahwa dua teman Elly yang lain bernama Angga dan alex
Secara fisik, mereka tampak biasa-biasa saja. Damas berkulit sawo matang, kurus, berambut cepak dan dekil. Sedangkan Angga dan Alex tidak jauh berbeda dengan Damas , tapi mereka berkulit lebih hitam, keduanya berambut keriting. Menurutku mereka semua lebih mirip berandalan daripada pelajar. Walaupun aku tidak pilih-pilih dalam berteman, tapi aku jadi merasa senang dengan penampilan mereka. “Kok Elly mau sih berteman dengan mereka…” pikirku dalam hati. Sekedar berbasa-basi, saya menemani mereka ngobrol di ruang tamu. Pada awalnya pembicaraan kami hanya di sekitar kegiatan kampus mereka saja. Hari itu aku memakai kaos longgar warna krem bra tanpa bawahan celana pendek ketat warna putih. Selagi tiba-tiba, terkadang aku menangkap mata mereka melirik ke arah dada dan pahaku.
Tapi karena mereka adalah teman-teman adikku, maka aku berpikiran positif saja. Apalagi usia mereka juga baru 18 tahun, jadi masih anak kecil menurutku. “Kok kakak gak ikut pergi sama keluarga? Gak bosen di rumah sedirian…?” tanya Alex. “Kakak lagi malas ikut. Lagian banyak godaan kalo liat barang-barang bagus. Kakak takut boros nih…” candaku. “Emang Kak Rena ngapain aja kalo lagi sendirian gini? Nggak takut ada orang masuk apa? Untung aja kami dateng ya. Jadi bisa jagain Kak Rena deh…” kata Damas bercanda. Aku menjawab dengan sedikit menggoda “Bener nih mau jagain kakak? Ya udah kalo gitu temenin kakak aja ya sampai Elly pulang…”
Mereka pun malu-malu mendengar jawabanku, mungkin karena mereka melihat wajahku yang seperti cewek pendiam, namun ternyata bisa juga menggoda mereka. Setelah saling pandang sejenak, mereka bertiga akhirnya sepakat untuk menemaniku sampai Elly pulang. Mungkin tadinya mereka merasa sungkan berlama-lama karena Elly tidak ada di rumah, namun pikiran mereka berubah setelah aku merasakan ramah. Aku kemudian menyuguhkan minuman dan kue ringan untuk mereka. Aku sempat merasakan mata mereka sedang melihat ke arah dada yang tidak terbungkus bra saat aku sedang menunduk untuk meletakkan mimuman di atas meja. Apalagi kaos yang aku pakai saat itu longgar, sehingga pemandangan tersebut pasti membuat mereka menelan ludah. Tapi aku masa bodoh dengan hal tersebut.
Setelah lama berbincang, ternyata mereka semua orangnya ramah dan enak diajak ngobrol mulai dari topik yang ringan sampai obrolan-obrolan yang agak serius. Sambil makan dan minum kami tiba-tiba dan bercanda sepanjang lebaran. Sedang asyik-asyiknya tiba-tiba, aku mendengar bunyi SMS masuk ke HP-ku. Ternyata dari Elly yang berisikan dia akan pulang sekitar jam 2 lagi, karena masih ada urusan dengan temannya. Setelah memberitahu ke Damas, Alex dan Angga, ternyata mereka tidak keberatan menunggu selama itu. Kemudian kami melanjutkan percakapan yang sempat terputus.
Di tengah percakapan Damas bertanya “Kalo kakak pacaran ngapain aja sih?” “Kayak orang pacaran biasa aja.Paling nonton sama makan aja…” jawabku. “Bukan itu maksud Damas Kak.Maksudnya sampai sejauh mana pacarnya?” tanya Damas lagi yang sepertinya belum puas dengan jawabanku. “Oh itu maksudnya kamu Ben? Kalau kakak sih pacarnya paling sampai sebatas berciuman aja. Hayoo pasti kamu udah mikir yang macam-macam ya!?” aku sengaja mengatakan seperti itu agar membuat mereka menjadi salah tingkah. Benar saja seperti dugaanku tadi, begitu mendengar jawabanku, wajah mereka pun mulai memerah karena malu.
BACA JUGA : https://rayuanjanda.com/cerita-sex-ramuan-ajaib-pak-usman/
BACA JUGA : https://rayuanjanda.com/cerita-sex-arini-digoda-hasrat-bapak-kos/
Kemudian karena takut aku marah akibat pertanyaan Damas tadi, mereka semua hanya tertunduk tanpa berani mengucapkan kata pun. Suasana ruangan yang tadinya ramai oleh obrolan kami berempat tiba-tiba menjadi sepi. “Kak Rena, bosen nih ngobrol sambil makan doang. Boleh nonton DVD nggak? Kebetulan Angga bawa Film bagus neh…” kata Angga memecah kesunyian. “Boleh aja…! Kakak juga suka nonton Film. Yuk kita nonton di ruang tengah…” kataku tanpa curiga DVD apa yang Angga bawa. Akhirnya kami berempat duduk di sofa ruang tengah untuk siap-siap menonton. Ternyata begitu DVD diputar, saya sempat kaget karena ternyata Film yang Angga bawa adalah Film BF kepanjangan dari Batman Forever.
Namun aku tetap tidak beranjak dari tempat duduk karena adegan-adegan di film tersebut membuat aku penasaran. Ruang tengah itu menjadi hening karena semua terletak di layar TV. Meskipun aku sedang serius menonton, namun aku sadar kalau mata mereka melirik ke arah pahaku. Setelah kira-kira 45 menit lamanya, Film itu pun berakhir. “Kak serius banget sih nontonnya tadi?” Ledek Damas. “Kayak kamu nggak serius aja Ben!” aku membalas ledekan Damas sambil tersenyum. Kemudian saya mengajak mereka untuk bermain kartu sambil menonton Film tadi. sambil menunggu Adikku Si Elly pulang. Itulah tadi cerita sex Main Sambil Liat Film BF ( Batman Forever)
Namun, perjalanan fantasi ini tentu tidak berhenti sampai di sini. Masih banyak cerita-cerita menarik lainnya yang sudah menunggu untuk Anda nikmati
Jangan sampai terlewatkan, karena setiap cerita menghadirkan pengalaman yang berbeda—terkadang lembut dan manis, terkadang panas dan membakar. Tinggalkan Anda yang memilih ingin larut dalam yang mana lebih dulu.
Bersambung..