Cerita sex Pembantu yang Menggoda Sekali
Sampai suatu malam di ranjangku yang besar kami silih berpelukan. Saya bertelanjang dada serta Mbak Jum pakai daster. Masih sepanjang jam 9 waktu tersebut serta kami terus asik berciuman, berpagutan, berpelukkan erat- erat silih raba, pijat, remas.
Kuselusupkan tanganku di dasar dasternya setelah itu menariknya ke atas. Terus ke atas hingga pahanya menganga, perutnya tersingkap serta kesudahannya beha putihnya terlihat menantang. Tanpa bicara dasternya terus kulepas melalui kepalanya.
“ Jangan, Mas..” Mbak Jum menolak.
“ Tidak apa- apa, Mbak, cuma dasternya kan..” rayuku.
Ia jadi mencungkil tanganku. Pula diam saja dikala saya terang- terangan membuka celana luarku hingga kami saat ini tinggal berpakaian dalam. Kembali badan gempal janda montok tersebut kugeluti, kuhisap- hisap puncak branya yang terlihat kekecilan menampung teteknya. Mbak Jum mendesis- desis seraya meremasi rambut kepalaku serta menggapitkan pahanya kuat- kuat ke pahaku.
“ Mbak Jum pingin kamu telanjang?” tanyaku.
“ Jangan, Mas. Pingin sih pingin.. tetapi.. gimana ya..”
“ Telah berapa lama Mbak Jum tidak ngeseks?”
“ Ya sejak suami Mbak wafat.. kira- kira 3 tahun..”
“ Tentu Mbak jadi tidak tidak sering masturbasi ya?”
“ Kadang- kadang apabila telah tidak tahan, Mas..”
“ Jika main dengan lelaki lain?”
“ Belum sempat, Mas..”
“ Masak sih, Mbak? masak tidak ada yang ingin?”
“ Bukan begitu, tetapi saya yang tidak ingin, Mas..”
“ Jika sama saya kok mau sih, Mbak?” godaku lagi.
“ Ah, kan Mas yang mulai.. serta lagi, kamu kan tidak sampai anu..”
“ Anu apa, Mbak?”
“ Ya itu.. telanjang gitu..”
“ Saat ini kamu telanjang ya, Mbak..”
“ Eee.. apabila berbadan dua gimana, Mas?”
“ Saya pakai kondom deh..”
“ Ng.. tetapi tersebut kan dosa, Mas?”
“ Jika yang saat ini ini dosa tidak, Mbak?” tanyaku mentesnya.
“ Eee.. sedikit, Mas,” jawabnya bimbang.
Saya tersenyum mendengar jawaban mengambang tersebut serta kembali mendekap erat- erat badan sekalnya yang menggemaskan. Kuremas serta kucium- cium pembungkus teteknya. Dia mendekap punggungku lebih erat. Kuraba- raba balik punggungnya menggali kemudian melepas kaitan branya. Cerita Hot Sex Pembantu.
“ Ja.. jangan, Mas..” Bisiknya tanpa respon menampik serta kulanjutkan gerakanku.
Mbak Jum melulu melenguh kecil dikala branya kutarik serta kulemparkan entah kemana. 2 buah semangka fresh tersebut langsung kukemut- kemut putingnya. Kuhisap, kumasukkan mulut sebesar- besarnya, kugelegak, seraya kulepas CD- ku. Mbak Jum terus mendesis- desis serta bergetar- getar badannya. Kami bergumul berguling- guling. Kutekan- tekan selangkangannya dengan zakarku.
“ Gimana, Mbak.. sudah siap kuperawani?” tanganku menggapai CD- nya serta berkeinginan melepasnya.
“ Jangan, Mas. Jika berbadan dua gimana?”
“ Ya dirindukan saja hingga bermunculan to, Mbak..” gurauku sembari berjuang menarik lepas CD- nya.
Mbak Jum berjuang memegangi CD- nya tetapi seranganku di faktor atas badannya buatnya geli serta tangannya jadi lengah. Cd- nya pula merosot lewat pantatnya. Cerita Hot Sex Pembantu.
“ Jika berbadan dua, siapa yang ngurus bayinya?”
“ Ya, Mbak lah, kan tersebut anakmu.. tugasku kan hanya buat anak, bukan ngurusi anak..” godaku terus.
“ Bawah, mau enaknya sendiri..” Mbak Jum memukulku pelan, tangannya berjuang menjangkau CD dari dasar pahanya tetapi kalah kilat dengan gerakanku melepas CD tersebut dari kakinya. Buru- buru kukangkangkan pahanya setelah itu kubenamkan lidahku ke sana. Slep.. slep.. slep.. Mbak Jum melenguh serta menggeliat lagi seraya meremasi kepalaku. Terlihat ia terletak dalam kenikmatan.
Sebagian menit setelah itu, saya memutar posisi tubuhku sampai batang zakarku pas di mulutnya sebaliknya lidahku senantiasa beroperasi di vulvanya. Dengan agak canggung- canggung ia mulai menjilati, mengulum serta menghisapnya. Vulvanya mulai basah, zakarku mengencang panjang. Eksplorasi dengan lidah kuteruskan sebaliknya tanganku memijit- mijit sepanjang selangkangan hingga anusnya.
“ Agh.. agh.. Maas.. ak.. saya..”
Mbak Jum tidak bisa bersuara lagi, melulu pantatnya terasa kejang berkejat- kejat serta mengalirlah cairan maninya mengaliri mulutku. Kugelegak hingga berakhir cairan jernih itu. Cerita Hot Sex Pembantu.
“ Isap anuku lebih keras, Mbak!” perintahku dikala kurasakan maniku juga telah di ujung zakar.
Serta benar saja, begitu diisap lebih keras sebentar lalu spermaku menyembur masuk ke tenggorokan Mbak Jum yang buru- buru melepasnya sampai mulutnya tersedak berlepotan mani. Kami pula terjelepak keletihan. Kuputar tubuhku lagi serta malam tersebut kami rehat telanjang berpelukkan buat kesatu kalinya. Tetapi zakarku senantiasa tidak memerawani vaginanya. Saya masih hendak menaruh“ santapan terenak” tersebut berlama- lama.
Berikutnya pekerjaan oral seks jadi hobi kami tiap- tiap hari. Entah pagi, siang ataupun malam apabila di antara dari kami( umumnya saya yang berinisiatif) hendak bersetubuh ya langsung saja tancap. Entah tersebut di kamar, seraya mandi bareng ataupun bergulingan di permadani. Masing- masing hari kami mandi keramas serta entah berapa tidak sedikit bercak sperma di permadani.
Sepanjang tersebut saya masih bertahan serta sangat banter melulu memasukkan kepala zakarku ke vaginanya setelah itu kutarik lagi. Batangnya tidak sampai masuk walaupun kadangkala Mbak Jum telah hendak sekali serta menekan- nekan pantatku.“ Kok tidak jadi masuk, Mas?” tanyanya suatu hari. Cerita Hot Sex Pembantu.
“ Apa Mbak siap berbadan dua?” balikku. rayuanjanda.com
“ Kan saya bisa minum kapsul kabe to Mas..”
“ Bener nih Mbak rela?” jawabku menggodanya seraya memasukkan lagi kepala zakarku ke memeknya yang sudah basah kuyup.
“ Heeh, Mas,” ia mengangguk.
“ Mbak tidak merasa bersalah sama suami?”
“ Kan sudah wafat, Mas.”
“ Sama kanak- kanak?”
Dia terdiam sesaat, setelah itu jawabnya lirih,“ A. a.. saya kan juga masih butuh seks, Mas..”
“ Mana yang Mbak butuhkan, seks ataupun suami?” tanyaku terus hendak ketahui isi hatinya.
Kuangkat lagi kepala zakarku dari mulut memeknya setelah itu kusisipkan saja di sela- sela pahanya.
“ Pinginnya sih suami, Mas.. tetapi kalo Mas jadi suamiku kan tidak barangkali to.. Saya ini kan cuma orang desa serta pembantu..” jawabnya jujur.
“ Jadi, apabila sama saya hanya butuh seksnya aja ya Mbak? Mbak hanya butuh nikmatnya kan? Mbak Jum pingin bisa orgasme masing- masing hari kan?”
Mbak Jum tersipu. Tidak menanggapi justeru memegang kepalaku serta menyosor bibirku dengan bibirnya. Kami kembali berpagutan serta bergulingan. Zakar besar tegangku terjepit di sela pahanya setelah itu cepat- cepat saya berputar badan serta memasukkan ke mulutnya.
Ikatan nikmat ini terus dilangsungkan sampai sesuatu senja sepulangku kerja Mbak Jum memberiku sekaplet kapsul kabe serta sekotak kondom kepadaku. Cerita Hot Sex Pembantu.
“ Saat ini terserah Mas, mau gunakan yang mana? Mbak sudah siap..” tantangnya.
Saya jadi menginginkan penisku memompa vaginanya yang menggunduk itu.
“ Mbak betul- betul ikhlas?” tanyaku. GAME ONLINE TERBAIK
“ Lha memanglah dekat ini apa Mas? Aku kan sudah pasrah diapakan saja sama Mas.”
“ Mbak tidak kuatir walaupun saya tidak bakalan jadi suami Mbak?” lanjutku seraya berjaga- jaga guna menjauhi efek apabila terjalin suatu di balik hari.
“ Aku sudah ikhlas lega lila, mau dikawini saja masing- masing hari ataupun dinikahi sekaligus terserah Mas saja. Aku betul- betul tidak ada pamrih apa- apa di balik nanti.. Aku melulu mau kita bersangkutan seks dengan optimal.. tidak setengah- setengah semacam saat ini ini..”
Haah, nyatanya Mbak Jum pula jadi berkobar nafsu syahwatnya sehabis bersangkutan seks denganku secara spesial dekat ini. Nyatanya wanita ini memendam hasrat intim yang besar pula. Hingga rela mempertaruhkan harga dirinya. Saya jadi tidak tega, tetapi sekalian bahagia karena tidak hendak menanggung efek apapun dalam bersangkutan seks dengan ia.
Tanpa rasa cinta. Tidak perlu terdapat ketakutan terhadap efek mesti menikahi, memiliki anak dsb. Kapan lagi saya dapat prt sekalian pemuas nafsu dengan tarif semurah ini( gajinya sebulan 150 ribu rupiah kadangkala kutambah 50 ataupun 100 ribu apabila terdapat rejeki lebih). Bandingkan biayanya apabila saya mesti cari wanita penghibur tiap- tiap hari. Serta kayaknya yang laksana inilah yang digemari para lelaki pengobral zakar. rayuanjanda.com
“ Saat ini saya mau mandi dahulu, Mbak. Urusan tersebut pikirin nanti saja,” jawabku seraya melepas baju serta jalur ke kamar mandi bertelanjang.
Kutarik tangan Mbak Jum guna menemaniku mandi. Pakaiannya juga sudah kulepasi saat sebelum kami sampai ke pintu kamar mandi. Perihal laksana ini sudah biasa kami jalani. Silih menyikat serta memandikan sembari membangunkan nafsu- nafsu erotis kami. Serta kegiatan mandi bareng senantiasa berakhir dengan tumpahnya mani serta sperma kami bersama- sama karena silih isep.
BACA JUGA : Cerita Sex Impian Seorang Suami
Serta godaan guna bermain seks dengan tuntas terus menjadi besar setelah terdapat kapsul kabe serta kondom yang dibeli Mbak Jum. Besok malamnya percobaan itu bakal kami mulai dengan kondom lebih dahulu. Soalnya saya khawatir apabila terdapat dampak samping apabila Mbak Jum minum kapsul kabe. Kata orang apabila tidak cocok malah buat kering rahim. Kan kasihan apabila orang semontok Mbak Jum rahimnya kering.
“ Saat ini pakai ya, Mas,” bisiknya seraya menggenggam kencang zakarku yang tegang memanjang.
“ Heeh,” jawabku setelah itu ia menggapai sebungkus kondom yang telah kamu sajikan di sebelah Televisi.
“ Wah, jadi gak bisa diisep Mbak nih,” kataku.
“ Kan yang ngisep ubah mulut dasar, Mas..” Guraunya membuatku tersenyum seraya terus meremas- remas teteknya.
“ Telah, Mas,” katanya seraya menelentangkan badan serta mengangkan pahanya lebar- lebar.
“ Saat ini ya, Mbak,” bisikku seraya memeluknya mesra.
“ Sakit Mbak?”
“ Sedikit..” rayuanjanda.com
Kuhentikan sebentar setelah itu kudorong lagi pelan- pelan serta ia mulai melepasnya. Bless.. slep.. kugerakkan pantatku maju- mundur naik- turun. Matanya merem melek, tangan kami berpelukan, tetek tergencet dadaku, bibir kami silih kulum. Kugenjot terus, kupompa, kubajak, kucangkul, kumasuki, kubenamkan, dalam serta terus menjadi dalam, gencar, kilat serta kencang. Hingga kesudahannya gerakkanku terhambat dikala tiba- tiba Mbak Jum memelukkan pahanya erat- erat ke pahaku.
“ Akk.. saya sampai Mas.. egh.. egh..”
Serta seerr.. terasa cairan hangat menerpa zakarku. Kuhentikan gerakanku, serta melulu membenamkannya dalam- dalam. Memencet serta kurangi masuk. Rasanya agak tidak lumayan lezat karena batangku terbungkus karet tipis itu. Cerita Hot Sex Pembantu.
“ Mbak pingin terbit lagi?” tanyaku.
“ Kk.. apabila dapat, Mas.. terbit bersama..” ajaknya seraya mulai menggoyang serta memutar- mutar bokongnya.
Saya menikmati nikmat yang belum sempat kurasakan. Soalnya kan baru kesatu kali ini zakarku menancapi lubangnya. Nyatanya hebat juga goyangannya. Goyang ngebornya Inul, ngecornya Denada ataupun ngedennya Camelia Malik kalah jauh deh.. soalnya mana barangkali saya ngrasain Miss V mereka kan? Serta kenikmatan tersebut terus menjadi terasa diujung batangku. Gerakan pompaku terus menjadi kilat serta kilat.
“ Mbak.. hh.. hh.. hh..” dengus nafasku terus memacu gerak maju mundur pantatku.
“ Ak.. saya sudah ingin Mbak..” pelukku ketat ke badannya.
Kutindih, kuhunjamkan dalam- dalam, kuhentakkan dikala mani terbit dari ujung batangku. Yang pasti Mbak Jum tidak bakalan menikmati semburannya karena toh sudah tertampung di ujung kondom. Sejenak lalu Mbak Jum pula meregang serta berkejat- kejat beberapa kali seraya membeliak- beliak matanya. Ia orgasme lagi. Badannya senantiasa kutelungkupi. Napas kami memburu.
