
Cerita Seks Sondang Suka Tebar Pesona
Perkenalkan namaku Sondang , usiaku 26 tahun
Aku punya suami bernama Putra , usianya
Cerita Seks Sondang Suka Tebar Pesona . Cerita ini berawal saat aku dan suamiku pindah ke sebuah perumahan baru. Kawasan itu sebenarnya cukup luas, bangunannya pun sudah selesai, tapi anehnya tidak banyak yang terisi. Hanya setengah dari rumah yang basah
Mungkin karena perumahan ini memang termasuk kelas atas, di dalamnya sudah ada fasilitas lengkap—mulai dari sekolah TK hingga SMA. Biaya per bulannya juga terbilang tinggi, jadi wajar kalau tidak semua orang sanggup tinggal di sini.
Pada sesuatu malam saya serta suami lagi berhubungan seks.
Mas Putra : De…, mas sayang banget sama kalian aaahhhhh aaahhhh. Ucapannya sambil menggenjot ku
Saya: aaahhhh ennakkk mas, ade pula sayang banget sama mas Putra , teerruuss mas lebih kenceng lagi aaahhhh. Ucapku sambil keenakan
Mas Putra : Saya merasa sangat beruntung memiliki istri yang menawan serta sexy semacam kalian de. Ucapnya
Saya: aaahhh aaaahhhh mas Putra dapat aja saya jadi malu. Ucapku
Mas Putra : aaaahhhhh memek kalian masih kecil aja de aaaahhhhh mas ingin keluar nih. Ucap mas Putra
Saya: aaaahhhhh maassss saya pula udah ingin keluar nih mari keluar bareng mas eennaakkk aaahhh. Saya mendesah panjang
Serta CCRROOTT CCRROOTT kami berdua menggapai klimaks secara kebetulan.
Sehabis berakhirnya hubungan seks kami juga memanjang.
Mas Putra : De, kalian senang ga nikah sama mas?. Tanya mas Putraku
Saya: ihh, mas ngomong apa sih? Jika saya tidak senang mas udah saya tinggalin tau. Jawab ku
Mas Putra : Saya hanya ngerasa belum dapat bahagiain kalian de. Ucap mas Putra
Saya: Mas, saya nikah sama kalian aja itu udah kebahagiaan yang tidak terdapat tandingannya buatku. Jawabku
Mas Putra : Makasih ya de kalian udah setia serta sayang sama mas. Ucap mas Putra
Saya: Iya mas bersama. Jawab ku
Kemudian kami berdua juga tertidur. Semacam yang kamu amati permasalahan tempat tidur saya tidak terdapat permasalahan dengan mas Putra kami sama sama dapat memuaskan satu sama lain.
Pagi itu mas Putra lagi mandi serta saya lagi mempersiapkan pakaian buatnya bekerja serta mempersiapkan makan pagi sehabis itu saya berangkat buat menyapu di luar, sehabis berakhir mandi ia juga mengenakan pakaian yang saya siapkan serta memakan sarapannya kemudian bersiap berangkat.
Mas Putra : De… De, kalian dimana?. Mas Putra mencariku
Saya: Di depan mas saya lagi nyapu, kenapa?. Tanyaku
Oh iya dikala itu saya mengenakan daster tipis panjangnya selutut tanpa mengenakan bh hanya mengenakan cd saja.
Mas Putra : Oh kalian lagi nyapu toh. Ucap mas Putra
Saya: Iya mas soalnya kotor banget ini. Ucapku
Mas Putra mendatangiku dan menyadari kalau aku tidak menggunakan bh dikala itu.
Mas Putra : Kerutinan yah kalian de kalo udah ngasih jatah suka males pake bh. Ucapkannya sambil tersenyum serta mencubit mesra pipi ku.
Saya : hehehe iya udah kerutinan mas gapapa kan?. Tanyaku sambil tersenyum
Terlihat dari arah balik rumah ku terdapat 3 orang anak SMA lagi berjalan menuju ke sekolah, jadi posisi rumah ku itu terdapat di pinggir jalur sebaliknya rumah meraka agak dalam sehingga bila mereka mau berangkat ke sekolah mereka tentu saja melawati rumah ku terlebih dahulu. Anak anak itu bernama Ibnu, Dani, serta Dio mereka kelas 2 SMA.
Mas Putra : De kalo kalian pake pakaian SMA kayaknya kalian masih pantes deh. Ucap mas Putra
Saya: Ah mas Putra dapat aja, mana yang masih ada celananya, nanti malah di kira bunda kantin lagi. Ucapku
Mas Putra: Beneran ko orang muka kalian masih muda, menawan terus sexy lagi, jika bunda kantinnya seperti kalian nanti yang jajanan anak pria seluruh sambil godain kalian. Ucap mas indra sedikit sambil terseyum
Saya: Udah ah kalian tuh ngomongnya ko ngelantur gitu. Ucapku
Mas Putra : Saya percaya 3 anak itu juga tentu suka sama kalian de jika kalian TP TP( tebar pesona) sama mereka. Ucapan mas Putra menantang.
Saya : TP TP gimana ah mas?. Tanyaku sedikit curiga.
Datang datang mas Putra mencapai kancing daster ku serta membuka 2 kancing sehingga bagian buah dada ku sangat jelas terlihat terlebih jika saya membungkuk tentu dapat memandang segala buah dada kan apalagi dapat memandang hingga ke cd ku.
Saya: Ih apa apa lagi sih mas?. Tanya ku sedikit marah
Mas Putra : kalian ingin fakta kan jika mereka juga dapat terpesona melihat kalian? Udah saat ini kalian nyapu nya ke arah jalur itu. Ucap mas Putra
Saya: Tidak ah mas malu saya kan lagi tidak pake bh mas nanti mereka bisa amati tt ku. Ucapku agak risih
Mas Putra : Memanglah itu tujuanku coba nanti kalian lihat respon mereka tentu saja pada melongo. Ucapan mas Putra berjanji ku
Saya: Tetapi mas.
Mas Putra : Udah nurut aja sama mas lagian ada mas pula disini. Ucapan mas Putra kembali meyakinkan ku
Saya : Yaudah terserah mas aja deh. Ucapku pasrah.
Kemudian tibalah mereka bertiga melewati rumah ku semacam yang di katakan mas Putra saya menyapu mengahadap jalur serta sedikit membungkuk, serta benar saja mereka bertiga tidak berkedik sama sekali dikala memandang ke arah ku, dalam hati saya merasa bahagia nyatanya tubuhku ini masih dapat menarik anak muda semacam mereka,
Entah apa yang saya rasakan tetapi saya merasa sangat bergairah saat mereka melihatku dengan penuh nafsu. Kemudian sehabis mereka melalui nyatanya mas Putra dari tadi telah masuk ke dalam rumah serta saya tidak menyadarinya, berarti dikala 3 anak itu melihatku tidak terdapat mas Putra di balik ku.
Celana aja mereka sama sekali tidak sebab sedikitpun memikirkann pemikirannya saya memanglah saya cuma sendirian, saya langsung buru buru masuk ke rumah serta mendatangi mas Putra yang lagi melihat acara itu di dalam rumah.
Saya: Mas ko kalian masuk sih kan saya jadi sendirian tadi. Ucapku kesal
Mas Putra : Hehehe kalo mas ada di sana mereka tidak berani mandang kalian de. Ucapkannya sambil tersenyum santai.
Saya: Tetapi kan saya malu mas. Ucapku
Kemudian mas Putra dengan datang memegang memekku
Mas Putra : Ah masa ko yang di dasar mari enggak malu malah seneng. Ucapkannya sambil tersenyum menggoda
Miss V ku basah sebab rangsangan yang saya rasakan tadi dikala 3 anak itu melihatku dengan penuh nafsu.
Saya: Emmm itu tadi saya abis berkemih cocok nyiram ke cd ku. Jawab aku malu
Mas Putra : Udah kalian gak harus bohong sama mas. Ucapannya sambil tersenyum jahat
Saya: Udah ah mas cepet berangkat nanti kesiangan. Perintah ku
Mas Putra : Yaudah mas berangkat dulu yah, awas kalian jangan colmek yah nanti malem aja mas puasin hehehe. Ucapnya sambil salaman lalu mencium kening ku.
Saya: Ih apaan maaf yah malam ini tidak terdapat jatah buat mas, yaudah hati- hati mas. Ucapku sambil tersenyum
Mas Putra cuma tersenyum kemudian memarkirkan mobilnya serta berangkat ke kantor.
Sehabis mas Putra berangkat saya masuk ke kamar buat istirahat sambil berbaring, hendak namun di dalam pikiran ku masih saja terbayang peristiwa yang disiarkan saya natural saya tidak paham mengapa saya jadi begini, birahiku kembali naik dikala saya ingat peristiwa itu.
Tanpa saya sadari saya melepas cd ku serta mulai melakukan colmek sambil membayangkan anak anak itu lagi mencermati ku saat ini, oh ya saya hendak memberikan sedikit cerminan tentang perawakan 3 anak itu.
Buat tubuh besar Dio serta Dani nyaris sama serta berkulit putih hanya beda nya jika Dio mempunyai badan agak berisi sebaliknya Dani kurus, sebaliknya Ibnu ia agak agak besar, kulitnya agak hitam serta berbadan lagi, muka Ibnu pula sedikit ke Arab araban bisa jadi pula ia masih terdapat keturan Arab.
Saya: aaaaahhhh aaaaahhhh. Tidak terasa lambat- laun saya mulai mendesah serta kesimpulannya saya melepas seluruh birahiku dengan metode masturbasi, sehabis berakhir masturbasi akupun karena tertidur keletihan.
Datang– datang saya terbangun karena mendengar orang yang mengetuk pintu rumahku, dikala saya memandang jam bilik terdapat nyatanya saat ini telah jam 11 siang sebaliknya yang saya ingat kala saya masturbasi masih jam 8. 30 berarti saya tidur sedikit lama pula pikirku.
Saya juga bangun lama cuci muka sehabis itu saya membuka pintu. Serta nyatanya terdapat pak Kepling.
Saya : Oalah pak dhe kirain siapa? Ada apa pak?. Seluruh orang disini memanglah memanggil nya pak dhe di karena kan ia telah berusia jadi kita mengimpor semacam itu usia pak dhe dekat 61 tahun perawakannya berbadan kurus semacam kakek kakek pada biasanya, serta ia mengenakan pakaian kaos serta bagian dasar nya mengenakan sarung.
Pak Kepling : Hehe iya neng Sondang ini pak dhe ingin memohon duit sampah sama duit keamanan. Jawab pak dhe dengan mata yang memandang ke seluruh tubuhku.
Saya baru menyadari kalau saat ini saya tidak menggunakan BH serta CD saya hanya mengenakan daster tipis saja dengan panjang selutut.
Pak Kepling : Aduuuhhh neng Sondang kian menawan aja ya hehehe. Sambungnya, memanglah pak dhe ini sedikit centil ke perempuan apalagi perempuan muda, maklum ia seseorang duda, istri wafat 8 tahun yang kemudian.
Saya: Ah pak dhe dapat aja, mulai nih genitnya keluar hehe. Jawab ku santai
Pak Kepling : Maklum neng pak dhe kan udah lama menduda hehehe. Ucapnya sambil tersenyum serta masih saja memandang ke arah tt ku
Aneh nya meski saya tau saat ini saya tidak mengenakan bh serta pak dhe saat ini lagi memandang benjolan puting tt ku, saya tidak merasa risiko, malahan saya jadi tertantang buat mengodanya.
Saya : Yaudah mari masuk pak dhe. Ajakku
Sehabis ku persilahkan setelah itu pak dhe masuk serta duduk di ruang tamu.
Saya: Ingin minum apa pak dhe, kopi, teh ataupun apa?. Tanyaku sambil membungkukan tubuh, terencana memancing respon pak dhe.
Pak Kepling : Ingin susu aja neng Sondang hehehe. Sembari memandang ke arah buah dada ku, saya percaya sekali pak dhe tentu memandang totalitas buah dada melalui kerah daster yang terbuka itu.
BACA JUGA: https://rayuanjanda.com/cerita-sex-ngentot-dengan-pria-aplikasi/
BACA JUGA: https://rayuanjanda.com/cerita-sex-kuentot-mantan-temanku/
Saya: Jika susu saya gak memiliki pak dhe. Selamatku sambil tersenyum memancing.
Pak Kepling : Iya yang nempel pula gapapa neng hehehe. Ucap pak dhe sambil tersenyum.
Saya: Ih ini punya mas Putra pak dhe gak boleh, kopi aja ya. Jawabku kemudian berjalan ke arah dapur.
Kemudian akupun membuatkan kopi buat pak dhe sebaliknya pak dhe cuma terduduk menunggu saja di ruang tamu, saya sesekali memandang ke ruang tamu nyatanya tangan pak dhe lagi menyikat sikat lembut penisnya, nyatanya ia benar benar terangsang oleh ku. Sehabis berakhir membuat kopi saya kembali ke ruang tamu serta menyuguhkan kopi itu ke pak dhe.
Saya: Ini pak dhe kopinya, awas masih panas. Ucapku sambil menyimpan kopi itu di meja, serta kembali pemikiran pak dhe selalu mengingatkan pada buah dada ku, saya berlagak cuek aja serta tidak merasa risih.
Pak Kepling : Terima kasih neng Sondang , jadi ngerepotin. Ucapnya
Saya mengamati terdapat benjolan di bagian selangkangan pak dhe, tampak begitu jelas bisa jadi ia pula hanya mengenakan sarung saja tanpa celana ataupun cd, kayaknya ia sangat sange sekali karena sebagian kali memandang buah dada ku.
Saya: Itu apa pak dhe ko ada benjolan?. Ucapku tersenyum sambil memandang ke sarung pak dhe.
Pak Kepling : Eh iya neng Sondang maaf pak dhe sange liat tt neng Sondang hehehe. Jawabnya malu
Saya : Iiihh pak dhe ngintip. Ucapku sambil tersenyum
Pak Kepling : Bukan ngintip neng tetapi neng kasih liat pak dhe hehehe, mana gak pake bh neng jadi keliatan putingnya. Ucap pak dhe
Saya: hhuuuhhh dapat aja ngeles nya. Jawabku
Pak Kepling : Neng pak dhe sange nih boleh gak kalo megang dikit? Tanya pak dhe berharap.
Saya: Enggak boleh kan saya udah bilang ini punya mas Putra . Jawabku agak tegas.
Pak Kepling : Kalo liat aja boleh gak neng?. Tanya pak dhe
Saya: Hmmm bagaimana ya?. Jawabku mempertimbangkan
Pak Kepling : Boleh ya neng cuma liat aja ko pak dhe janji gak bakal megang, pak dhe udah sange banget nih pengen coli neng. Ucap pak dhe berjanji ku.
Saya: Yaudah deh tapi liat aja ya terus saya sebelah mari ya. Ucapku sambil duduk agak jauh dari pak dhe.
Pak Kepling : Wahh beneran neng, iya gapapa neng liat aja sudah lumayan. Ucap pak dhe.
Kemudian saya membuka kancing daster ku sehingga saat ini buah dada terpampang jelas tanpa tertutup apapun lagi. Kemudian pak dhe langsung menyingkapkan sarungnya yang sebenarnya benar dugaanku ia tidak mengenakan celana maupun cd, kemudian ia langsung mengocok penisnya sambil memandang Tetekku.
Pak Kepling : Waahh putih sekali tt neng Sondang serta putingnya pula pink.|Rayuanjanda.com
Saya yang memandang pak dhe lagi coli sambil memandang Tetekku birahiku juga ikut naik, saya dapat merasakan memek ku mulai basah saat ini.
Saya: Udah belum pak dhe, cepetan nanti ada yang liat. Ucapku
Pak Kepling : aaahhhh bentar lagi neng Sondang tabah. Ucap pak dhe sedikit sambil mendesah.
Saya berusaha menahan nafsu saya tidak ingin terjalin perihal yang lebih antara saya dan pak dhe.
Pak Kepling : Neng Sondang pak dhe memiliki satu permintaan lagi boleh gak supaya pak dhe cepet crot. Ucap pak dhe.
Saya: Emang pak dia ingin apa? Tanyaku
Pak Kepling : Tolong kocokin titit pak dhe dong, siapa tau jika neng Sondang yang kocokin dapat cepat keluar. Ucap pak dhe.
Saya kaget dengan permintaannya itu di satu sisi saya wajib melindungi supaya tidak terbawa atmosfer tetapi di sisi lain saya wajib memesatkan ini sepanjang kilat berakhir. sumber Ngocoks. com
Saya: Yaudah tapi janji pak dhe gak boleh macem macem gak boleh pegang apapun serta ini permintaan yang terakhir. Ucapku tegas.
Pak Kepling : Iya pak dhe janji ko. Ucap pak dhe
Kemudian saya duduk di samping pak dhe serta langsung memegang penis pak dhe yang telah keriput sebab umurnya, serta saya langsung mengocok penis pak dhe.
Saya: Gimana pak dhe enak gak kocokan ku. Tanya ku sambil tersenyum.
Pak Kepling : aaaaahhhh ennaaakk sekali neng Sondang ooohhhh.
Serta benar saja baru sebentar saya mengocok penisnya akhir pak dhe ingin crot.Rayuanjanda.com
Pak Kepling : aaaaahhhhh pak dhe ingin keluar, dimana keluarinnya ini neng Sondang ?. Tanya pak dhe.
Saya: Keluarin di bajuku aja pak dhe. Jawabku
Serta kesimpulannya Crrootttt….. Crrootttt….. Crrootttt pak dhe menghasilkan air sperma nya di dasterku.
Pak Kepling : aaaahhhh enak sekali neng, Terima kasih ya telah ingin membantu pak dhe. Ucapannya sambil terengah-engah.
Saya : Iya bersama pak dhe tapi jangan bilang siapa-siapa yah. Ucapku
Pak Kepling : Tenang aja nyaman neng. Ucapnya
Sehabis itu saya masuk ke kamar buat mengambil duit.
Pak Dhe pun akhirnya pamit sambil meninggalkan senyum nakalnya yang masih terbayang di kepalaku. Aku hanya bisa membalas dengan senyum tipis, menahan debaran di dada. Begitu pintunya tertutup, aku langsung buru-buru merapikan diri dan mencuci bajuku, takut nanti Mas Putra pulang lebih cepat.
Bersambung