Cerita Sex Supirku yang Nakal Dan Kekar

 

 

 

Cerita Sex Supirku yang Nakal Dan Kekar

Cerita Sex Supirku yang Nakal Dan Kekar. Cerita Seks ini merupakan cerita nyataku, yang hingga dikala ini masih bersinambung antara saya dan Pak Adi. Pak Adi merupakan sopir Pribadiku yang telah lama bekerja di rumahku. Sore itu Pak Adi mengantarku ke kantor notaris, karena ada urusan yang wajib saya berakhir kan.

Saya duduk di jok balik, tiba2 saja saya mengamati Pak Adi yang sepanjang ini jadi sopir keluargaku.” hhmmmm…ternyata ia boleh pula, tubuh ia perkasa serta berotot, palagi itu nya yah…pasti nyummi” pikiran pikiran kotor mulai mempermainkan otakku.

“Pak Adi…dah berapa lama sih menikah kok belum memiliki anak” pancingku

” 16 tahun Bu” jawabnya singkat

” kok lom memiliki anak…pasti Pak Adi kurang genjotan nya” kataku mulai menjuru

” siapa bilang bu…orang aku sangat jago di kasur…istri aku saja kadangkala memohon apun nangis nangis” jawab nya

Saya serta Pak Adi memanglah dari dahulu suka bicara blak blakan tetapi baru kali ini menjurus ke sola kasur.

” aahh…G yakin saya pak” jawabku

“ apa bunda ingin aku kelonin…biar yakin” jawabnya sambil masih menyetir mobil.

semkain tidak menentun membayangkan tangan tangan Pak Adi melewati masing-masing pikiranchi kulit tubuhku.

” tidak ah pak laki laki mah besar di mulut doank…kek tamu tidak di undang…belum pula di suruh masuk udah keluar duluan’ jawab ku sedikit menantang.

” Bu…andai saja Bunda bukan majikan aku, dah dari dahulu bunda aku perkosa” jawab nya mengaget kan saya.

Sepulang dari kantor notaris pikiranku masih memikirkan kata kata Pak Adi

mau rasanya menikmati cetakan di balik seleting celana itu.

“ pak, tolong belikan ini ya…pake duit ayah dahulu deh nanti saya ubah” kataku sambil menyerahkan secarik kertas yang sebenar nya bukan lah catatan belanja melain kan tulisanku menantang ia.

” PAK…AKU TUNGGU Hingga DIMANA Kalian BERANI SAMA AKU….KALO Memanglah JANTAN BUKTIKAN”

tulisku di kertas itu.

Saya memimpin meja makan sehabis membagikan catatan kecil pada Pak Adi, saya duduk di meja makan, yang arahnya membelakangi ruang tamu. Rumah ku selalu rame maklum keponakan serta orang tuaku pula tinggal denganku. Datang saja saya merasakan tangan perkasa mencengkeram susuku, meremasnya dengan gemas nya, serta napas memburu terdengar jelas di telingaku.

” aaahhh…kamu ingin saya entot dimana…katakan…hhhhmmmmm….” Sambil terus melumat kupingku serta meremas remas payudaraku yang katanya montok.

” ssshhhh….. aaahhhh pak…terusin pak….nikmati sekali” jawabku sambil mulai merai bibir nya, saya terus menjadi bernafsu kala tangan Pak Adi turun keselakanganku. saya semain edan meneima rangsangan itu.

“ ooohhhh…. hhhhmmmm….terusin pak….mari pak terusin” kala datang datang saya merasa remasan remasan ia mengendor bertepatan sirna nya ia dari belakangku. Saya kecewa bukan kepalang, saya masuk kamar serta menutup pintu.

Keesok hari nya saya terencana tidak ngomong apa apa ke Pak Adi, saya masih marah akibat semalem. dalam ekspedisi ke kantor ku aku cuma membisu.

”maaf saya bu, habis suasananya seperti itu” datang ia membuka pembicaraan.

” telah lah pak, kalo memanglah tidak dapat muasin orang tidak harus banyak bicara” jawabku ketus

Tetapi datang laju mobil memutar ke arah menghindar dari arah ke kantorku, mengarah ke pinggiran kota.

“Ingin kemana sih pak, saya bisa telat loh” protesku.

Mobil terus melaju kencang menuju arah utara mendekati zona tepi laut. 10 menit setelah itu Pak Adi membelok kan mobil menuju suatu Hotel. dalam hati saya tersenyum sendiri. Sehabis pesan kamar Pak Adi membawa mobil masuk ke dalam, serta parkir di depan salah satu kamar. Hotel ini memang bagus karena mempunyai kamar manis yang indah dengan harga yang tidak seberapa mahal.

Pak Adimembuka pintu mobil, saya pura pura diam tidak menghiraukan ia. Kemudian Pak Adi menariknya masuk ke kamar hotel. sesampainya di kamar belum pernah aku berdialog, Pak Adi sudah memelukku erat serta menciumiku dengan penuh nafsu.

” aaahhh…pak….ooohhhh…” desah ku sambil membalas kecupan kecupannya, lidah pakwarso bermain main di rongga mulutku.

” saat ini kau boleh memohon apapun yang kalian inginkan, aaaaahhh…aku telah lama mau mencumbu mu” kata Pak Adi di sela sela mencium nya.

Tangan Pak Adi dengan meremas kedua bukit kembarku dengan agresif, remasan yang agresif terus membuat saya edan, tubuhku meliuk bagai kan penari yang gemulai.

Tangan Pak Adi mulai turun mengalir berut ku…meraba pantat ku yang padat berisi.

” Bu…. aaaahhh…aku telah lama menanti dikala dikala semacam ini…ssshhh….aaahhhh….saya ingin puas kan kalian” ceracau Pak Adi sambil etrus menciumiku. mencium itu turun ke bagian dadaku, sedangkan tangan kanan Pak Adi mulai memberi pernyataan di balik rok spanku.

“Ooohhh….pak…ssshhhh…terus pak..puas kan saya hari ini” ceracauku.

” hari ini saya kepunyaan mu pak…aaahhh….terus pak…terus…” kata kata yang tidak terkendali keluar begitu saja.

Pak Adi membuka satu satu kemeja kerjaku, serta melepas rokku serta melontarkannya begitu saja. saya di dorongnya ke bilik.

masih dengan beringas nya Pak Adi menciumi, menciumi payudaraku, yang masih terbungkus bra, saya mengeliat geliat tidak karuan.

” Bu…kamu begitu menawan, badan mu begitu indah…aku mau menikmati badan indah mu ini” celoteh pakwarso, sambil tangannya membuka pengait braku, tiba-tiba itu payudaraku yang montok jadi sasaran lidah Pak Adi.

terus pak…isep pak…isep terus…gigit…gigit puting nya pak” cercau ku

” OOohhh…indahnya….aaahhh…nikmat nya susu kalian bu”

” mari pak…cepet pak nikmatin tubuhku ini…isep susuku yang montok ini”

“ aahhhkk….oooohhhh….” saya memekik kala Pak Adi datang sajamenyentuh bagian yang sangat sensitif itu.

Tangan Pak Adi mengelus elus memekku yang telah basah.

” pak…terus.. aaahhh…masukin jari nya pak.. mari pak..” saya memintanya

Pak Adi jongko di depanku, menarik pahaku kananku serta menyimpannya di pundaknya, setelah itu Pak Adi menjilati memekku dengan rakus nya.

” ooohhh…pak…oh yah…ahhhh…terus pak…terus pak masukin lidah nya yang dalam pak”

” hhmmm….lezatnya memek mu Bu…ahhh…ini itil nya ya bu…aku isepin ya sayang” kata Pak Adi.

”iya pak…isep pak.. isep pak…terus pak”

” ooohhhhhh………. aaaaaahhhhhhh…. aaaaahhh…. ahhhh…pak aku…aku…oohh…paaaak.. aku…” dengan menghentak hentak kan pinggulku menerima memencet kua kokoh kepala Pak Adi, tubuhku kejang kakiku gemetar, bagaikan menghasilkan bongkahan batu yang teramat berat dri dalam rahimku.

aku menggapai orgasme yang awal, kakiku masih gemetar, Pak Adi tau aku tidak bisa berdiri, ia membopongku keranjang. Setelah itu ia menelpon room service memesan jus jeruk kesukaanku.

Pak Adi kembali menciumiku, melumat bibirku, kembali saya di permainkan nafsuku, kali ini saya lebih kasar, kubalas mencium Pak Adi serta diterima mengelus pundak Pak Adi.

menciumku merambat ketelinga Pak Adi, kusapu habis kuping Pak Adi dengan lidah ku, setelah itu menciumku turun ke leher Pak Adi. Pak Adi mendesah.

” aaahh…terusin sayang ciumi saya hingga kau puas” ceracau nya

tangan Pak Adi mempermainkan payudaraku, meremas serta memilin putingnya yang mulai membeku.

Tanganku mulai berpindah ke ikat pinggang Pak Adi, lekas saja saya buka ikan pinggang itu serta menyusutkan kan celana panjang Pak Adi. tampak jelas cetakan di balik celana dalam itu. Saya berjongkong di depan Pak Adi, lama- lama ku turun kan celana dalam itu dan…. wow besarnya, gumam ku. saya mengulum batang Pak Adi yang keras bak gada besi.

” ooohhhh….terus isep sayang…yah…yah…ohhh…aaahhhh” Pak Adi mengerang

” aaaahhh….. terus sayang kulum habis titit ku…aaahhhh”

saya mengulum terus memain kan lidah ku di ujungnya yang merah mengkilat, serta menusuk nusuk kan lidah ku ke lubang yang imut itu.

” eeemmmm….pak…aaahhh titit ayah nyumi sekali” desahku, sambil terus mengocok batang Pak Adi dengan bibirku, ku isep serta ku mainkan buah pelir yang menggelantung itu.

“aaaahhhh….. aaahhh….” Pak Adi mendesah desah kala saya menghirup buah peler nya.

Pak Adi menarik bahuku, serta mendesak tubuhku ke ranjang, saya telungkup di ranjang, dengan sebagian posisi tubuh di ranjang serta kaki ku menjuntai ke lantai.

Pak Adi menarik ke duah kakiku supaya melebar Pak Adi setelah itu sedikit mengecilkan kan tubuhnya, memukul mukul kan batang itu ke bongkohan pantat ku.

” aaahhh…pak….mari pak…aku sudah tidak tahan jangan terus-terusan kan saya pak” kata ku menghiba.

Pak Adi membalik kan badanku, setelah itu Pak Adi mennusuk kan gada yang merah itu ke lubang vaginaku.

” aaahhhkkkk….pak sakit pak…sakit…” teriak ku sata titit beruang tu berusaha menyeruak masuk, saya mendesak kaki Pak Adi dengan kaki ku supaya menghindar.

Pak Adi kemudian jongkok di depan vaginaku, serta menyapu bibir Miss V itu dengan lidahnya.

” aaahhh…pak…oooohhhh….terus pak…terusin pak…”

“saya masuk lagi ya sayang” kata Pak Adi

 

BACA JUGA: https://rayuanjanda.com/cerita-sex-hadiah-ulang-tahun-dari-ibu-teman/

 

saya tidak menanggapi saya hanya menanti batang itu masuk ke memekku yang telah lapar serta haus ingin kenikmatan itu.

aaaaahhhhkkk…. pelan pelan pak…aduh…sakit pak…sakit…” rintihku

pakwarso dengan lama- lama serta tentu saja menusukkan titit besar itu ke memekku.

” ooohhh sayang…sempit sekali…seperti memiliki peranwan…aaahhh”

Kontol itu masuk totalitas Pak Adi diam sejenak, menunggu supaya memek basahku dapat menerima titit yang besar itu.

” yah pak…iyah…iyah…terus pak.. terus…masukin yang ke dalam pak terus…ooohhh”

” sayang memek kalian selamat sekali…. memek kalian sangat nikmat…aku ingin entot kalian sayang…aku hendak memuaskan kalian” oceh Pak Adi

” ooohhh pak terusin pak…kontol ayah besar serta nikmat….oh ya…yah.. yah…” ceracauku diantara sodokan sodokan titit Pak Adi.

aaahhh…pak…. mari pak…aku sudah tidak tahan jangan terus-terusan kan saya pak” kata ku menghiba.

Pak Adi membalik kan badanku, setelah itu Pak Adi mennusuk kan gada yang merah itu ke lubang vaginaku.

” aaahhhkkkk….pak sakit pak…sakit…” teriak ku sata titit beruang tu berusaha menyeruak masuk, saya mendesak kaki Pak Adi dengan kaki ku supaya menghindar.

Pak Adi kemudian jongkok di depan vaginaku, serta menyapu bibir Miss V itu dengan lidahnya.

” aaahhh…pak…oooohhhh….terus pak…terusin pak…”

“saya masuk lagi ya sayang” kata Pak Adi

saya tidak menanggapi saya hanya menanti batang itu masuk ke memekku yang telah lapar serta haus ingin kenikmatan itu.

” aaaahhhhkkkk….pelan pelan pak…aduh…sakit pak…sakit…” rintihku

pakwarso dengan lama- lama serta tentu saja menusukkan titit besar itu ke memekku.

” ooohhh sayang…sempit sekali…seperti memiliki peranwan…aaahhh”

Kontol itu masuk totalitas Pak Adi diam sejenak, menunggu supaya memek basahku dapat menerima titit yang besar itu.

” yah pak…iyah…iyah…terus pak.. terus…masukin yang ke dalam pak terus…ooohhh”

” sayang memek kalian selamat sekali…. memek kalian sangat nikmat…aku ingin entot kalian sayang…aku hendak memuaskan kalian” oceh Pak Adi

” ooohhh pak terusin pak…kontol ayah besar serta nikmat….oh ya…yah.. yah…” ceracauku diantara sodokan sodokan titit Pak Adi.

Pak Adi menarik tititnya serta memintaku turun ke lantai yang beralaskan selimut, ia memintaku nungging. Pak Adi membungkukkan bandannya serta menciumi pantatku, setelah itu ia melebarkan bongkohan pantatku. lidah Pak Adi menyapu anusku.

” aahhkkk…pak…ooohhh….terus kan pak…iyah…jilati pak.. mari jilati terus anusku pak”

” eemmm…nikmat nya sayang…aku amat suka anus kalian yang indah ini” kata Pak Adi

Setelah itu Pak Adi berdiri serta mulai menusuk nusuk kan titit nya, kenikmatan tiada tara bawa saya meliuk serta bergoyang menjajaki sodokan demi sodokan dari titit Pak Adi.

‘ mari pak…yang keras pak.. yang keras…ooohhh…aaahhh”

” pak saya ingin keluar pak…aaahhh…ayo pak cepetan pak…yang kenceng pak terus pak sodok memek saya pak…entot yang kokoh pak…ayo pak.” ceracau ku

” iya sayang saya pula ingin keluar…aaahhh…”

” pak…oooohhhh….aaahhh saya kelu…ak.. aku…akukeluar paaak” dengan hentakan keras ke belakangdan Pak Adi dengan hentakan keras kedepan saya merasakan seolah-olah hendak titit itu menembus anusku.

” aaaahhhhh…….. sayang…. ooooohhhhh…. oooohhhhhhhh” erang Pak Adi yang di iringi semburan hanggat di vaginaku.

kami berdua ambruk di lantai…menikmati sisa sisa kenikmatan sorga dunia itu