
Ngentot Dengan Baby Sister
Cerita Sex Ngentot Dengan Baby Sister. Aku adalah seorang anak yang dilahirkan dari keluarga yang mampu di mana bapak ku sibuk dengan urusan kantornya dan mamaku sibuk dengan arisan dan belanja-belanja. Sementara aku dibesarkan oleh seorang Babysitter yang bernama Deylina. Aku panggil dengan Kak Lina.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 2008 saat aku lulus SMA Swasta di Medan. Pada waktu itu aku dan kawan-kawanku main ke rumahku, sementara Bapak dan mama tidak ada di rumah. Andi, Leo, Edo dan Bercel main ke rumahku, kami berlima sepakat untuk menonton kaset Porno yang dibawa oleh Andi, yang memang kakak iparnya mempunyai usaha penyewaan Kaset di rumahnya. Aponk membawa 4 film porno dan kami serius menontonnya. Tanpa diduga Kak Lina mengintip kami berlima yang sedang menonton, waktu itu usia Kak Lina 26 tahun dan belum menikah, karena Kak Lina sejak berumur 17 tahun telah menjadi Babysitterku.
Tanpa disadari aku ingin sekali melihat dan melakukan hal-hal seperti di dalam Kaset porno yang kutonton bersama dengan teman-teman. Kak Lina mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat dan tidak ketahuan oleh keempat temanku. Rayuanjanda.com
“Maaf yah, gue mau ke belakang dulu…”
“Ya… ya.. tapi tolong ditutup pintunya yah”, jawab keempat temanku.
“Ya, nanti kututup rapat”, jawabku.
Aku keluar kamarku dan mendapati Kak Lina di samping pintuku dengan nafas yang tersengal-sengal.
“Hmm.. hm, Mas Ton”, Kak Lina menegurku seraya membetulkan posisi berdirinya.
“Ada apa Kak ngintip-ngintip Tonny dan kawan-kawan?” tanyaku keheranan.
Hatiku berbicara bahwa ini kesempatan untuk dapat melakukan segala hal yang tadi kutonton di Kaset porno.
– Perlahan-lahan kukunci kamarku dari luar kamar dan aku berpura-pura marah terhadap Kak Lina
“Mbak, apa-apaan sih ngintip-ngintip segala.”
“Hmm.. hmmm, Kak mau kasih minum untuk teman-teman Mas Tonny”, jawabnya.
“Nanti aku bilangin papa dan mama loh, kalo Kak Lina ngintipin Tonny”, ancamku, sembari aku pergi turun ke bawah dan untungnya kamarku berada di lantai atas.
Kak Lina mengikutiku ke bawah, sesampainya di bawah, “Kak Lina, kamu ngintipin saya dan teman-teman itu maksudnya apa?” tanyaku.
“Kak Lina, ingin kasih minum teman-teman Mas Tonny.”
“Kok, Mbak nggak membawa minuman ke atas”, tanyaku dan memang Kak Lina ke atas tanpa membawa minuman.
BACA JUGA : https://rayuanjanda.com/cerita-sex-teman-perempuan-ku-mengajak-aku-ml/
“Hmmm.. Hmmm..” ucap Kak Lina mencari alasan yang lain.
Dengan kebingungan Kak Lina mencari alasan yang lain dan tidak disadari olehnya, aku melihat dan membayangkan bentuk tubuh dan payudara Kak Lina yang ranum dan seksi sekali. Dan aku memberanikan diri untuk melakukan permainan yang telah kutonton tadi.
“Sini Kak”
“Lebih dekat lagi”
“Lebih dekat lagi dong..”
Kak Lina mengikuti perintahku dan dirinya sudah dekat sekali denganku, terasa payudaranya yang ranum telah menyentuh dadaku yang naik turun oleh deruan nafsu. Aku duduk di meja makan sehingga Kak Lina berada di selangkanganku.
“Mas Tonny mau apa”, tanyanya.
“Mas, mau diapain Kak”, tanyanya, ketika aku memegang bahunya untuk didekatkan ke selangkanganku.
“Udah, jangan banyak tanya”, jawabku sembari aku melingkari kakiku ke pinggulnya yang seksi.
“Jangan Mas.. jangan Mas Tonny”, pintanya untuk menghentikanku membuka kancing baju Babysitterku.
“Jangan Mas Ton, jangan.. jangan..” tolaknya tanpa menampik tanganku yang membuka satu persatu kancing bajunya.
Sudah empat kancing kubuka dan aku melihat bukit kembar di hadapanku, putih mulus dan mancung terbungkus oleh BH yang berenda. Tanpa kuberi kesempatan lagi untuk mengelak, kupegang payudara Kak Lina dengan kedua tanganku dan kupermainkan puting susunya yang berwarna coklat muda dan kemerah-merahan. Rayuanjanda.com
“Jangan.. jangaaan Mas Tonny”
“Akh.. akh… jangaaan, jangan Mas”
“Akh.. akh.. akh”
“Jangan.. Mas Tonnn”
Aku mendengar Kak Lina mendesah-desah, aku langsung mengulum puting susunya yang belum pernah dipegang dan di kulum oleh seorang pria pun. Aku memasukkan seluruh buah dadanya yang ranum ke dalam mulutku sehingga terasa sesak dan penuh mulutku. “Oh.. oh.. Mas.. Mas Ton.. tangan ber..” tanpa mendengarkan kelanjutan dari desahan itu kumainkan puting susunya dengan gigiku, kugigit pelan-pelan. “aah.. oh.. ahh..” desahan nafas Kak Lina seperti lari 12 kilo meter. Kupegang tangan Kak Lina untuk membuka celana dalamku dan memegang kemaluanku. Tanpa diberi aba-aba, Kak Lina memegang kemaluanku dan melakukan gerakan mengocok dari ujung kemaluanku sampai pangkal kemaluan.
“Okh.. okh.. Mbak.. Kak”
“Terusss.. sss.. Kak”
“Masss.. Masss.. Tonnny, saya tidak kuat lagi”
Mendengar itu lalu aku turun dari meja makan dan kubawa Kak Lina tiduran di bawah meja makan. Kak Lina telentang di lantai dengan payudara yang menantang, tanpa kusia-siakan lagi kuberanikan untuk meraba selangkangan Kak Lina. Aku singkapkan pakaiannya ke atas dan kuraba-raba, aku merasakan bahwa celana dalamnya sudah basah. Tanganku mulai kumasukkan ke dalam CD-nya dan aku merasakan adanya bulu-bulu halus yang basah oleh cairan liang kewanitaannya.
“Kak, dibuka yah celananya.” Kak Lina hanya mengangguk dua kali. Sebelum kubuka, aku mencoba memasukkan telunjukku ke dalam memek nya. Jari telunjukku telah masuk separuhnya dan kugerakkan telunjukku seperti aku memanggil .
“Shs.. shss.. sh”
“Cepat dibuka”, pinta Kak Lina.
Kubuka celananya dan kulempar ke atas kursi makan, aku melihat kemaluannya yang masih orisinil dan belum terjamah serta bulu-bulu yang teratur rapi. Aku mulai teringat akan film Kaset Porno yang kutonton dan kudekatkan mulutku ke memek nya. Perlahan-lahan kumainkan lidahnku di sekitar memek nya, ada rasa asem-asem gurih di lidahku dan kuberanikan lidahku untuk memainkan bagian dalam memek nya. Kutemukan adanya daging tumbuh seperti kutil di dalam liang kenikmatannya, kumainkan daging itu dengan lidahku.
Masssh.. Masss..”
“Mbak mau kellluaaar…”
BACA JUGA : https://rayuanjanda.com/ngentot-bersama-anak-baru-kostku/
Aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan “keluar”, tetapi aku semakin giat memainkan daging tumbuh tersebut, tanpa kusadari ada cairan yang keluar dari liang kewanitaannya yang kurasakan di lidahku, kulihat liang kewanitaan Kak Lina telah basah dengan campuran air liurku dan cairan liang kewanitaannya. Lalu aku merubah posisiku dengan berlutut dan kuarahkan batang kemaluanku ke lubang senggamanya, karena sejak tadi kemaluanku tegang. “Slepp.. slepp” Aku merasakan kehangatan luar biasa di kepala kemaluanku.
– Mass.. Masss pellannn donggg..” Kutekan lagi kemaluanku ke dalam memek nya. “Slap.. slap” dan, “Heck.. heck”, suara Kak Lina tertahan saat kemaluanku masuk seluruhnya ke dalam memek nya. “Mass.. Masss.. pelaaan..” Nafsu ku telah sampai ke ubun-ubun dan aku tidak mendengar ucapan Kak Lina. Maka kupercepat gerakanku. “Heck.. heck.. heck.. tolong.. tolllong Mass pelan-pelan” tak lama kemudian, “Mas Tonnny, Mbaaak keluaaar laaagi” Bersamaan dengan itu kurasakan desakan yang hebat dalam kepala kemaluanku yang telah disemprot oleh cairan kewanitaan Kak Lina. Maka kutekan sekuat-kuatnya kontol ku untuk masuk seluruhnya ke dalam memek nya Kak Lina. Kudekap erat tubuh Kak Lina sehingga agak tersengal-sengal, tak lama kemudian, “Croot.. crooot” spermaku masuk ke dalam memek nya Kak Lina.
– Setelah Kak Lina tiga kali keluar dan aku sudah keluar, Kak Lina lemas di sampingku. Dalam keadaan lemas aku naik ke dadanya dan aku minta untuk dibersihkan kontol ku dengan mulutnya. Dengan sigap Kak Lina menuruti permintaanku. Sisa spermaku disedot oleh Kak Lina sampai habis ke dalam mulutnya. Kami melakukan kira-kira selama tiga jam, tanpa kusadari teman-temanku teriak-teriak karena kunci pintu kamarku sewaktu aku keluar tadi. “Tonnny.. tolong bukain dong, pintunya” Maka cepat-cepat kuminta Kak Lina menuju ke kamarnya untuk berpura-pura tidur dan aku naik ke atas membukakan pintu kamarku. Bertepatan dengan aku ke atas mamaku pulang naik taksi. Dan kuminta teman-temanku untuk makan oleh-oleh mamaku lalu kusuruh pulang.
Setelah seluruh temanku pulang dan mamaku istirahat di kamar menunggu bapak pulang. Aku ke kamar Kak Lina untuk meminta maaf, atas perlakuanku yang telah merenggut keperawanannya.
“Kak, maafin Tonny yah!”
“Nggak apa-apa Mas Tonny, Mbak juga rela kok”
“Keperawanan Mbak lebih baik diambil sama kamu dari pada sama supir tetangga”, jawab Kak Lina. Dengan kerelaannya tersebut maka, kelakuanku makin hari makin manja terhadap Babysitterku yang merawatku semenjak usiaku sembilan tahun. Sejak kejadian itu kuminta Kak Lina main berdiri, main di taman, main di tangga dan mandi bersama, Kak Lina bersedia melakukannya.
Hingga suatu saat terjadi, bahwa Kak Lina mengandung akibat perbuatanku dan aku ingat waktu itu aku kelas dua SMA. Bapak dan mamaku memarahiku, karena hubunganku dengan Kak Lina yang cantik wajahnya dan putih kulitnya. Aku dipisahkan dengan Kak Lina, Kak Lina dicarikan suami untuk menjadi bapak dari anakku tersebut.
Sekarang aku merindukan kebersamaanku dengan Kak Lina, karena aku belum mendapatkan wanita yang cocok untukku. Itulah kisahku para pembaca, sekarang aku sudah bekerja di perusahaan ayahku sebagai salah satu pimpinan dan aku sedang mencari tahu ke mana Kak Lina, Babysitterku tersayang dan bagaimana kabarnya Tonny kecil
Bersambungg..