Teman Pacarku yang Nikmat

Teman Pacarku yang Nikmat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cerita Sex Teman Pacarku   panggil saja nama saya Reza. Saya pertama kali kenalan dengan Dhea waktu saya mengantarkan pacar saya pulang ke tempat kostnya. saya tidak tahu kalau tempat kost itu juga menerima kost untuk hostes-hostes Dugem.

Penghuninya kurang lebih ada 14 orang, cewek semua. Mahasiswinya ada tiga, selebihnya cewek Dugem semua.

Suatu hari waktu saya ke tempat kost pacar, tidak tahunya di pintu kamar pacar ada note yang isinya dia pulang ke Bandung karena ada urusan keluarga. Ketika saya jalan mau turun tangga, eh Dhea baru keluar dari kamar mandi, dia tersenyum kepadaku. Saya balas senyumnya. Terus dia jalan masuk ke kamarnya. Saya pelan-pelan jalan melewati kamarnya.

Seperti biasa kamarnya tidak dikunci dan kelihatan Dhea sedang berdiri di depan cermin merapikan rambut, bugil berat. Penisku langsung berontak. Tapi dia sepertinya tidak peduli, dia cuma melirik sekilas, terus melanjutkan nyisir rambutnya. Saya tegang banget, saya cepetin langkahku sambil menahan ngilunya penis saya yang kejepit CD.

Cerita Sex Nikmatnya Ngentot bersama Teman Pacar

“Bang Reza kecewa ya pacarnya tidak ada?”, tiba-tiba suara Dhea menghentikan langkahku. Saya langsung berbalik kembali ke kamarnya. Saya berdiri di depan pintu.

“Ah tidak…, cuma kaget saja kok tiba-tiba pulang ke Bandung”, jawabku pura-pura melihat ke lantai.
“Dari pada tidak ada mainan…, gimana kalau mainin Dhea saja Bang?”, saya kaget banget dengar komentar vulgar seperti itu.

“Maksudnya?”, saya pura-pura lugu. Dhea melirik genit terus matanya dikedipin.
“Dhea masih ada waktu satu setengah jam lagi kok…”.
“Terus?”.

“Kata pacar Abg, Abg suka mainin memeknya”. Sialan juga pacarku, masak rahasia kencan diobral ke perempuan seperti gitu. Saya jadi kesel campur malu.

“Kalo Abg mau, mainin saja memek Dhea…, dari pada tidak ada yang bisa dimainin…”, Dhea berkata sambil berjalan ke arahku. Lalu tangannya meremas penisku yang sudah tegang banget.

“Wow…, keras banget. tidak usah takut, Dhea bebas dari penyakit kok”, saya tidak bisa jawab apa-apa lagi. Pintu lalu dibanting pakai kakinya. Terus tahu-tahu saya sudah bugil di depan Dhea. Penisku dikocokin lembut. Rasanya nikmat banget. Jauh lebih nikmat dari pada kocokan pacarku.

Dhea memajukan wajahnya yang manis, terus saya kulum mulutnya. Kita ciuman dengan buas, tanganku meraba clitorisnya, terus saya mainin clitorisnya, saya korek-korek memek basah-nya. Bulunya lebat banget.

Tiba-tiba Dhea jongkok terus penisku disedotnya, dijilat-jilat seperti lagi menjilati permen lolypop. Saya lihatin kegiatannya. Saya setubuhi mulutnya, biji penisku juga dijilatinya.

Akhirnya saya dorong dia ke atas ranjang, terus kita ambil posisi 69. Saya melakukan survey dengan lidah. Saya hisap-hisap bulunya yang masih lembab, karena baru m. Dari celah kewanitaannya masih tercium bau sabun, harum sekali, saya buka bibir memek basah-nya yang berwarna merah tua. Lubang bagian dalam warnanya merah muda, saya lihat ada lubang kecil, mungkin itu lubang pipis.

Saya sedot clitorisnya, terus saya masukin lidahku sedalam-dalamnya. Dhea menjerit kecil, saya makin horny. Terus saya berbalik, sekarang saya sedotin puting susunya yang kecil, tangan saya meremas payudaranya dengan keras. Saya lihat dia menggigit bibir, tapi dia tidak mencoba berontak atas kekasaranku.

Sayapun jadi makin gila, penisku yang sudah tegang langsung saya sodok ke lubang senggamanya, ketika masuk…, aduh enaknya bukan main. Saya jadi ikut-ikutan mengerang nikmat. Kugenjot penisku dengan cepat, kadang saya pelanin terus saya benamkan sedalam-dalamnya sampai Dhea menjerit lagi.

“Abg, Bangg…, aduh…, nikmat banget…, tusuk lagi yang keras Bang..!” dia mengerang-erang, langsung saja saya ikutin permintaannya. Tak lama Dhea mendesah hebat sambil memeluk badanku erat-erat, badannya meliuk-liuk, tangannya meremas-remas pantatku. Sakit banget…, sialan. Padahal saya juga pingin keluar juga, gara-gara diremas begitu spermaku jadi balik lagi.

Saya jadi agak kesal. Setelah saya berasa tubuh Dhea melemas, saya cabut penisku, waah…, penisku basah banget, sepertinya basah dengan lendirku. Terus saya angkat kedua kakinya ke atas, langsung saya arahkan penisku ke lubang pantatnya. Dhea memberontak, tapi saya tahan terus sambil menyodok sekeras-kerasnya ke dalam lubang pantatnya.

“Gila…! Jangan disitu…, aduh, sakit bangeet…, jangaan…”, saya lihat dia sampai keluar air matanya karena kesakitan, tapi sudah telanjur, penisku sudah masuk semua, perih juga sih, tapi jepitannya betul-betul membuat mataku nanar. Enak banget!

“Pelan-pelan genjotnya Bang Za…, sakit banget nih…, kasar banget sich?”, Tangan Dhea mencubit pantatku, saya sudah tidak peduli, saya genjot lubang pantatnya yang betul-betul sempit. Lalu dia mengeluh, tapi mencoba menggoyang supaya saya nikmat.

Akhirnya saya tidak tahan lagi, buru-buru saya cabut penisku, terus secepat kilat saya sodok ke dalam mulut Dhea yang lagi megap-megap oleh rintihan kesakitannya.

Matanya langsung melotot seperti pingin keluar, tapi penisku sudah masuk dalam banget, saya lihat dia mau protes tapi yang saya rasakan dia mulai menyedot penisku sambil tangannya mengocok penisku. Rasanya tidak ada duanya, sungguh profesional banget cewek ini.

“Aakhh…”, cuma suara itu yang keluar dari mulutku, selebihnya penisku seperti dipompa sampai bocor dalam mulut Dhea . Spermaku sepertinya tidak mau berhenti, rasanya nikmat. Penisku terus dikeluarin, lalu digosok diseluruh wajahnya.

Tangannya mengurut penisku, sampai terakhir menetes juga spermaku satu tetes kedalam mulutnya. Dia memandangku dengan pandangan sayu. Saya langsung roboh di atas tubuhnya, saya gigit pundaknya, saya sedotin lehernya, saya kulum telinganya. Dia memelukku sambil menjilati pundakku.

“Lain kali kalo habis masuk lubang pantat jangan dimasukin ke dalam mulut saya dong…”, Akhirnya dia protes juga. Saya diam saja, lain kali urusan belakangan.

Setelah kejadian itu, saya kontrakin rumah kecil buat Dhea. Terus pelan-pelan saya putusin hubungan saya sama pacarku. Selanjutnya saya tinggal bersama Dhea. Dia terus kerja, saya juga terus kerja. Tiap malam saya menikmati memek basah-nya, dan itu berlangsung sampai sekarang.