Cerita Dewasa Nostalgia Bersama Mantan

 

Cerita Dewasa Nostalgia Bersama Mantan

Malam itu hari Sabtu dekat jam 21. 00. Malam itu bulan purnama, sehingga kami bisa memandang dengan jelas wajah tiap- tiap. Saya parkirkan mobil ku di pinggir tepi laut.

“ Kemana saja sih lo ann? Gue betul- betul kangen deh sama lo”, saya mulai membuka pembicaraan.“ Ah yang benar…?” jawab Anna.“ Elo saat ini lagi deket sama siapa?” tanyaku. Anna menanggapi“ Terdapat lah…, namanya Putra”. Saya bertanya lagi“ Elo telah mengapa saja sama ia?”

“ Kok lu nanyanya gitu sih?” ucap Anna. Saya menanggapi“ habis waktu gue pacaran sama lu dahulu kan tidak lebih dari cocok gambar doang( hanya ciuman sama megang- megang buah dada), masing- masing tangan gue ingin kebawah, lu tarik lagi ke atas”, Anna terdiam

Kemudian mulailah dia menggambarkan kalau sebab pergaulan dia pernah ikut- ikutan dengan sahabatnya sewaktu di SMA swasta. Kemudian salah seseorang temannya memakai peluang pada dikala Anna lagi separuh fly, temannya itu memerawaninya.

Saya terdiam mendengar ceritanya. Kemudian dengan sangat hati- hati saya mengatakan kepada Anna.“ Dari dahulu gue telah bilang sama lu, waktu lu mutusin gue, hati- hati jaga diri lu, jangan ikut- ikutan sahabat lu yang tidak benar, nanti lu dikerjain sama sahabat lu sendiri, serta nyatanya benar kan?” Kemudian Anna menanggapi“ Iya lo vi, coba gue dengerin perkata lu waktu itu ya”.

Kemudian saya mengatakan“ Ya telah, yang telah ya telah, saat ini lu nyesel tidak?” Anna menanggapi“ Gue nyesel bukan sebab gue telah tidak perawan lagi, tetapi gue nyesel sebab perawan gue lenyap dengan metode yang gue tidak rela, serta perawan gue lenyap bukan dengan orang yang betul- betul gue sayangin, mengapa perawan gue lenyap bukan sama lu, mengapa lu gue putusin waktu itu”. Saya terdiam, ia juga terdiam.

Setelah itu saya mengatakan buat membongkar atmosfer yang agak mendung“ Ya telah deh, tidak harus di seselin Anna, saat ini gue menuntut keadilan nih, gue pengen ngerasain pula nih bercinta sama lu…” Anna menatapku dalam. Dengan kilat saya langsung mengatakan“ Tidak kok Naa…, bercanda”. Tanpa kuduga Anna tersenyum, serta dia mengatakan“ Boleh…” Saya tersentak, kaget, bahagia, tidak yakin.

Saya bertanya“ benar nih Na?”, serta dia cuma tertawa kecil. Setelah itu saya raih mukanya, dengan sangat lambat- laun saya dekatkan wajahku ke mukanya, kemudian saya cium bibirnya sejenak, kemudian saya tarik lagi wajahku agak menghindar. Saya rasakan hatiku tergetar, bibirku juga kurasakan tergetar, begitu pula dengan bibirnya. Kemudian saya tersenyum, serta dia juga tersenyum. rayuanjanda.com

Setelah itu mulailah kami cerita ngalor ngidul, tentang hubungannya dengan Putra pacarnya, tentang betapa dia serta pacarnya itu telah sangat jauh hubungannya. Serta saya juga menggambarkan tentang diriku. Hingga pada sesuatu dikala, entah gimana mula ceritanya, seketika saya bertanya kepada Anna.“ Ann, tetapi jangan marah ya…! Gua ingin tanya, barangnya Putra gede tidak?” Anna agak terperengah kemudian Anna tersenyum, serta mengatakan“ Apa- apaan sih lu, kok nanya begituan seluruh?”.

Saya mengatakan“ Sungguh- sungguh nih, gue pengen tau?” Anna bilang sembari malu- malu kucing“ Tauk ah!”. Kemudian saya mengatakan padanya“ Oke, lu bilang kan lu telah jauh berhubungan sama Putra, nah tentu lu kan telah sempat dong liat punyanya Putra”. Kemudian Anna sembari tertawa kecil menanggapi“ Iya sudah…”. Kemudian dia mengatakan“ Tetapi kan gue belom sempat liat memiliki lo alvi”. Kemudian saya mengatakan“ Nah, saat ini gue kasih liat nih ya”.

Belum pernah Anna bereaksi apa- apa tanpa ragu- ragu saya buka resleting celanaku, kemudian saya turunkan celanaku serta celana dalamku hingga sebatas lutut. Saya mendengar Anna kaget“ Alvii… Gilaa!!!.. Itu… apaan tuh?.. Astaga Alvii… Guede buanget benda lo?!.. Perkasa, melengkung ke atas lagi…, itu urat- uratnya saja ampe nonjol- nonjol seperti gitu… iihh ngeri ah…” kata Anna.

Saya cuma tertawa, serta mengatakan“ Ah masak sih Ann segini gede?” Kemudian Anna mengatakan“ Ya ampun… Alvi, mati deh gue jika begituan sama lu dengan benda lo yang segede ini, telah sempat lu ukur belom benda lo alv? Wah!.. tentu wanita lo ngejerit jika digituin sama lu dong?..”

GAME ONLINE TERBAIK 

Saya menanggapi“ telah sih, panjangnya sih gue ukur 17 centimeter kurang 3 mili, terus garis tengahnya dekat nyaris 3 centimeter”. Terdengar lagi Anna mengatakan“ Gila… gila…”. Kemudian saya mengatakan“ telah deh, saat ini gedean mana sama Putra?” Kemudian Anna menanggapi“ Ya ampun Alvi, jika seperti ini mah Putra tidak terdapat apa- apanya”.

Kemudian saya bertanya lagi kepada Anna“ Nah saat ini boleh tidak gue memohon jatah gue nih?” Anna terdiam. Kesimpulannya dengan separuh berbisik tetapi percaya serta mantap Anna mengatakan“ Boleh deh” Kemudian dia tersenyum serta mengatakan lagi“ Tetapi nanti masukinnya pelan- pelan ya Alv, gue khawatir, sakit”, serta saya juga mengangguk dengan lekas.

Pendek cerita, kami berdua pindah ke bangku balik( tengah), dengan baju yang telah terlucuti tiap- tiap. Saya cium kening Anna terlebih dulu, setelah itu kedua matanya, hidungnya, kedua pipinya, kemudian bibirnya. Anna terpejam serta kudengar nafasnya mulai agak terasa memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat membara.

Saya arahkan mulutku ke lehernya, ke pundaknya, kemudian turun ke buah dadanya yang dari semenjak pacaran dahulu bagiku buah dada Anna merupakan buah dada yang terindah, besar, montok, kencang, dimensi 36B, dengan puting yang agak memerah. Saya mainkan lidahku di puting kedua buah dadanya yang mulai membeku.

Yang kiri… kemudian yang kanan… Terdengar perkataan Anna“ Alvi, lu tau saja kelemahan gue, gue sangat tidak tahan jika dijilat payudaranya…, aahh…” Saya juga telah terus menjadi asik mencumbu serta menjilati puting buah dadanya, kemudian ke perutnya, pusarnya, serta seketika saya menyudahi, kemudian saya bertanya kepada Anna“

Anna lu telah sempat belom dijilatin itu lo? Anna menanggapi“ Belom…, mengapa?..” Saya menanggapi“ Ingin nyoba tidak?”. Anna mengangguk lama- lama. Khawatir dia berganti benak, tanpa menunggu lebih lama lagi langsung saya arahkan mulutku ke kemaluan Anna yang bulunya rimbun, serta kelentitnya yang memerah serta baunya yang khas.

Saya keluarkan ujung lidahku yang lancip kemudian kujilat dengan lembut kelentit Anna. Sebagian detik setelah itu kudengar desahan panjang dari Anna“ sstt… aahh!!!” Kemudian dia mengatakan“ aahh… Alvii… edan nikmat benar…, gila… gue baru ngerasain nih nikmat yang seperti gini… aahh…, gue tidak tahan nih…, telah deh…”

Kemudian dengan seketika dia menarik kepalaku kemudian dengan tersenyum dia memandangku. Tanpa saya duga dia menyuruhku buat bersandar ke bangku, dengan sigapnya tangannya mencapai kemaluanku yang telah mengencang serta membengkak dari tadi. Kemudian dia memasukkan batang kemaluanku yang besar serta melengkung kedalam mulutnya. aahh… kurasakan kehangatan lidah dalam mulutnya.

 

BACA JUGA : Cerita Sex Utang Dibayar Kenikmatan

 

Kemudian saya mengatakan“ Aduh Ann, jangan kena gigi dong… sakit, nanti lecet…” Kemudian sembari kuperhatikan mukanya, lidahnya padat jadwal menjilati kepala kemaluanku yang keras, dia jilati melingkar, ke kiri…, ke kanan…, kemudian dengan lama- lama dia tekan kepalanya ke arahku berupaya memasukkan kemaluanku semaksimal bisa jadi kedalam mulutnya.

Tetapi cuma seperempat dari panjang kemaluanku saja kulihat yang sukses terbenam dalam mulutnya. Hingga terdengar suara“ Ohk!.. aduh Alv, hanya dapat masuk seperempat…” Kemudian saya menanggapi“ Ya telah Ann, telah deh jangan dipaksain, nanti lu muntah…”

Ku tarik badannya, serta kurebahkan dia di bangku balik( tengah) Fortunerku. Kemudian dia membuka pahanya agak lebar, nampak samar- samar olehku kemaluannya telah mulai lembab serta agak basah. Kemudian saya pegang batang kemaluanku, saya arahkan ke lubang kemaluannya. Saya rasakan kepala kemaluanku mulai masuk lama- lama, saya tekan lagi agak lama- lama, kurasakan susah kemaluanku menembus lubang kemaluannya. rayuanjanda.com

Saya dorong lagi lama- lama, ku perhatikan wajah Anna dengan matanya yang tertutup rapat, dia menggigit bibirnya sendiri, setelah itu berdesah mengatakan“ sstt… aahh…, Alviii, pelan- pelan ya masukinnya, telah kerasa agak nyeri nih…” Serta saya juga dengan lama- lama tetapi tentu kudesak terus batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Anna, saya berupaya buat dengan sangat hati- hati sekali memasukkan batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Anna.

Saya telah tidak tabah, pada sesuatu dikala saya kelepasan, saya dorong batang kemaluanku agak keras, serta terdengar dari kemaluanku Anna suara“ Srrph!” Saya amati ke arah batang kemaluanku serta kemaluan Anna, nampak olehku batang kemaluanku baru separuh terbenam kedalam kemaluannya. Anna tersentak kaget, serta saya juga demikian.

Kemudian Anna bertanya“ Aduh Alvii, suara apaan tuh?” Saya menanggapi serta menenangkan Anna“ Tidak apa- apa, sakit tidak?” Kemudian Anna menanggapi“ Sedikit…” Kemudian saya mengatakan“ Tahan ya.., sebentar lagi masuk kok…” serta kurasakan lubang kemaluan Anna telah mulai basah serta agak hangat. Ini menunjukkan kalau lendir dalam kemaluan Anna telah mulai keluar, serta siap buat berpenetrasi.

Kesimpulannya saya desakkan batang kemaluanku dengan kilat serta seketika supaya Annaa tidak pernah merasakan sakit, serta nyatanya usahaku sukses, saya amati wajah Anna semacam orang yang lagi merasakan kenikmatan yang luar biasa, matanya separuh terpejam, serta sebentar- sebentar kulihat mulutnya terbuka serta menghasilkan suara“ sshh… sshh…” Lidahnya terkadang keluar sedikit membasahi bibirnya yang sensual…

Saya juga merasakan nikmat yang luar biasa. Ku tekan lagi batang kemaluanku, kurasakan di ujung kemaluanku terdapat yang mengganjal, ku perhatikan batang kemaluanku, nyatanya telah masuk 3 perempat kedalam lubang kemaluan Anna, ku coba buat memencet lebih jauh lagi, nyatanya telah mentok…, akhirnya, batang kemaluanku cuma bisa masuk 3 perempat lebih sedikit ke dalam lubang kemaluan Anna.

Serta Anna juga merasakannya. Ini saya ketahuai sebab Anna juga mengatakan kepadaku“ Aduh Alvii, telah mentok, jangan dipaksain teken lagi, perut gue telah kerasa agak eneg nih, eneg- eneg nikmat…, gila…, aduh…, benda lo gede banget sih Allll…”

Saya mulai memundur- majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku ke kiri, kemudian ke kanan, memutar, kemudian kembali ke depan ke balik, ke atas kemudian ke dasar. Kurasakan betapa nikmat rasanya kemaluan Anna, dalam benak pikiranku nyatanya lubang kemaluan Anna masih kecil, ini bisa jadi sebab dimensi batang kemaluanku yang bagi Anna besar, panjang serta perkasa.rayuanjanda.com

Lama kelamaan goyanganku telah mulai tertib, lama- lama tetapi tentu, serta Anna juga telah bisa mengimbangi goyanganku, kami bergoyang seirama, bertentangan arah, apabila kugoyang kekiri, Anna goyang kekanan, apabila kutekan pantatku Anna juga memencet pantatnya.

Tetapi itu seluruh saya jalani dengan lama- lama tetapi tertib serta tentu, sebab saya sadar betapa besar batang kemaluanku buat Anna, saya tidak ingin buatnya mengidap kesakitan. Serta usahaku ini berjalan dengan lembut. Sesekali kurasakan jari jemari Anna merenggut rambutku, sesekali kurasakan tangannya mendekapku dengan erat.

Badan kami berkeringat dengan sedemikian rupa dalam ruangan mobil yang mulai panas, tetapi kami tidak hirau, kami lagi merasakan nikmat yang tiada tara pada dikala itu. Saya terus menggoyang pantatku kedepan kebelakang, keatas kebawah dengan tertib hingga pada sesuatu dikala dimenit ke 2 puluh jika saya tidak salah,

Anna mengatakan“ Aahh All…, agak cepet lagi sedikit goyangnya…, gue kayaknya telah ingin keluar nih…” Anna mengangkut kakinya besar, melingkar di pinggangku, memencet pantatku dengan erat serta sebagian menit setelah itu terus menjadi erat…, terus menjadi erat…, tangannya sebelah menjambak rambutku, sebelah lagi mencakar punggungku, mulutnya menggigit kecil telingku sebelah kanan, kemudian terdengar jeritan serta lenguhan panjang dari mulutnya memanggil namaku“ Alviii… aahh… mmhhaahh… Aahh…”. Kurasakan lubang kemaluannya hangat, mengencang serta mengejut- ngejut menjepit batang kemaluanku, aahh… gila… ini nikmat sekali… baru kurasakan sekali ini lubang kemaluan dapat semacam ini.

Tidak lama setelah itu saya tidak tahan lagi, kugoyang pantatku lebih kilat lagi keatas kebawah dan…, tubuhku mengejang… kemudian Anna berseru“ Alviii…, cabut…, keluarin di luar…”. Dengan kilat kucabut batang kemaluanku kemudian sedetik setelah itu kurasakan kenikmatan luar biasa, saya menjerit tertahan“ aahh… ahh…” Saya mengerang tertahan“ Ngghh… ngghh…”

Saya pegang batang kemaluanku sebelah tangan serta setelah itu kurasakan muncratnya air maniku dengan kencang serta banyak sekali keluar dari batang kemaluanku, crot… crot… crot… crot… crot… crot… crot… crot… crot…, sebagian menyemprot wajah Anna, sebagian lagi ke payudaranya, kedadanya, terakhir keperut serta pusarnya… Kami terkulai lemas berdua sehabis crot, sembari berpelukan, kemudian kudengar Anna berkata

“ Alvii…, nikmat banget bercinta sama lu, rasanya beda sama jika gue gitu sama Putra. Enakan sama lu, jika sama Putra, gue tidak sering keluar, tetapi baru sekali gitu sama lu gue dapat keluar, benda kali sebab benda lo yang gede banget ituh ya? Gue tidak bakal kurang ingat deh sama malam ini, gue hendak inget terus malem ini, jadi kenangan manis gue”. Saya cuma tersenyum dengan letih serta mengatakan“ Iya Anna, gue pula, gue tidak bakal kurang ingat”.

Saya antar Anna kembali ke rumahnya. Kami kembali dengan kenangan manis yang tidak bisa kami lupakan selama- lamanya