Cerita Sex Ku Mengajak ML Anak SMP
Aku mau menggambarkan kehidupan di masa kemudian aku kala baru berkembang jadi anak pria. Aku cuma sanggup mengingat kehidupan aku secara lebih lengkap semenjak aku berusia 15 tahun.
Dalam umur itu aku baru kelas 2 SMP di suatu desa yang terletak di pelosok, jauh dari keramaian serta kehidupan modern. Rumah aku cuma dibuat dari bilik anyaman bambu, lantai tanah serta posisinya terpencil di luar kampung.
Kami keluarga miskin, bisa jadi bila bagi dimensi pemerintah merupakan keluarga yang hidup di dasar garis kemiskinan. Saya tinggal bersama emakku yang saya panggil simbok serta nenekku yang saya panggil mbah. Kami memanglah cuma bertiga. Mbok cerai dari Ayah semenjak saya lulus SD. Saya tidak ketahui apa penyebabnya, namun yang kurasa, Ayah berangkat meninggalkan rumah serta hingga saat ini tidak ketahui keadaannya. Mbah menjanda telah dekat 5 tahun sebab kakek wafat.
Saya ingat Mbah Ketti( kakek) wafat waktu saya masih SD. Jadi cuma saya lah pria dirumah itu, yang wajib mengerjakan seluruh pekerjaan pria. Sedangkan mbok mencari nafkah dengan memburuh tani bersama mbah. Keduanya masih energik.
Kala umurku 15 tahun mbok masih usia 29 tahun serta mbah 42 tahun. Usia segitu jika di kota besar masih terkategori belum tua, tetapi di kampung telah tercantum uzur. Tetapi kedua mereka dikaruniai tubuh yang ramping serta bagi sebutan Jawa, singset. Mbokku mewarisi ibunya berbadan ramping. Walaupun kedua mereka telah merambah umur tua bagi dimensi kampung, namun badan bereka tidak bergelambir lemak, alias singset. rayuanjanda
Wajah mereka biasa- biasa saja tidak sangat menawan, namun pula tidak kurang baik. Biasa saja lah orang kampung, Hanya mukanya bersih dari bercak sisa jerawat. Sepengetahuanku mereka tidak sangat repot melindungi badan serta wajah, sebab makan cuma seadanya serta mandi pula biasa tidak sempat dilulur serta sebagainya.
Baik mak ataupun mbah, tungkak kakinya kecil serta betisnya ramping. Ini jadi perhatianku sehabis saya berusia serta memahami identitas perempuan yang pandai memuaskan suami.
Agak melenceng sedikit. Kerutinan di desa kami merupakan tiap rumah memiliki kamar mandi yang diucap sumur terletak di luar rumah serta biasanya agak jauh di balik rumah. Tidak jauh dari sumur ada tempat buang hajat besar. Sumur serta toilet nayris tidak berdinding penghalang. Yang terdapat cuma bangunan lubang sumur yang bibirnya ditinggikan dekat 1 m, kemudian tonggak- tonggak kayu buat menggantung pakaian serta handuk.
Di dekat sumur serta toilet ditumbuhi oleh tumbuhan rumpun sereh serta tumbuhan semak yang lebat sehingga agak terlindung. Saya selaku pria senantiasa bertugas menimba serta mengisi air ke ember- ember buat mandi, mencuci piring serta mencuci pakaian. Ritual mandi umumnya dicoba pada pagi hari kala mata hari mulai agak cerah dekat jam 5 pagi.
Telah semenjak kecil saya terbiasa mandi bersama orang tuaku. Tidak terdapat rasa malu, sehingga jika kami mandi tidak mengenakan basahan, ataupun sarung. Kami mandi telanjang bundar. Bisa jadi kelainannya jika orang kota mandinya berdiri di dasar shower ataupun bergayung ria ataupun berbaring di bath tub. Jika kami orang desa mandi umumnya jongkok. Cuma sebagian dikala saja berdiri buat mebilas seluruh badan sehabis bersabun.
Di usiaku 15 saya baru mulai tertarik dengan wujud tubuh lawan tipe. Yang dapat saya amati cuma simbok serta mbah saja. Mbok tubuhnya ramping serta kulitnya kencang, payudaranya tidak besar, kakinya pula ramping. Di umurnya yang nyaris merambah kawasan 30, teteknya masih kencang membusung. Bisa jadi sebab ukurannya tidak besar jadi buah dadanya tidak mengelendot turun. Jembutnya lumayan rimbun, rambutnya sebahu yang senantiasa diikat serta digelung.okewla.com
Simbah tubuhnya tidak jauh dari mbok, serta tingginya pula sama dekat 155 centimeter, Hanya teteknya sedikit agak turun, tetapi masih nampak indah. Jembutnya pula tebal. Tubuhnya walaupun nampak lembut, namun perkasa sebab bisa jadi pengaruh warna kulit yang terkategori sawo matang. Tetek mbah kayaknya sedikit lebih besar dari simbok. Perut Mbah agak banyak tertutup lemak, sehingga tidak serata perut mbok.
Saya tahu betul seluk- beluk kedua body mereka sebab tiap hari pagi serta sore kami senantiasa mandi bersama, telanjang bersama dalam waktu yang lumayan lama. Bila pagi hari tidak hanya mandi mbok serta simbah cuci baju serta perlengkapan makan tadi malam. Berhubung tugasku menimba air hingga saya senantiasa terletak di posku hingga segala pekerjaan mereka berakhir. Bila sore mandinya lebih kilat sebab kegiatan selingan cuma mencuci piring.
Mohon pembaca jangan keluhan dahulu, sebab sekolah kami di desa memundurkan waktu masuk jadi jam 8 dengan pertimbangan murid- murid biasanya membutuhkan waktu buat menolong pekerjaan rumah tangga di pagi hari serta berikan peluang kepada murid yang tinggalnya dekat sejam jalur kaki dari sekolah.
Seingatku semenjak saya sunat di usia 12 tahun, ataupun selepas lulus SD kerap kali saya malu sebab Kontolku kerap berdiri jika pagi- pagi kala mandi bersama. Sesungguhnya penis berdiri semenjak saya bangun pagi, hingga mandi ia tidak surut- surut. Mbok sih cuek- cuek aja, namun sang mbah kerap mengolok- olok, apalagi kadang- kadang menampar pelan Kontolku dengan menyuruh“ tidur”.
Mulanya saya tidak malu, tetapi sejalan meningkat umurku, Kontolku kian besar serta di sekitarnya mulai ditumbuhi bulu. Anehnya sang mbah yang senantiasa berikan atensi kemudian mgomong ke simbok. Mbok ku kemudian menimpali,“ cucumu telah mulai gede mbah,” katanya.
Saya susah mengatur Kontolku, jika telah berdiri, ia susah di layukan, walaupun saya sirami air dingin. Yang buat kian menegangkan, sang mbah kadang- kadang memegang- megang Kontolku seolah- olah mengukur perkembangannnya, Sang mbok pula disuruh Mbah merasakan pertumbuhan Kontolku. Walaupun kedua mereka merupakan orang tua ku kandung, namun namanya dipegang tangan wanita, naluri kelaki- lakianku bangkit. Kontolku jadi kian membeku.
Kadang- kadang saya berupaya menjauh sebab malu, namun senantiasa dicegah oleh mbah serta menyuruh saya diam saja. Dibanding emak ku, mbah lebih kasar. Di umur 15 tahun saya telah mempunyai badan semacam laki- laki berusia. Tinggiku lebih dari 165 centimeter serta Kontolku telah nampak gendut serta keras dan agak panjang dekat 15 centimeter.
Sesungguhnya dengan saya sebesar itu telah tidak pantas bersama emak serta mbahku mandi telanjang bersama. Tetapi sebab telah terbiasa semenjak kecil, saya senantiasa saja dikira masih kanak- kanak.
Entah pantas diucap gimana, sialnya ataupun untungnya, embahku kian suka mempermainkan Kontolku. Kadang- kadang tangannya dilumuri sabun kemudian dikocoknya Kontolku agak lama kemudian dilanjutkan dengan menyabuniku. Emak pula kadang- kadang ikut- ikutan embah, walaupun Kontolku telah berlumuran sabun, ia turut mengocok serta merabai kantong semarku. Rasanya birahiku terpacu serta rasanya nikmat sekali. Makanya aksi mereka itu saya perkenankan. Apalagi bila mandi tanpa ritual itu, saya yang senantiasa memintanya.
Tetapi seingatku walaupun dikocok- kocok agak lama kok saya waktu itu tidak ejakulasi. Saya sendiri belum mengenali metode melaksanakan onani, maklum anak desa, yang akses data ke dunia luar masih sangat terbatas.
Entah gimana awal mulanya namun sehabis seringnya saya dikocok- kocok kami jadi kerap mandi silih menyabuni, saya menyabuni segala badan mak ku serta mbahku. Dalam mengusap sabun pasti saja saya bebas menjamah segala badan mereka. Saya bahagia mencengkram tetek serta memelintir pentil susu. Pula bahagia mengusap- usap jembut serta menjepitkan jari tengahku ke sela- sela memek. Bisa jadi itu naluri yang menuntun seluruh gerakan. Sumpah, saya tidak ketahui wajib gimana memperlakukan wanita pada waktu itu.
Tetapi kesannya mereka berdua bahagia, apalagi tubuh mereka kerap dirapatkan serta memelukku, sehingga Kontolku yang menjulang tegang kedepan senantiasa menerjang bagian pantat ataupun bagian atas memek. Mbah kadang- kadang menundukkan Kontolku supaya masuk ke sela- sela pahanya sembari memelukku erat. Posisi itu sangat saya suka sehingga kepada makku pula saya jalani begitu. Mereka nampak tidak keberatan alias oke- oke saja. Aku juga tidak ketahui pada waktu itu kalau berhubungan tubuh itu memasukkan penis ke dalam lubang memek.
Saya kerap dipuji mbah serta itu dikatakan kepada mak ku.“ anak mu ini hebat lho nduk( panggilan anak wanita jawa), kayaknya ia kokoh.”
Terus cerah saya tidak paham yang diartikan kokoh. Kala itu kupikir yang diartikan kokoh merupakan kemampuanku menimba air, membelah kayu bakar serta mengangkut beban- beban berat.
Mbah ku serta makku tidak kawin lagi sehabis mereka berpisah dengan suaminya. Saya tidak sempat menanyakan sebabnya, sebab saya rasa lebih aman hidup bertiga ini dari pada wajib menerima kedatangan orang luar. Sementara itu yang naksir mbah, terlebih emakku cukup.
Sesuatu hari setelah itu saya dipanggil emakku sehabis mereka berdua berdialog berbisik- bisik di kamar Saya waktu itu lagi asik meraut bambu buat membuat layangan di teras rumah. Emakku duduk di sampingku.
“ Le( Tole sebutan panggilan anak pria Jawa), kalian nanti malam tidur dikamar bersama mbah serta simbok.” kata mak.
“ Ah gak ingin, kan tempat tidurnya kecil, jika tidur bertiga,” kataku.
Tempat tidur mereka sesungguhnya cuma 2 kasur kapuk yang dihampar diatas plastic serta tikar di lantai. Masih terdapat ruang buat menggelar tikar bonus di sisi kiri ataupun kanannya. Sehingga bila ditambah satu bantal, bisalah buat tidur bertiga, dengan catatan seseorang antara lain tidur di tikar.
Sepanjang ini saya tidur di balai- balai bambu di ruang tengah. Di desaku diucap amben bambu. Tidak terdapat permasalahan tidur di amben walaupun tanpa kasur. Saya tidur cuma beralas tikar serta ditemani bantal kumal dan sarung. okewla.com
Saya bingung, namun tidak dijawab mak ataupun mbah, mengapa malam itu saya wajib tidur seranjang dengan mereka.“ Udahlah turuti saja, jadi anak yang penurut, jangan suka sangat banyak tanya,” nasihat mbahku.
Saking polosnya saya, yang terbayang dalam benakku merupakan nanti malam saya bakal tidur bersempit- sempitan serta bersenggolan. Saya sangat tidak bahagia bila tidur bersinggungan dengan orang lain. Tidak terlintas sedikitpun benak yang negatif.
Umumnya saya tidur jam 10 malam, tetapi malam itu jam 8 malam saya telah diseret masuk ke kamar mereka. Saya tidur di kasur bersama mbah, disebelah yang lain mbok ku tidur ditikar.
Mulanya cuma tidur telentang, Tidak lama lama setelah itu mbah tidur memelukku. Terus cerah saya merasa risih dipeluk. Tetapi ingin keluhan tidak berani, jadi diam saja. Mbah mengusap- usap wajahku, kemudian dadaku. Saya menggunakan kaos usang yang di sebagian tempat telah terdapat yang sobek. Entah berapa lama diusap- usap, saya menunggu dengan persasaan tegang. Saya tidak ketahui kemana tujuan mereka mengajakku tidur bareng serta saat ini mbah tidur memelukku serta mengusap- usap dadaku. Sejujurnya saya sangat risih, namun apa energi tidak berani keluhan. Bila diberi kesempatan saya hendak memilah kembali tidur di luar di amben.
Tangan kanan mbah yang tadi mengusap dadaku mulai merambat ke dasar ke arah sarungku. Saya terbiasa tidur sarungan serta di dalamnya tidak gunakan celana, sebab tidak hanya buat mengirit konsumsi celana pula rasanya lebih lezat bebas. Terpeganglah gundukan kemaluanku dri luar sarung. Tangan mbahku meremas- remas, menyebabkan saya tegang. Bukan cuma penis yang mengencang, namun perasaanku pula tegang, sebab takut terhadap peristiwa apa yang bakal terjalin berikutnya. Saya diam saja, tidak hanya berdebar- debar, Kontolku jadi mengembang di remas- remas mbah.
Ditariknya sarung keatas sehingga terbukalah bagian kemaluanku. Kamar tidur rumah kami cuma bepenerangan lampu minyak yang semenjak tadi telah di kecilkan. Jadi pemandanganku cuma remang- remang.
Diraihnya kemaluanku kemudian digenggamnya Kontolku yang telah membeku sempurna. Nikmatnya luar biasa, tetapi pula saya merasa khawatir, sehingga debaran jantungku kian keras. Kontolku di kocok- kocok, hingga kesimpulannya saya terbuai serta rasa takutku telah terlupakan. Tanpa sadar saya melenguh nikmat.okewla.com
Entah kapan sang mbah membuka bagian depan bajunya sehingga kala kepalaku ditarik ke dadanya wajahku merasakan kelembutan payudaranya. Mulutku ditunjukan ke puting susunya serta saya diperintah menjilati serta mengemut susunya. Perintah itu saya turuti serta naluriku pula menuntunnya. Nikmat nian rasanya mengemut serta menjilati puting susu yang membeku.
Walaupun tidak terdapat rasa, namun memainkan puting susu lebih nikmat rasanya dari pada mengunyah marshmallow. Sehabis bergantian kiri serta kanan saya dimohon nenek menaiki badannya. Sarungku telah dilepasnya sehingga bagian bawahku telah telanjang. Saya turuti saja perintah sang mbah. Saya merasakan bagian dasar mbah pula telah terbuka. Saya berasa gesekan jembut lebatnya menggerus perutku. Sembari saya menindih mbah Kontolku dipegang mbah serta ditunjukan ke lubang vaginanya. Saya dimohon mengangkut badanku sedikit serta kala ujung peler telah di depan lubang saya dimohon merendahkan badanku pelan- pelan.
Tidak sempat terbayangkan serta terpikirkan kenikmatan serta sensasi ini. Jiwaku terasa melayang di awang- awang. Saya tidak ingat serta hirau siapa yang terdapat di dasar tubuhku. Yang kurasakan merupakan seseorang perempuan menggairahkan. Sensasi masuknya Kontolku lambat- laun ke memek nya mbah terasa sangat nikmat. Terasa vaginanya licin tetapi pula tidak gampang memasukkan Kontolku. Sehabis segala batang Kontolku tengggelam dilahap memek mbah terasa hangatnya lubang memek nya mbah. Kami berdiam sebentar serta saya mematung merasakan sensasi kenikmatan luar biasa yang belum sempat akur rasakan sepanjang hidupku.
Sesaat setelah itu mbah agak mendesak tubuhku serta menariknya kembali. Mbah mengatur gerakanku dengan memegangi lewat kedua tangannya di bongkahan pantatku. Saya tidak menyangka kenikmatan luar biasa ini. Embah terdengar mendesis serta terkadan mengerang. Saya kian kilat melaksanakan gerakan bersamaan dengan kian nikmatnya rasa yang menjalari mulai dari kemaluanku hingga ke segala badan.
Seingatku saya tidak sangat lama bergerak begitu, sebab berikutnya terdapat gelombang nikmat yang mendera tubuhku serta berujung pada kontraksi di penis serta segala otot di dasar. Saya merasa menghasilkan suatu dari lubang berkemih. Tanpa diberi komando sepanjang proses pelepasan itu saya membenamkan dalam- dalam Kontolku ke dalam memek mbah.
Terasa lega serta plong sehabis seluruh spermaku crott. Mbah mendesak tubuhku buat tiduran di sebelahnya serta segala sendi tubuhku terasa lemas. Mbah bangkit serta mengambil lap yang lembab mensterilkan segala kemaluanku yang penuh berselemak cairan mani serta cairan dari memek nya mbah.
Kontolku layu lambat- laun hingga berakhir proses pembersihan itu. Mbah kulihat pula mensterilkan memeknya dengan lap lain. Sehabis kami berdua bersih, mbah bergeser pindah ke tikar sedangkan mak tidur di sebelahku.
Ia semacam mbah tadi tidur memelukku serta tangannya meremas- remas Kontolku yang loyo. Remasan mak membuat Kontolku tumbuh per lahan- lahan hingga kesimpulannya tegang membeku kembali. Namun rasanya tidak sensitif tadi.
Mengenali Kontolku telah mengencang sempurna, mak menyuruhku menindih badannya semacam mbah tadi. Tangannya menuntun Kontolku buat merambah lubang memeknya. Saya telah mengerti serta saya lekas memencet batang Kontolku kala terasa Kontolku telah mulai merambah lubang hangat.“ pelan- pelan, sakit,” kata emak.
Saya turuti perintahnya serta pelan- pelan kutekan Kontolku merambah lubang memeknya yang pula terasa hangat serta menjepit. Sehabis seluruh masuk saya mulai menggenjot. Nikmat luar biasa serta saya kurang ingat pada kondisi sekitar. Perhatianku cuma tertuju pada kenikmatan yang saat ini lagi menjalar ke segala tubuhku.
Saya terus menggenjot makku hingga ia berteriak- teriak semacam orang kesakitan. Tetapi kala saya tanya ia mengkomandoiku supaya jangan menyudahi serta terus menggenjot. Mak ku telah semacam orang lenyap ingatan. Tubuhnya kelojotan serta bergerak tidak karuan hingga sebagian kali Kontolku lepas dari memeknya. Ia buru- buru mencapai Kontolku buat dimaskukkan kembali ke lubang memek. Datang datang ia berteriak“ aaaaaah aaaah aduhhh aaaaah aduh.“ kedua tangannya menarik pantatku supaya seluruh batang Kontolku tenggelam. Saya turuti kemauannya serta Kontolku merasa semacam berulang kali dicengkeram oleh memeknya. Saya berdiam hingga agak lama, hingga tidak terdapat lagi kurasakan kedutan di lubang memeknya.
Kayaknya mak ku telah sadar. Ia kutanya dengan penuh keheranan, apakah kesakitan. Ia menggelengkan kepala sembari tersenyum ditariknya wajahku ke mukanya serta diciuminya segala wajahku. Kontolku masih tertancap dalam memeknya. Naluriku mendesak saya melaksanakan kembali gerakan naik turun semacam tadi. Mak kembali mendesah- desah serta menjerit kecil. Saya juga kian semangat memompa serta birahiku kian terangsang mendengar erangan itu. Kayaknya saya hendak kembali merasakan mani hendak keluar, gerakanku kian kupercepat serta mak kian keras mengerang, hingga kuingat mbahku mengusap- usap rambut emakku. Saya tidak perduli apapun kecuali lekas menggapai puncak kenikmatan.
Kala puncak kenikmatan timbul kubenamkan dalam- dalam Kontolku ke dalam memek mak serta ku tembakkan spermaku berulang kali. Mak ku menarik tubuhku rapat rapat serta kurasakan Kontolku dijepit- jepit. Luar biasa sensasi kenikmatan yang kurasakan.
Saya berdiam sebentar hingga kesimpulannya Kontolku keluar dengan sendirinya dari lubang memek sebab menurun. Saya tergolek di samping emakku serta rasa lemas serta ngantuk yang luar biasa. Kulihat makku telah tertidur serta mengorok halus. Mbah melaksanakan tugasnya membilas Kontolku serta memek mak ku. Berikutnya saya tidak ingat lagi.
Saya terbangun sebab desakan mau berkemih. Di sisi dapur rumah kami memanglah terdapat semacam toilet kecil spesial buat buang air kecil. Kontolku mengencang menahan desakan mau berkemih, namun sehabis air seni dilepas, Kontolku masih senantiasa gendut. Ia kian keras kala saya mengingat peristiwa yang baru saya natural.
Kala saya masuk saya memandang mak serta nenekku tidur tanpa penutup di bagian dasar. Makku telah terkapar, namun nenek ku masih manyapaku buat tidur di sebelahnya. Saya turuti serta saya langsung tidur memeluk nenekku, tanganku langsung meremas kedua bongkahan buah dada nenek yang terasa masih kenyal. Puting susunya saya pelintir- pelintir serta kadang- kadang saya usap. Nenek merintih– rintih saya perlakukan begitu. Ia setelah itu memintaku buat menindihnya lagi. Saya telah terus menjadi mengerti serta kuarahkan Kontolku ke lubang di bagian dasar tubuhnya. Pelan- pelan saya tekan sehingga melesak lah segala Kontolku ke dalam memeknya.
Awal mulanya saya menggenjot lambat- laun, namun bersamaan dengan erangan nenek saya jadi kian bergairah menggenjot lebih kilat. Nenek sama semacam mbok ku, ia menjerit jerit nikmat serta setelah itu kedua kakinya merangkul pinggangku erat sekali hingga saya tidak dapat bergerak. Kurasakan memeknya berkedut- kedut. Saya tidak bergerak hingga nenek melonggarkan kuncian kakinya. Saya kembali mengenjot nenek dengan gerakan lamabat serta kilat. Tidak lama setelah itu nenek kembali mengunci tubuhku serta saya kembali merasakan Kontolku dijepit- jepit oleh memek mbah. Seingatku pada waktu itu mbah berulang kali begitu hingga kesimpulannya ia memintaku berjenti, sebab katanya ia telah tidak kokoh serta tubuhnya lemas.
Saya masih penasaran sebab belum menggapai puncak, Kulihat emakku tergeletak mengangkang. Saya bergeser menindih mak. Ia terbangun cuma dengan membuka matanya. Sedangkan itu Kontolku telah masuk kedalam memeknya. Saya tidak perduli apakah makku telah bangun ataupun masih separuh tidur. Saya terus menggenjot hingga setelah itu mak pula merintih- rintih. Mak tidak lama setelah itu pula mengunci tubuhku dengan lilitan kedua kakinya sehingga saya tidak dapat bergerak. Sementara itu saya merasa telah nyaris menggapai puncak kenikmatan. Terasa memek makku menjepit ketat sekali berulang kali. Kala kuncian kakinya agak longgar saya memforsir menggenjot lagi hingga menjelang saya puncak makku kembali melilitkan kakinya serta saya dengan paksa masih menggenjot walaupun gerakkannya pendek. Tetapi itu telah dapat menghantar puncak knikmatanku. Saya mengejang- ngejang menyemprotkan sperma ke dalam memek mak serta mak mengunci tubuhku ketat sekali serta kedua tangannya pula memelukku erat sekali.
Saya tertidur sebentar serta terbangun sebab terasa geli di Kontolku. Kulirik ke dasar nyatanya mbah tengah duduk serta mempermainkan Kontolku. Kondisi masih hitam. Saya bisa jadi baru tertidur satu jam, namun Kontolku telah berdiri lagi. Malam itu saya bermain berulang kali hingga hari agak cerah bisa jadi saya telah melepas spermaku 5 kali.
Paginya kami semacam biasa mandi bersama serta silih menyabuni. Saya tidak berani bertanya banyak, sebab mereka sama sekali tidak menyinggung peristiwa tadi malam. Mak ku cuma mengingatkanku supaya melindungi rahasia rumah tangga. Hari itu saya tidak sekolah sebab apa saya kurang ingat, apakah sebab hari pekan ataupun hari libur sekolah. Mak serta Mbah sehabis berakhir membereskan urusan rumah tangga mereka membuat masakan simpel, kemudian kami makan pagi pagi. Hari itu seingatku mak serta mbah tidak ke sawah, tetapi malah masuk kamar tidur- tiduran.
Saya yang merasa badanku letih pula tertarik buat gabung tidur dengan mereka. Kelanjutannya saya kembali ngembat mak serta mbah hingga saya keluar 3 kali. Kami pernah tidur sebentar saat sebelum bangun sebab lapar di siang hari.
Mak serta mbah cuma menggunakan kemben sarung mempersiapkan makan siang, Kami makan siang di amben tempat tidurku. Perutku terasa kenyang serta mata kembali mengantuk.
Saya memilah tidu di kasur empuk tempatnya mak serta mbah biasa tidur. Entah berapa lama saya tertidur kemudian terbangun sebab terasa terdapat yang menggelitik di kemaluanku. Nyatanya mak serta mbahku memainkan Kontolku. Mereka berdua menimang- nimang Kontolku. Kesimpulannya hingga waktu petang saya pernah menyemprotkan 2 kali spermaku.
Malamnya saya masih pernah menyemprotkan mani sehabis bergantian menindih mak serta mbahku. Berikutnya nyaris masing- masing malam saya wajib melayani nafsu kedua orang tuaku hingga saya berusia. Kami menaruh rahasia itu serapat bisa jadi. Herannya mak serta mbahku tidak hingga berbadan dua oleh ikatan kami. Mereka mempunyai formula rahasia buat melaksanakan KB.
Walaupun keluarga kami miskin. Namun kehidupan kami sangat senang. Saya meneruskan seakan hingga kesimpulannya dapat mencapai S- 1. Semenjak saya kuliah saya tidak sering berjumpa mereka, sebab kau wajib pindah ke kota. Tetapi tiap bulan saya mendatangi mereka serta menghabiskan waktu akhir minggu dengan melampiaskan nafsu.
Semenjak saya kuliah saya pernah merasakan sebagian memek wanita yang sebaya serta lebih muda dari ku. Wajib diakui kalau memek cewek- cewek ku masih kalah nikmat dibandingkan memek mak serta nenekku.
Nenekku walaupun umurnya setelah itu telah merambah 50 tahun serta telah menopause, namun kelegitan memeknya masih luar biasa. Mak ku memeknya pula legit banget. Bisa jadi sebab badan kedua orang tuaku yang kencang serta tidak gendut, hingga mempengaruhi pada jepitan memeknya. Tidak hanya itu bila kuperhatikan cairan memek mereka agak kental serta lengket, berbeda dengan cewek- cewek yang lain yang lebih cair serta licin.
Semenjak saya kuliah saya bawa bermacam metode baru dalam berhubungan dengan mereka semacam mengoral serta melaksanakan persetubuhan dengan bermacam posisi. Mulanya mak serta Nenek risih kala kujilati memeknya, namun lambat- laun sebab nikmat mereka jadi ketagihan.
Bersambung.