Cerita Sex Ku Pengalaman Waktu SMA
Dalam Cerita Sex
Namaku Dessy ataupun biasa dipanggil Des. Umurku 17 tahun serta masih sekolah di suatu SMA swasta di Jakarta. Bukannya bergaya- gaya, tetapi banyak yang bilang wajahku menawan sehingga tidak heran bila banyak laki- laki yang mengejarku. Tidak hanya wajahku yang lucu saya pula mempunyai kulit yang putih lembut.
Tetapi yang lebih kubanggakan merupakan buah dadaku yang berdimensi 34B yang buat dimensi anak sepantaranku, telah terbilang ukurannya lumayan besar dengan puting bercorak merah kecoklatan, sebab kerap kupelintir- pelintir. Cerita ini bermula kala saya ketahuan lagi merokok di Toilet sekolah.
Ya…aku memanglah perokok aktif. Satu hari dapat habis sebungkus. Jika telah mau ngerokok saya kerap curi- curi di Toilet sekolah. Semacam siang itu, sehabis kembali sekolah saya langsung ke wc perempuan serta menghasilkan rokok dari tugasku.
Sembari menunggu sopirku yang memanglah kerap tiba telat, saya mulai menyalakan sebatang rokok. Atmosfer sekolah telah hening sebab siswa serta guru- guru telah kembali, makanya saya berani. Lagi asik- asiknya merokok saya dikagetkan oleh 2 orang yang membuka pintu kamar mandi.
Nyatanya mereka merupakan penjaga sekolah, Pak Anto
serta Karso. Saya juga ketangkap basah serta tidak dapat mengelak. Mereka menuduhku melaksanakan pelanggaran berat di zona sekolah serta wajib dilaporkan.
Pasti saja aku tidak menginginkan perihal itu terjalin. Dapat dibayangkan bila peristiwa ini ketahuan kepala sekolah hingga saya tentu dikeluarkan dari sekolah ini.
Saya tidak ingin hingga dikeluarkan sehingga terjadilah serta perundingan antara kami. Saya menawarkan beberapa duit kepada kedua penjaga seklah itu. Setelah itu Karso berbisik suatu pada Pak Anto, entah apa yang dibisikkan kemudian keduanya mulai cengengesan memandang ke arahku.
Pak Anto
kemudian mengatakan,
“ Ini aja deh, gimana jika kita gunakan sebentar body Non buat bayaran tutup mulut?”
“ Hah, dasar…cowok dimana- mana sama aja, selangkangan melulu isi kepalanya!” omelku dalam hati
Sorot mata mereka membuat gugup serta jantungku berdetak lebih kilat, kakiku lemas bak kehabisan pijakan sehingga saya menyandarkan punggungku ke bilik. Sehabis berpikir- pikir, kesimpulannya saya mengiyakan pula, daripada saya dikeluarin dari sekolah ini mending kurelakan tubuhku buat kedua penjaga sekolah ini.
Lagian saya telah engga perawan lagi serta tercantum wanita yang doyan ngesex. Tetapi bercinta dengan orang kedua ini agak membuat khawatir. Gimana tidak, Pak Anto
berusia 40 tahun dengan badan gembul berambut cepak telah agak beruban serta wajah mirip tukang jam, sebaliknya Karso baru berusia 25 tahun, badannya kurus dekil, dengan janggut kambing yang tidak sering di dagunya.
Tidak hanya itu dari segi raga, keduanya jauh dari ganteng. Tetapi tidak terdapat opsi lain tidak hanya melayani nafsu mereka. Kesimpulannya saya menganggukan kepala yang disambut dengan tawa dari mereka.
“ Hehehe…cantik, seksi…wah hoki banget kita Pak Anto!” kata Karso“ Iya Kar, anak SMA pula. ha.. ha…” sambut Pak Anto
tertawa penuh kemenangan
Kedua penjaga sekolah itu kemudian mendekatiku. Pak Anto
langsung melumat bibirku saat sebelum saya pernah keluhan serta berkelit, sebaliknya sang Karso meraba- raba dadaku yang kiri dari luar.
Saya memejamkan mata berupaya meresapinya, Pak Anto
kian ganas menciumiku ditambah lagi tangannya turut meremas- remas payudaraku yang kanan.
Saya cuma berdiam diri saja tidak membeDesn respon. Sembari melumat, lidahnya mencari- cari serta berupaya masuk ke dalam mulutku, serta kala sukses lidahnya bergerak leluasa menjilati lidahku sampai secara tidak terencana lidahkupun meronta- ronta.
Sembari memejamkan mata saya berupaya bawa diri menjajaki arus game.
Dengan kuluman lidah Pak Anto
yang kasar, ditambah remasan- remasan telapak tangan mereka pada payudaraku, birahiku juga dengan kilat naik. Memanglah, saya telah sangat terbiasa serta sangat terbuai dengan permaian semacam ini sampai dengan mudahnya Pak Anto
mulai membangkitkan nafsuku.
Apalagi saat ini saya mulai memberanikan diri menggerakkan tangan memeluk kepala Pak Anto. Sedangkan di dasar situ kurasakan suatu tangan agresif meraba pahaku. Saya membuka mata serta melihatnya, di situ Karso mulai menyingkap rok SMA ku serta merabai pahaku yang putih lembut.
“ Lembut banget pahanya Non…bikin gemes aja.. nih…he.. he..”
sahut Karso sembari tangannya kian berbau naik sampai selangkanganku.
Pak Anto
kemudian membebaskan ciumannya serta mengatakan:
“ Gua pula jadi penasaran ini dengan teteknya. Semulus pahanya ga? Hahaha…”
Pak Anto
kemudian bergeser ke dadaku. Seragam SMAku yang agak ketat
disingkapnya sehingga terlihatlah buah dadaku yang masih terbungkus BH gelap, itupun pula langsung ditampilkan sampai dadaku terekspos di hadapan mereka.
“ Wah teteknya montok sekali, putih pula” komentarnya sembari meremas buah dada kananku yang cocok di tangan.
Semacam yang aku katakan, buat dimensi anak SMA seusiaku, dimensi dadaku lumayan besar dengan puting bercorak merah kecoklatan. Karso pula langsung kesengsem dengan payudaraku, dengan gemas ia melumat yang kiri. Mereka saat ini terus menjadi pembohong menggerayangiku.
Putingku kian mengencang sebab terus dipencet- pencet serta dipelintir Pak Anto
BACA JUGA : Cerita Sex Ku Berawal Dari Rasa Cinta
sembari mencupangi leher jenjangku, ia melaksanakannya lumayan lembut dibanding Karso yang memperlakukan buah dada kiriku dengan agresif, ia menyedot kuat- kuat serta kadangkala diiringi gigitan sehingga saya kerap merintih jika gigitannya keras.
Tetapi perpaduan antara agresif serta lembut ini malah memunculkan sensasi yang berbeda. Memandang saya terus menjadi pasrah, mereka terus menjadi menggila. Tidak kusadari rokku telah terangkat sehingga bisa merasakan angin membekukan kulit pahaku, celana dalamku juga tersingkap dengan jelas.
Karso menyusupkan tangan ke balik celana dalamku serta mulai mengobok- obok di situ. Tangan Pak Anto
yang yang lain generasi turun mengelusi balik pahaku sampai mencengkram pantatku. Nafasku kian mencari, saya cuma memejamkan mata serta menghasilkan desahan- desahan menggoda.
Vaginaku terasa terus menjadi becek sebab menyalakan- gesekan dari jari Karso, apalagi sesuatu dikala saya pernah tersentak pelan kala 2 tekad menciptakan kemudian mencubit pelan daging kecil yang tidak lain merupakan klitorisku.
“ Ohhhh……Bang……. auw!!” desahku.
Tubuhku serasa lemas tidak berdaya, pasrah membiarkan mereka menjarah tubuhku. Reaksiku ini membuat mereka terus menjadi bergairah. Karso mencapai tangan kiriku serta membimbingnya ke penisnya yang entah kapan ia keluarkan. Ukurannya cukup jadi pula, meski perawakannya kurus serta dekil, penisnya yang telah lumayan tegang sehingga membuatku terhenyak.
“ Waw…keras pula, gede lagi” kataku dalam hati dikala menggenggam penisnya yang memanglah panjang itu.
Saya mulai mengocoknya lama- lama cocok yang diperintahkannya, terasa benar barang itu kian membesar saja dalam genggamanku. Tidak lama setelah itu, Karso menarik tangannya keluar dari celana dalamku, jari- jarinya basah oleh cairan kewanitaanku yang langsung dijilatinya semacam menjilat madu.
Kemudian saya disuruh berdiri menghadap tembok serta menunggingkan pantatku pada mereka, kusandarkan kedua diterima di tembok buat menyangga tubuhku.
“ Asik nih, siang- siang kita dapat ngentot wanita menawan” celoteh Karso sembari meremasi pantatku yang membulat indah itu.
“ Iya…dari dahulu aku telah naksir berat sama sang Non Dessyini, soalnya udah kece, suka pake pakaian seksi pula.
Ga nyangka kesimpulannya terdapat peluang kaya gini…hehe” ucap pak Anto.
Ia langsung membuka pakaian serta celananya sampai telanjang. Masih sembari berpegangan di bilik, kugerakkan mataku mencermati burungnya yang baru dikeluarkan dari sangkarnya.
Wow…aku tidak dapat mengendalikan sampai mataku tidak berkedip, soalnya ukurannya dapat dibilang luar biasa, panjangnya sih tidak berbeda jauh dari Karso tetapi yang ini lebih berurat serta lebar, dengan ujung yang disunat sampai menyamai cendawan. Jantungku jadi tambah berdegup membayangkan hendak ditusuk olehnya.
Sumpah deh…penisnya ini mengalahkan seluruh sahabat kencanku. Jauh lebih menggairahkan dibanding kepunyaan sahabat SMA- ku yang sempat ML denganku. Apalagi mengalahkan penis Tarno pembantuku sendiri.( selaku data aku sempat ML dengan pembantuku yang bernama Tarno di rumah. Di lain peluang, hendak kuceritakan pengalamanku itu).
Saya menyudahi memandang takjub dikala Karso mulai merendahkan celana dalamku. Disuruhnya saya mengangkut kaki kiri supaya dapat meloloskan celana dalam. Kesimpulannya pantatku yang telah telanjang menungging dengan celana dalamku masih menggantung di kaki kanan.
Posisiku yang sedikit menungging menyebabkan vaginaku terpampang jelas di hadapan mereka.
Mata mereka semacam ingin copot memandang kewanitaanku yang telah tidak tertutup apa- apa lagi dari balik rok abu- abu yang terangkat sampai pinggang. Karso mendekap tubuhku dari balik dalam posisi berdiri. Dengan lembut ia menggerakkan permukaan vaginaku yang ditumbuhi bulu- bulu halus itu.
Sedangkan tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku, darahku kian bergolak kala telapak tangan yang agresif itu meremas- remas dadaku.
“ Sshh.. Abang” desahku dengan agak gemetar kala jarinya memencet bagian tengah kemaluanku.
“ Tenang Non…saya gak bakal agresif kok, dipastikan lezat ngentot sama sang ganteng Karso!” kata Karso menyanjung dirinya tanpa mengenali keadaan dirinya, dia pula terus merayu sembari mengelusi bagian pangkal pahaku dengan jarinya. Aksi Karso terhenti kala Pak Anto
meletakkan suatu sofa panjang di tengah wc. Sofa panjang itu biasa digunakan buat duduk bila lagi ngantri ingin ke wc.
Pak Anto
kemudian berikan isyarat supaya Karso menelentangkan tubuhku di atas sofa itu. rayuanjanda.com
Saat ini saya tiduran telentang di atas sofa itu dengan Karso terletak di antara kedua pahaku. Ia membentangkan pahaku lebar- lebar membuat malu serta menutupkan segala vaginaku. Dengan gemas ia membentangkan lagi.
Pak Anto
kemudian mendekat serta mengatakan:
“ Non EDes, dari dahulu aku pengen sesuatu dikala nanti supaya titit aku dapat ngerasian bibir Non. Eh, kesimpulannya sampaian pula. Hehe..” katanya sembari tertawa,“ saat ini mari buka mulut Non!” perintah Pak Anto.
Perihal itu membuatku khawatir. Akupun pelan- pelan mencapai barang itu, ya ampun dibeDesn yang mungil tidak muat di dalamnya, sangat luar biasa ukurannya.
“ Mari non, emutin titit Pak Anto
tuh, tentu yahud rasanya kalo diemut sama Non!” kata Karso menimpali.
saya tidak memiliki pilhan lain. Kubimbing penis dalam genggamanku ke mulutku yang mungil serta merah, uuhh.. sulit sekali memasukkannya sebab ukurannya. Sekilas tercium bau keringat dari penisnya sehingga saya wajib menahan napas pula terasa dikala lidahku memegang kepalanya, tetapi saya terus memasukkan lebih banyak ke dalam mulutku kemudian mulai memaju- mundurkan kepalaku.
Badanku lemas, serta kulepaskan mulutku dari penis Pak Anto. Pak Anto
kayaknya paham dengan kondisiku sehingga ia tidak memaksaku mengoral penisnya lagi.
“ Emang lezat ya cairan wanita SMA” sahut Karso kepada Pak Anto.” Tunggu hingga lu rasain sepongannya deh Kar…pokoknya mantep deh! Non Des udah pengalaman yah?” kata Pak Anto.
“ Benar tuh Pak…anak- anak SMA saat ini kan doyan ngentot. Hehehehe…” Saya cuma mengendalikan nafasku sembari memejamkan mata mendengar olok- olok mereka. Belum beres saya mengendalikan nafasku yang mencari, saya mulai merasakan terdapat jari yang merenggangkan vaginaku, setelah itu disusul dengan suatu barang keras yang menyeruak masuk.
Barang itu merupakan penis Karso, dia kayaknya buru- buru sekali mau menikmati vaginaku. Saya membelalakkan mata menahan rasa sakit kala penisnya menerobos vaginaku. Penis besar itu kesusahan menjebol vaginaku yang masih kecil itu.rayuanjanda.com
Kepala penisnya yang besar itu menggesek klitoris di liang senggamaku sampai saya merintih antara sakit serta nikmat.
Penisnya menggesek dinding- dinding vaginaku, terus menjadi kilat serta terus menjadi dalam, saking keenakannya ia tidak sadar penisnya ditekan sampai masuk seluruh. Ini membuatku merasa sakit bukan main serta saya menyuruhnya menyudahi sebentar, tetapi Karso yang telah kalap ini tidak mendengarkanku, malahan ia menggerakkan pinggulnya lebih kilat.
Saya dibuatnya serasa terbang, rasa nyeri serta nikmat bercampur baur dalam desahan serta gelinjang badan kami.
Pak Anto
tidak menyia- nyiakan mulutku yang mengap- mengap serta membuka lebar. Dia tiduran di hadapanku serta menjejalinya penisnya ke mulutku sehingga teriakanku tersumbat.
Karso kian brutal menyodok- nyodok vaginaku. Sembari menyodok, direndam ke payudaraku serta sesekali menampar bongkahan pantatku sebab gemas. Saya menggelinjang tidak karuan waktu puting kananku kemahnya dengan bernafsu, kocokan serta kulumanku pada penis Pak Anto
juga terus menjadi bergairah.
Bayangkan metode oral seksku sudah membuat Pak Anto
ketagihan, ia jadi begitu bernafsu memperkosa mulutku dengan memaju- mundurkan pinggulnya seakan lagi bersetubuh. Kepalaku juga memeganginya dengan erat seakan tidak rela melepaskannya. Apalagi sesekali ia menjambak rambutku kala saya lama- lama menggigit batangnya.
Tidak hanya menyepong pula aktif mengocok maupun memijati buah pelirnya.“ Uaahh.. uueennakk banget, Non Des udah pengalaman yah?” ceracau Pak Anto
menikmati seponganku, sedangkan tangan yang bercokol di payudaraku lagi asik memelintir serta menekan putingku.
Di dasar situ, kurasakan Karso mulai menjilati pahaku yang putih lembut, jilatannya lambat- laun mulai menjalar mengarah ke tengah. Saya cuma bisa bergetar dikala merasakan lidahnya yang tebal serta agresif itu menyusup ke pangkal pahaku kemudian memegang bibir vaginaku.
Bukan cuma bibir vaginaku yang dijilatinya, tetapi lidahnya pula masuk ke liang vaginaku, rasanya wuiihh.. gak karuan, geli- geli lezat semacam ingin berkemih. Tangannya yang terus mengelus paha serta pantatku memesatkan menaiknya libidoku. Saya kian bergairah mengoral penis Pak Anto
menikmati nikmatnya yang kurasakan.
“ Wah, kian gatel nih Non Des. Awas…kontol aku jangan hingga pemasukan ya. ohhhh… ohh….” kata Pak Anto.
Sembari mengoral penis Pak Anto
saya menjambak rambut sang Kiryo yang lagi menyeruput vaginaku. Saya betul- betul telah terbuai dalam kenikmatan birahi. Sebentar lagi saya hendak menggapai puncak kenikmatan. Tidak hingga 5 menit, tubuhku mengejang, rasa nikmat itu menjalar dari Miss V ke segala tubuhku. Sensasi itu berlangsung terus hingga kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah Karso membebaskan kepalanya dari sana, terlihat mulutnya basah oleh cairan cintaku.
Dia terus berupaya memaksakan keinginannya ke dalam milikku yang memanglah telah sangat basah. Saya memejamkan mata, meringis, serta merintih menahan rasa nyeri akibat peristiwa itu pada barang milikku.
Pelahan- lahan barang itu meluncur masuk ke dalam milikku. Serta kala dengan agresif ia seketika memencet sepenuhnya amblas ke dalam diriku.
Saya tidak berdaya menahan diri supaya tidak memekik.
“ ahh…………………….. abang…………. berhenti………ahhhhhhh……. sakittttttt…pelanin dikithh!!” saya melolong panjang menahan rasa nyeri akibat mengotak- atik barang itu pada milikku yang masih kecil, hingga mataku berair.
Perasaan nyeri bercampur nikmat tersebut membuat badanku mengejang sebagian detik.
“ Oohh.. Non Des sayang…peret banget.. memekmu.. enaknya!” ceracaunya di tengah aktivitasnya.
Karso menyetubuhiku dalam posisi doggie di atas lantai wc, perlengkapan kelamin kami yang bertumbukan memunculkan bunyi plok- plok- plok. Saya sangat larut dalam kenikmatan ini serta tidak dapat menahan desahanku.
Penisnya Pak Anto
yang besar itu menyesaki mulutku yang mungil itu juga terdapat sisanya sebab tidak tertampung seluruh. Perihal itu membuat saya susah bernafas.
Kesimpulannya saya cuma dapat pasrah saja disenggamai dari 2 arah oleh mereka, sodokan dari salah satunya menimbulkan penis yang lain terus menjadi menghujam ke tubuhku.
Saya berupaya menjajaki ritme genjotan mereka sampai pelan- pelan akupun mulai terbiasa, serasa terbang melayang- layang saya dibuatnya sampai kesimpulannya tubuhku menggelinjang. Saya ingin menjerit tetapi mulutku tersumbat oleh penis Pak Anto.
Bertepatan dengan itu pula genjotan Karso terasa terus menjadi bertenaga.“ Non…saya keluar nih!” erangnya panjang sembari meringis.
Perihal yang sama pula dialami olehku, saya tidak mampu lagi menahan gelombang orgasme yang menerpaku begitu dahsyat.
Kami bertiga menggapai orgasme secara bertepatan, saya bisa merasakan spermanya yang menyembur deras di dalam vaginaku, dari selangkanganku melelehkan cairan hasil persenggamaan kami. Serta yang terakhir cairan mani Pak Anto
yang penuhi kecil mulut ku sehingga penuh sekali dengan hangatnya mani Pak Anto
yang keluar deras.
