Cerita Sex Ku Bercinta Di dalam Mobil

 

 

 

Cerita Sex Ku Bercinta Di dalam Mobil

Wangi pula bau parfumnya, mana rok abu- abunya span lagi, sang boy jadi bangkit nich. Wah, kalo dapat bercinta sama Nita, asik pula.. Huh bawah lagi mumet nich otak, maunya sang boy saja.

“ Ndi, Dinaboleh tanya tidak?”

“ Boleh aja, Dandiitu orangnya terbuka kok en fair, ingin nanya apa?”

“ Kalo tamu ceweknya Dandingajak jalan- jalan, bayar tidak?”

“ Oh itu, ya terserah ceweknya, pokoknya keliling Lombok ditanggung bahagia dech”

“ Permasalahan hotel, penginapan serta lain- lain ditanggung tamu, gitu”

“ Kalo bercinta gimana?” tanya Dinaantusias.

“ Jika bercinta sich, terserah tamunya, kalo suka sama Dandi, mari aja”

“ Umumnya Dandiselama ini dibayar berapa sich?”

“ Ya, kira- kira 5 ratus ribu hingga satu juta”

“ Itu berapa hari?”

“ Terserah tamunya aja ingin berapa hari, oke, puas?”

“ Mmh..” guman Dinaseperti mau menanyakan suatu tetapi ragu- ragu.

“ Kalo Dinaudah sempat dicium belum ataupun udah sempat bercinta?” tanyaku.

“ Ih, sang Om nanyanya gitu”

“ Ah, tidak harus malu sama Dandi, ceritain aja”

“ Belum sich Ndi, hanya kalo nonton BF kerap”

“ Jangan ditonton aja, praktek dong sama pacar” tantang aku sembari menepuk puNdiknya.

“ Pacarnya Dinaitu agak aneh kok”

“ Gimana kalo praktek sama Dandi, ditanggung bahagia serta tidak bakalan berbadan dua”

“ Hush, jangan aneh- aneh Ndi, Dinaudah memiliki pacar lho”

“ Tidak aneh kok, kalo praktek pacar- pacaran” rayu aku, sepertinnya terdapat kesempatan nich. Aku wajib merayunya biar Dinatidak ragu- ragu lagi.

“ Iya sich, tetapi..” jawabnya ragu- ragu.

Sehabis berakhir membalas email yang masuk, aku berencana mengajak Dinake tepi laut Senggigi, siapa ketahui terdapat peluang, ya tidak pembaca. Nyatanya Dinaitu tinggal bersama ibunya yang masih berumur 47 tahun serta suaminya meNdipat tugas keluar pulau sepanjang sebagian bulan.

“ Ingin tidak ke tepi laut jalan- jalan, tadi Dinanaik apa?”

“ Naik mobil, pake mobil Dinaaja” ajaknya bergairah sembari menggandeng tangan aku semacam Om serta keponakannya.

Nyatanya mobilnya mengenakan cermin rayban hitam serta ber- AC lagi, jadi siang itu kami meluncur ke tepi laut senggigi serta lebih dahulu kami membeli sebagian kemilan serta aku pula membeli kondom, biasa.. he.. he..

Dinamenjalankan mobil dengan santai, tetapi aku jadi tegang paling utama sang boy serta bukan mobilnya yang jalur santai yang membuat aku tegang, rok abu- abunya itu lho. Telah span, cocok duduk di dalam mobil otomatis meningkat pendek saja sampai menunjukkan separuh bagian pahanya putih yang lembut serta masih kencang.

 

BACA JUGA : Cerita Sex Kakak kandungku Jadi Pelampiasan 

 

“ Eh, Ndi kok bengong, ngelamun jorok ya?”

“ Eh.. Eh.. Tidak pula” jawab aku tergagap- gagap.

“ Terus mengapa Liatin pahanya Dinaterus”

“ Tubuhmu itu bagus kok, giat fitnes ya?”

“ Tentu, biar tubuh Dinatetap bugat serta seksi. Gimana, seksi tidak?” tanyanya tersenyum.

” Seksi bo! Eh Dinaparkir aja yang di pojok tuch” tunjukku di suatu pojokan, agak menghindar dari jalur raya serta dilindungi oleh pepohonan, asik nih siapa ketahui dapat indehoy.

“ Bagus pula tuch tempatnya” jawab Dinasetuju sembari memarkirkan mobilnya sampai melewati lebatnya pepohonan, yang jika dari jalur raya tidak nampak serta pula tempatnya hening, jauh dari pemukiman serta kemudian lalang orang, paling- paling orang yang berjalan di tepi laut, itupun agak samar- samar.

Mudah- mudahan pembaca tidak bimbang membayangkan ilustrasi tempat yang aku ceritakan. Sehabis Dinaparkir, kami silih curhat tentang permasalahan individu Dinayang belum sempat bercinta serta ibunya yang kerap kesepian ditinggal suami berangkat.

“ Ngomongnya tidak lezat ya kalo kita berjauhan begini”

“ Iktikad Dandi..”

“ Dinaduduk aja dekat Dandi”

“ Tetapi sofa itu kan hanya satu”

“ Mari dong Nita, duduk mari kupangku” rayu aku sembari menarik tangan kanannya.

“ Malu ah, dilihat orang” jawabnya ragu- ragu sembari memandang ke arah tepi laut.

“ Berarti jika tidak terdapat orang tidak malu dong” ujarku sembari menarik tangannya supaya mendekatiku.

“ Ya.. Tidak gitu” jawabnya ragu- ragu.

“ Aku udah jinak kok terlebih sang boy ini sangat jinak” goda aku lagi sembari menunjuk titit aku yang telah agak menggembung.

“ Ih jorok ih” jawabnya sembari tertawa pelan.

“ Ingin tidak?”

“ Emm.. Gimana ya”

“ Ingin dech..” serta kesimpulannya dengan paksaan sedikit serta sang Dinayang ragu- ragu buat duduk, aku sukses menariknya apalagi Dinaduduk dengan sedikit ragu.

Aku pangku Dinasambil memandang kembali ke arah tepi laut. Posisi Dinayang aku pangku menyamping sampai jika memandang ke tepi laut agak menoleh sedikit. Letaknya sangat lezat serta nampaknya sang Dinajuga menikmatinya, kelihatannya dari tangan tempatnya yang melingkar di bahu aku.

“ Oh ya, Dandimau nanya perihal individu, boleh tidak?”

“ Boleh aja, Dinaitu orangnya terbuka kok” jawabnya sembari menggeser pantatnya biar tidak sangat merosot. Wah sang boy aku jadi berdiri gara- gara sang Dinamemperbaiki duduknya sampai pantatnya yang semok terus menjadi mepet posisi sama sang boy. Coba pembaca membayangkan semacam posisi aku dikala ditemani wanita SMU berusia 18 tahun yang bongsor serta seksi, tentu sang boy ingin berontak keluar, so tentu coy.

“ Dinapernah tidak bercinta?” OKEWLA.COM

“ Mmh.. Gimana ya” jawab Dinaragu- ragu sembari menggigit jari kelingking tangan kirinya.

“ Ceritain dong..” bujuk aku sembari mengelus pahanya yang masih terbungkus rok abu- abunya yang mini.

Lumayanlah selaku penghangat pemanasan, ini peluang jika Dinamau bercinta sama aku serta jika tidak ingin sangat ditolak ataupun ditampar ataupun ditinggalkan, tetapi dari perasaan aku sih, kayaknya ingin.

“ Sempat sih sama pacar, tetapi itu dahulu saat sebelum putus”

“ Kok putus, mengapa emangnya?” tanyaku sembari tangan kiri aku memegang pinggangnya yang ramping.

“ Sesungguhnya Dinasayang sama ia, jika hanya bercinta sich tidak apa- apa”

“ Yang berarti pake kondom biar nyaman”

“ Terus apa perkaranya?”

“ Ya itu, buat lovenya agak aneh, masak Dinaterikat dahulu”

“ Wah, itu sich namanya terdapat kelainan ia, harusnya dengan lembut”

“ Oh ya, Dandikalau bercinta sama tamunya secara lembut ya”

“ Pasti saja, hingga banyak wanita yang bahagia dengan metode yang romantis serta lembut”

“ Asik dong”

“ Ingin nyobain tidak?” tantang aku sembari mengelus tangan kirinya yang nyatanya sangat halus.

“ Wuhh.. Maunya tuch” jawab Dinamencibirkan yang seksi.

“ Pegang aja boleh gak ya?” tanya aku mengiba serta tangan kanan aku mulai mengelus- ngelus pahanya yang masih membungkus seragam sekolahnya dengan lembut.

“ Emh.. Gimana ya.. Dikit aja ya” jawab Dinamengejutkan aku yang sebelumnya cuma bercaNdi, eh tidak tahunya durian dapat runtuh.

“ Nita, ingin bagian mana dahulu?” goda aku sembari mengelus punggung yang halus.

“ Ih centil ah..” caNdinya manja.

Aku naikkan tangan kanan aku berupaya menjamah buah dada kirinya yang masih terbungkus seragam sekolahnya serta kayaknya tidak terdapat penolakan dari Nita. Dengan lama- lama menirukan aku cium lama- lama serta jamahan tangan aku berganti jadi remasan biar membangkitkan gairahnya. Nyatanya Dinaadalah jenis wanita yang libidonya kilat naik. Cerita Berusia di Mobil

“ Geli.. Ndi..” rintihnya pelan, tangan kirinya menolong tangan kanan aku buat lebih aktif meremas buah dada kiri serta urutan secara bergantian. Lehernya yang putih aku cium serta jilat terus menjadi kilat.

“ Sst.. pe.. lan.. Ndi..”

Sehabis sebagian menit, seketika Dinamenurunkan tangan aku serta tangannya dengan terampil melepas 3 kancing atas bajunya dan memusatkan tangan aku masuk ke dalam pakaian seragam SMU- nya serta tangan kirinya mengusap pipi aku. Tangan kananku yang telah setengah masuk pakaian seragamnya langsung masuk pula dalam BH- nya yang nyatanya bercorak putih polos. Gundukan payudaranya nyatanya telah keras serta tanpa menunggu aba- aba aku remas payudaranya dengan lama- lama, kadang- kadang aku pelintir puting susunya.

“ Ndi.. Sst.. Mmh.. Yang ki.. ri.. sst..” rintihnya pelan khawatir mencermatinya.

“ Nita, boleh tidak saya ci..” belum pernah habis pertanyaanku, Dinasudah menciumku dengan lembut yang setelah itu saya balas menciumnya.

Terus menjadi lama lidah aku mencari lidah Dinadan kami juga berciuman dengan mesra, apalagi silih menjilat bibir tiap- tiap. Sembari berciuman, kancing pakaian atas seragam Dinayang tersisa juga langsung aku lepas sampai tampaklah payudaranya dengan jelas. Kembali aku cium payudaranya. Sepanjang sebagian menit berciuman, kuluman serta hisapan pada putingnya membikin Dinabertambah merintih serta mendesis, untung saja pada dikala itu masih hening serta bukan hari libur ataupun hari pekan.

“ Mmh.. gan.. ti.. sst.. kiri.. sstt..” rintih Dinamemberi aba- aba sembari tangan mencapai kepala aku serta menggeser dan memencet payudaranya.

“ Ter.. Kami.. Sst.. Ndi..”

Tangan kanan aku yang lagi terletak di pusarnya turun berbau masuk ke dalam rok abu- abunya serta mengelus vaginanya yang masih terbungkus CD searah jarum jam.

“ Sst.. Terus.. Ndi” rintih Dinayang turut menolong menyingkapkan rok abu- abu SMU- nya ke atas sampai pantatnya yang putih memegang paha aku yang masih terbungkus celana jins.

Sehabis sebagian dikala, aku masukkan tangan kanan ke dalam CD putihnya yang nyatanya ditumbuhi bulu halus yang terpelihara apik serta aku usap sebagian menit.

“ Sst.. Ndi.. Ge.. Li.. Mmh..” gumam Dinapelan sembari matanya memandang separuh sayu. Gerakan jari tangan aku masukkan keluar ke dalam vaginanya yang mulai basah.

“ Mmh.. Sst.. Lezat.. Ndi.. Te.. Rus.. Agak cepe.. tan.. Sst”

“ Sst.. Ya.. Nah.. Sst.. Gitu” rintih Dinayang kelihatannya mulai terangsang hebat.

Tangan kiri aku yang sebelumnya cuma mengusap- usap pinggangnya jadi aktif mengusap buah dada kirinya serta aku percepat game tangan pada vaginanya serta seketika saja Dinamenjepit tangan aku serta disusul keluarnya cairan putih, berarti Dinatelah orgasme yang awal.

“ Mmh.. Nikmat pula ya rasanya Ndi” gumam Dinasambil memaNdingku sayu.

“ Ingin tidak ngerasain sang nak?” bujuk aku memandang Dinayang lagi terangsang berat.

“ Mmh..” gumannya pelan, agak ragu Dinamenjawab tetapi kesimpulannya DinapiNdih ke balik mobil, wah tambah asik nich.

Aku pula berpiNdih ke balik mobil sembari melepas celana jins dan CD aku sampai bagian dasar aku bugil serta atasnya masih mengenakan kaos, buat berjaga- jaga siapa ketahui terdapat orang melalui.

 

BACA JUGA : Cerita Sex Ku Ambil ke Sempatan

 

“ Ndi.. Pelan aja” guman Dinapelan sembari melepas CD putihnya sampai Dinasekarang bagian dasar atasnya pula bugil hanya mengenakan pakaian seragam SMU- nya tanpa BH.

“ Ya sayang, kupakai kondom dahulu ya biar nyaman” jawab aku sembari mengambil posisi duduk menghadap ke depan serta memusatkan Dinadalam posisi aku pangku dan menghadap aku. Pantatnya yang semok aku pegang dengan kedua tangan serta berikan Arah pada Nita.

“ Pegangin sang boy, ya tangan kanan” pinta aku pada Dinayang memegang tititku serta memusatkan ke vaginanya yang masih kecil.

“ Nanti Dinadorong ke dasar ya, jika udah cocok tititnya”

“ Aduh.. Sakit..” rintih Dinakarena titit aku meleset di bibir vaginanya.

Kembali aku arahkan titit pada lubang vaginanya, pada usaha keempat, berkat kesimpulannya masuk kepala dahulu.

“ Sst.. Pe.. Lan.. Ndi..” Rintih Dinasambil memegang tangan kiri aku dengan tangan kemauan serta mengigit bibir di bawahnya dengan pelan.

“ Pertamanya sakit kok, tetapi agak lama pula lezat” rayu aku sembari mendesak pinggulnya ke dasar sampai lama kelamaan, berkah..

“ Akhh..” jerit Dinalirih sebab titit aku seluruhnya masuk ke dalam vaginanya. OKEWLA.COM

“ Gimana rasanya?”

“ Sakit sich, tetapi.. Geli..” gumam Dinamenciumku dengan lembut. Dengan lama- lama aku sodok vaginanya naik turun sampai Dinamendesis lirih.

“ Sst.. Agak.. ee.. tengah.. sst..” rintih Dinalirih sembari menggoyangkan pinggulnya sampai sodokan serta goyangan itu memunculkan bunyi clop.. clop.. clop.., begitu kira- kira.

Terus menjadi lama sodokan aku percepat diiringi dengan goyangan Dinayang terus menjadi pembohong sampai tangan aku audisi menahan posisi vaginanya supaya cocok pada titit aku yang keluar masuk terus menjadi kilat. Apalagi payudaranya bergoyang- goyang ke atas ke dasar, kadangkala membentur muka aku, sangat nikmat sekali pembaca sekaNitan.

“ Barengan ya keluarnya ya.. Mmh..” perintah aku pada Dinakarena kayaknya lahar putih aku telah hingga puncaknya, jadi aku berupaya bertahan sebagian menit lagi.

“ Mmhm.. Sst.. Ya.. Ndi..”

“ Ce.. Petan.. Sst.. Ndi..” rintih Dinasambil memeluk serta menjepitku dengan keras. Nyatanya Dinasudah menggapai puncaknya dengan goyangannya yang terus menjadi keras.

“ Ssrtss.. Seka.. Rang.. Sst.. Akhkk..” jerit Dinakarena keluarnya cairan putih itu yang berbarengan dengan bobolnya pertahanan aku, secara bersaman kami silih memeluk menikmati sensasi yang luar biasa itu.

Sebagian dikala kami masih berpelukan diiringi tetesan keringat membasahi tubuh sementara itu mobil masih melaksanakan AC- nya nyaris penuh.

“ Gimana rasanya, puas tidak” tanya aku sembari mencium bibir yang iNdih itu. rayuanjanda.com

“ Nyatanya lezat pula bercinta sama Om Dandi”

“ Lain sama pacarnya Nita, agak agresif sich” celotehnya sembari membebaskan dekapan aku serta mengenakan kembali CD serta BH- nya yang bercorak putih itu, sehabis Dinakembali mengenakan seragam sekolahnya serta pasti aku pula, jam sudah menampilkan jam 11. 45 siang.

“ Selaku taNdi terima kasih, gimana jika Om Dandikutraktir”

“ Boleh saja, saat ini kita kemana?” tanya aku memandang Dinamenjalankan mobilnya mengarah kota.

“ Kembali dong” jawabnya manja.

“ Lho, terus saya mengapa”

“ Nanti kukenalin sama mamanya Dinadan adiknya Nita, ingin tidak Om?”

“ Oke..”

Nyatanya Dinatinggal di perumahan elegan, pantas membawanya mobil. Nampak seseorang waDinayang anggun serta menawan berumur kurang lebih 47 tahun lagi membaca suatu majalah. Tetapi yang menarik atensi aku, pakaian longdress yang dikenakannya dengan bagian atas yang reNdih sampai menunjukkan payudaranya yang bercorak putih itu, bisa jadi lebih besar dari memiliki Nita, tingginya kira- kira 163 centimeter/ 50 kilogram. Cerita Hot Crot di mobil

“ Selamat siang Bu” sapa aku sopan.

“ Selamat siang Pak” jawabnya ramah sembari bersalaman dengan aku.

“ Ini Ma, guru privat matematika Dinayang baru, rencana sich abis makan siang kita belajar”

“ Oh ini to, yang namanya Pak Dandiyang kerap diceritain Nita”

“ E.. Eh.. Ya..” jawab aku tergagap- gagap sebab begitu lihainya Dinamemperkenalkan aku selaku guru privatnya, pelajaran matematika lagi, aduh.. gawat sementara itu aku tidak dapat apa- apa.

Sehabis berdialog dengan ibunya menimpa les serta bayaran tetek bengek yang lain, disepakati kalau les privat cuma dapat aku jalani 2 pekan, itu juga selanjutnya selang seling. Siang itu aku makan bersama Dinasetelah ditinggal ibunya berangkat keluar serta baru kembali sakit hari. Dinasudah berubah baju dengan celana pendek serta kaos ketat khas ABG.

“ Edan kalian Nita, nanti jika ketahuan ibumu gimana?”

“ Tenang aja Om, mama itu tidak sering kok nyampurin urusan Nita”

“ Oh gitu”

“ Katanya Om ingin ngajarin Nita” goda Dinapenuh makna sembari mengerling bandel. Ini baru namanya surga dunia, sehabis puas makan kami miring sembari menyaksikan film DVD yang dibawa Nita.

Sepanjang 2 pekan itu saat sebelum Dinaakhirnya piNdih ke Jakarta, kami kerap bercinta tanpa sepengetahuan mamanya, pokoknya nyaris masing- masing berjumpa dengan bermacam posisi, yang kerap di mobil, kamar tidur, kamar Dandi, apalagi di sesuatu kegiatan ulang tahun mamanya, aku diuNding.

“ Gimana Ndi, ramai gak ulang tahun mamaku?”

“ Wah, ramai sekali, tentu papamu pejabat ya?”

“ Ah enggak kok, Papa itu pengusaha” rayuanjanda.com

“ Oh gitu” jawab aku sembari mencermati Dinayang malam itu mengenakan gaun yang sangat iNdih, terlebih bagian atas gaunnya sangat reNdih sampai menunjukkan payudaranya yang putih itu, bisa jadi tidak pake BH, gaunnya yang bercorak hijau cuma sebatas di atas lutut. Apalagi bila Dinaduduk serta aku mencermati gaun di bawahnya, bisa jadi dengan terencana Dinamembuka gaun di bawahnya sampai menunjukkan CD- nya yang bercorak merah muda itu. Wow, sangat membuat sang boy berontak, tetapi aku pura- pura keren saja. Cerita Mesum di dalam Mobil

“ Ndi, Dinalagi pengin nich, gimana?” tanya Dinatiba- tiba sembari mendekat pada aku.

“ Kita cari ruangan ayo” ajak aku yang kebetulan tadi memandang ruangan dekat halaman lagi kosong.

“ Lho kok ke mari, apa tidak ke kamar?” tanya Dinaheran.

“ Bosan ah di kamar, cari alterasi lain, ingin tidak?”

“ Mari, kilat waktunya mepet nich” gandeng Dinabergegas- buru. OKEWLA.COM

“ Nita, kalian malam ini dapat..” belum pernah aku mengatakan romantis telah dipotong Dinadengan ciumannya yang melumat bibir aku dengan ganas, kami juga berciuman dengan banyak sembari tangan aku masuk ke bagian gaunnya serta meremas payudaranya dengan gemas.

“ Mmh..” gumam Dinakarena ciuman telah menyatu dengan bibir aku sembari tangan membuka resleting celana panjang aku serta meremas- remas titit aku yang telah berdiri semenjak tadi.

Sebagian menit kami silih melaksanakan ciuman serta remasan sampai kesimpulannya Dinamendorong aku lama- lama.

“ Mari Ndi, buka celanamu” perintah Dinasambil melepas CD aku serta Dinamengambil posisi berjongkok buat menghirup tititku dengan sedotan yang agak keras.

“ Pe.. Lan.. Aja..” pinta aku pada Dinakarena kerasnya hisapan Dinahingga seluruh titit aku masuk ke mulut. Sebagian menit sudah lalu serta aku sangat tidak tahan dengan posisi tersebut.

“ Gantian dong..” pinta aku pada Dinasambil aku berjongkok serta membuka CD merah mudanya dan menghirup vaginanya serta mencari biji kacangnya, menghirup serta menjilat hingga ke dalam vaginanya sampai terus menjadi banyak cairan yang keluar serta Dinasemakin merintih- rintih dalam posisi berdiri.

“ Sst.. Isep.. Yang keras.. Ndi.. Sst..”

“ Udah Ndi.. Sst.. Mari..” rintihan serta celotehan Dinameminta aku buat memasukkan sang boy ke dalam vaginanya.

Kami saat ini berdiri tetapi Dinamenghadap ke tembok, aku singkapkan gaunnya dari balik, dengan dibantu Dinasaya berupaya menyodokkan titit aku dari balik pantatnya. Kesimpulannya masuk seluruh titit aku ke dalam vaginanya, sodokan demi sodokan dengan kilat membuat Dinamerintih memohon aku lekas mengakhiri game itu, sebagian puluh menit setelah itu..

“ Sst.. Mari.. Ndi.. Sst.. Keluarin..”

“ Dinaudah pegel nich sst..” rintih Dinalirih sebab kami tidak sering melaksanakannya dalam posisi berdiri.

“ Sst.. Aduh.. Akhkk..” Serta kesimpulannya croott.. croot.. Keluarlah lahar putih itu bertepatan dengan mengucapkan Nita.

 

BERSAMBUNG.